Langsung ke konten utama

Postingan

Integrasi Program Beasiswa dan Pembinaan Karir

  Angkatan kami berhasil mengumpulkan dana untuk memberikan beasiswa untuk mahasiswa S1 jurusan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri (TI-MRI) di kampus. Selain memberikan bantuan finansial, ada pembicaraan untuk memberikan pembinaan dan pendampingan terkait untuk persiapan karir. Masa perkuliahan bukanlah hanya tentang memperoleh pengetahuan di ruang kelas, tetapi juga tentang membangun fondasi untuk sukses di dunia kerja. Menyadari pentingnya dukungan holistik, angkatan kami mengambil inisiatif untuk mengintegrasikan dua program penting, yait u beasiswa angkatan dan BINA Mentorship . Inisiatif dimulai ketika angkatan kami berhasil mengumpulkan dana yang signifikan untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang membutuhkan. Namun, kami tidak ingin hanya memberikan bantuan finansial semata. P ersiapan karir yang baik juga merupakan bagian integral dari dukungan yang kami berikan. Untuk mewujudkan visi ini, kami memutuskan untuk menyelaraskan beasiswa dengan program BINA
Postingan terbaru

BINA: Membimbing Alumni Muda Menembus Dunia Kerja

Setelah melewati masa-masa perkuliahan yang penuh tantangan, alumni muda sering kali dihadapkan pada kesulitan menentukan arah karir. Tidak tahu bagaimana membuat rencana karir, mencari pekerjaan ideal, atau bahkan bagaimana menjalani karir setelah berhasil diterima bekerja, semua menjadi titik tumpu yang memerlukan bimbingan. Inisiatif untuk mengatasi kendala ini datang dari saya dan beberapa teman seangkatan alumni jurusan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri (TI-MRI) yang telah melalui proses ini. Program mentoring yang diinisiasi oleh enam orang alumni TI-MRI angkatan 2011 ini bertujuan untuk membantu mahasiswa tingkat akhir menyiapkan diri menghadapi dunia kerja yang dinamis. Dengan membagi kurikulum menjadi tiga bagian, program ini tidak hanya memberikan panduan dalam menentukan arah karir, tetapi juga memberikan wawasan mendalam mengenai aplikasi pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Bagian pertama dari program mentorship yang diberi nam

Gotong Royong Digital

 Pandemi Covid-19 tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang signifikan. Banyak orang kehilangan pekerjaan, dan di kalangan mahasiswa, masalah finansial semakin menjadi-jadi. Di tengah kesulitan ini, muncul suatu wacana yang kemudian berkembang menjadi inisiatif luar biasa dari sekelompok mahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri untuk saling membantu. Dalam keseharian di grup WhatsApp (WA) mereka, para mahasiswa tersebut sering berbincang-bincang mengenai masalah keuangan dan kendala finansial yang dihadapi oleh sejumlah adik-adik kelas yang masih menempuh pendidikan S1 Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa. Semua bermula dari obrolan ringan, namun, suatu ketika, ide untuk memberikan bantuan konkret mulai menarik perhatian mereka. Tanggapan positif dari rekan-rekan satu jurusan membuat semangat untuk menggarap ide ini semakin membara. Saya dan beberapa teman segera berinisiatif untuk mengumpulkan dana beasiswa. Mengingat kami masih berada

Waktu Penjemputan di Bandara yang Efektif

  Pernahkan kamu merasa bosan karena terlalu lama menunggu di bandra saat menjemput teman, keluarga, atau tamu? Selain tips untuk melacak penerbangan dengan Flight Radar , ada juga rule of thumb (aturan umum) untuk menjemput setelah pesawat mendarat. Terutama jika menjemput tamu, di awal kita perlu menginformasikan tentang estimasi waktu penjemputan agar sama-sama nyaman. Bagi penerbangan domestik, sistem penjemputan diatur untuk memberikan efisiensi dan kenyamanan. Setelah mendarat, penumpang domestik dapat dijemput dalam waktu 15 menit. Rentang waktu ini ini bertujuan untuk memastikan arus lalu lintas di area penjemputan tidak terlalu padat, memberikan ruang bagi penumpang untuk keluar dengan cepat setelah mendapatkan bagasi, dan meminimalkan waktu tunggu di bandara. Sementara itu, untuk penerbangan internasional, penjemputan diatur dengan kesempatan 1 jam setelah pendaratan. Hal ini mempertimbangkan beberapa faktor seperti proses imigrasi, pengecekan dokumen, dan ketentuan keama

