Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Perjalanan

Kesenangan dalam Berbagi Buah Tangan

  Pada episode pertama anime Jujutsu Kaisen , diceritakan Gojo Satoru, seorang guru dari SMK Jujutsu di Tokyo, yang membeli oleh-oleh. Sang guru bersama muridnya Megumi, sedang dalam perjalanan dinas ke Prefektur Sendai untuk mencari sebuah objek terkutuk. Di tengah kesibukannya, ia masih menyempatkan diri untuk membeli Moci Kikufuku khas daerah tersebut. Moci Kifuku Khas Prefektur Sendai Hal ini mengingatkan sayat terhadap oleh-oleh setelah pulang dari perjalanan. Biasanya setelah bepergian saya membawa buah tangan untuk dibagikan ke keluarga dan teman kantor. Kalau perjalanan dalam negeri, saya biasanya hanya membelikan makanan. Menurut saya makanan dapat langsung dinikmati dan menunjukkan kekhasan suatu tempat. Apabila pergi ke luar negeri, ketika pulang saya juga membelikan cendera mata kecil seperti gantungan kunci atau magnet kulkas. Pernah suatu kali saya berpikir, rasanya budaya membelikan oleh-oleh merupakan budaya Indonesia yang cukup memberatkan. Kalau sedang berlibu...

Foto dari Pura Lempuyang: Ketika Gambar di Sosmed Tidak Sesuai dengan Kenyataan

Di akhir bulan Desember tahun 2020 lalu, saya bersama saudara yang datang dari Surabaya berkunjung ke Pura Lempuyan yang berlokasi di dekat rumah nenek saya di Karangasem, Bali.   Pura ini terkenal dengan tempat yang dapat berfoto di antara gapura dengan berlatar belakang Gunung Agung. Gambar 1. Foto dari Pura Lempuyang Lokasi pura ini sebenarnya dekat dengan Kota Amlapura, ibukota Kabupaten Karangasem. Namun awalnya kami sempat nyasar karena mengikuti petunjuk menuju Pura Lempuyang Madya. Setelah bertanya ke penduduk sekitar ternyata tujuan kami adalah Pura Lempuyang Luhur. Setelah tiba di parkiran Pura Lempuyang Luhur, kita wajib membayar tiket seharga Rp50.000, yang sudah termasuk tiket masuk, transportasi pulang pergi dari parkiran bawah ke pura atas dengan shuttle, foto, dan sewa kain sarung. Tujuan kami ke sana adalah untuk berfoto yang hits di antara dua gapura tersebut. Dan ketika sampai di pura pertama ekspektasi yang sudah saya bangun runtuh. Awalnya saya pikir ada se...

Perjalanan Darat Penuh Pembelajaran Ketika Kecil

Setiap melakukan perjalanan jauh, selalu ada pengalaman menarik dan ilmu baru yang saya pelajari. Pengalaman pertama saya melakukan perjalan jalan yang jauh adalah ketika kecil melakukan perjalanan pulang kampung dari Bandung menuju Bali. Biasanya saya pulang kampung di waktu liburan semester (sekitar bulan Juli dan bulan Desember) setiap tahunnya. Jarak tepuh dari Bandung ke Kota Ampalura di Bali sekitar 1.200 km dan perjalanan darat memakan waktu hingga dua hari. Biasanya ayah saya yang menyetir berdua dengan Om Kusnadi. Kami mulai perjalanan pagi hari dan berhenti untuk menginap di daerah Nganjuk atau Madiun ketika hari menjelang malam. Sepanjang jalan, ayah saya juga rutin berhenti di tempat-tempat bersejarah untuk mengajarkan kepada anak-anaknya seperti masjid Sunan Kudus, Sunan Ampel di Demak, Keraton Surakarta, serta mengunjungi keluarga dan kerabat di Mojokerto dan Jombang (kakek saya dari ayah berasal dari sana). Selama perjalanan orang tua saya menyiapkan banyak hal aga...

Tips Memesan Transportasi Online yang Murah di Bandara Husein Sastranegara Bandung

Di bandara di Indonesia, biasanya transportasi darat dimonopoli oleh transportasi eksklusif bandara. Misalnya di Bandara Husein Sastranegara di Bandung, taksi bandara dikelola oleh koperasi angkatan udara (PRIMKOPAU). Tarif angkutan bandara pun seringkali jauh lebih mahal dibandingkan transportasi publik pada umumnya, karena sifatnya masih monopoli. Sebagai gambaran, tarif taksi Bandara di Bandung jauh-dekat Rp200.000 dan menuju Cimahi, Kab. Bandung, atau Jatinagor dapat mencapai Rp400.000 untuk satu kali keberangkatan. Mulai awal tahun 2018, Grab sudah bekerja sama dengan PRIMKOPAU Bandara Husein Sastranegara untuk menghadirkan transportasi online di dalam bandara. Sebelumnya seringkali ada konflik antara supir angkuran resmi bandara dengan pengemudi angkutan online. Pernah ada cerita dari kawan Saya yang bekerja sampingan sebagai driver GoCar. Dia menjemput ibunya di bandara dan memarkirkan mobilnya diparkiran, ketika kembali bannya dikempeskan oleh orang yang tidak bertanggung...

Tips Do'a Perjalanan Lancar dari Pak Asep

Di masa pembangunan LRT, MRT dan fasilitas transportasi publik lainnya di daerah Jabodetabek, perjalanan Jakarta-Bandung melalui tol yang sebelumnya antara 2 s/d 3 jam pada kondisi normal, dapat mencapai 5 jam bahkan lebih. Dan 80% waktu tempuh biasanya dihabiskan di 20% kilomoter pertama di daerah Jakarta. Bahkan rekor yang pernah Saya alami adalah 11 jam perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandung. Padahal hari tersebut adalah hari kamis pagi dan Saya tidak berangkat pada rush hour. Banyak orang beralih dari travel/shuttle menggunakan kereta untuk menempuh perjalanan Jakarta-Bandung, karena memiliki jadwal yang lebih pasti. Namun dengan keterbatasan kapasitas dan jadwal keberangkatan kereta, seringkali tiket KA Argo Parahyangan cepat habis. Perjalanan degan mobil tidak bisa dielakkan lagi kalau begitu. Dalam suatu perjalanan lewat tol dari Bandung-Jakarta, Saya memperoleh tips menarik dari Pak Asep Sudrajat. Beliau adalah dosen jurusan Teknik Industri di Universitas Wi...