Omongan Tetangga yang Membawa Petaka

  Omongan tetangga, meski terkadang terdengar sepele, dapat memiliki dampak yang mendalam pada kesejahteraan psikologis seseorang. Pengalaman seorang teman saya memberikan gambaran nyata tentang bagaimana omongan tetangga bisa membawa dampak ekstrem hingga memaksa seseorang untuk pindah rumah. T eman saya diterima di kampus yang sama dengan saya, meskipun jurusan yang berbeda. Di awal perkuliahan, ospek jurusan (osjur) menjadi salah satu momen yang menentukan. Di kampus kami, osjur dilakukan pada tingkat dua, setelah mahasiswa masuk ke jurusan masing-masing. Dan kegiatannya menuntut mahasiswa untuk pulang malam. Kami diajarkan untuk saling menjaga antara teman seangkatan. Apalagi di Bandung ketika itu cukup rawan geng motor dan begal di malam hari. Jadi teman yang biasa berjalan kaki atau naik kendaraan umum akan diantar oleh teman yang bawa kendaraan. Teman perempuan saya sering diantar pulang oleh teman seangkatannya, yang kebetulan laki-laki. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai u

PDT - Academic Reading Circle (ARC)

 Berdiskusi tentang suatu bacaan, baik berupa artikel, jurnal ilmiah, ataupun buku dapat menambah pemahaman terhadap kontennya. Terkadang diskusi terjadi secara spontan di warung kopi. Namun, jika diskusinya diformalkan dalam rangka pelajaran di kelas, proses ini dapat menjadi lebih terstruktur. Pemahaman tentang konten bacaan juga menjadi lebih komprehensif. Pada saat Pre-Departure Training (PDT) untuk Australia Awards scholars, kelas English for Academic Purpose (EAP) mengenalkan konsep Academic Reading Circles (ARC) . Sesuai namanya, pada ARC dibuat kelompok kecil yang akan mendiskusikan sebuah bacaan bersama-sama. Tujuannya adalah untuk memperkaya perspektif dan meningkatkan diskusi. Kelas saya yang terdiri dari sebelas orang dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari lima dan enam orang. Namun, hal yang menarik adalah kami tidak hanya sekedar membaca dan membahas tulisannya. Ada beberapa peran yang perlu dijalani masing-masing anggota kelompok, yakni: 1.   

Media Publikasi Tak yang tak Hanya unjuk Gengsi

  Di era digital saat ini, sorotan publik bisa dengan cepat beralih pada seseorang yang terkenal dalam semalam, terutama melalui jejaring sosial. Fenomena ini memicu banyak orang untuk memamerkan karya mereka di platform sosial media, tanpa mempertimbangkan kualitas atau keselarasan dengan pasar yang dituju. Namun, apa yang sering terlupakan adalah adanya beragam platform lain yang juga memiliki peran penting dalam publikasi karya. Memamerkan karya di media sosial memang menjadi tren, tetapi hal itu tidak mencerminkan satu-satunya cara untuk mempublikasikan kreativitas. Di luar jejaring sosial, terdapat beragam platform yang dapat memberikan eksposur yang lebih terukur dan fokus terhadap audiens yang tepat. 1. Website dan Blog Pribadi Membuat website atau blog pribadi adalah langkah yang efektif dalam membangun identitas online yang kuat. Ini adalah tempat untuk menampilkan portofolio, menulis konten yang mendalam, dan berbagi wawasan yang lebih terperinci tentang karya mereka.