Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label bahasa Mandarin

Sapaan "Sudah Makan atau Belum?"

“Ditya, udah makan belum?” Kalimat tersebut biasa ditanyakan oleh yangti (eyang putri) setiap saya pulang sekolah. Saya sempat berpikir apakah tidak ada pertanyaan lain, seperti tentang seragam yang saya kenakan, kegiatan di sekolah, perjalanan pulang, atau hal lainnya . Kenapa hanya makanan yang ditanyakan ? Banyak orang yang ketika melakukan pendekatan dengan orang yang disukai, atau ketika seseorang bertanya kepada pasangannya, mereka menggunakan pertanyaan yang sama. Pertanyaan pembuka untuk menanyakan kabar yang paling sering digunakan tidak jauh-jauh dari menanyakan apakah sudah makan atau belum. Belakangan saya baru menyadari ternyata pertanyaan ini merupakan salah satu bentuk ekspresi kepedulian si penanya terhadap lawan bicaranya. Ekspresi perhatian ini untuk memastikan bahwa apakah yang ditanya sedang lapar atau tidak, perutnya sudah terisi atau belum. Setelahnya bisa ada obrolan lanjutan tentang hal lainnya. Ketika belajar bahasa Mandarin di Taiwan, saya diberi tahu ...

Nomor Ponselku Sudah Cantik

 Bagi sebagian orang nomor ponsel merupakan nomor yang penting karena melekat dengan identitasnya. Ada yang sampai rela merogoh kocek yang dalam untuk mendapatkan “nomor cantik”. Jika kita sudah punya nomor yang kombinasi angkanya bagus, bisa juga dilelang sampai mendapatkan penawaran dengan harga yang pantas. Nomor HP pertama saya dulu cukup bagus. Operator seluler yang saya gunakan adalah Telkomsel. Nomor 081-321-771-601 terdengar enak di telinga karena jika dipenggal per tiga digit karena belangnya seluruhnya angka 1. Angka 1 juga punya kesan baik bagi saya karena dari SD sampai SMA, hampir selalu mendapatkan urutan pertama pada daftar presensi. Hanya sekali ketika ada teaman sekelas Abdullah saya mendapatkan nomor absen kedua. Selain itu angka 1 juga sebagai bentuk aspirasi untuk mendapatkan ranking 1 di kelas. Ketika masuk kuliah saya berganti nomor menjadi menggunakan operator IM3. Alasan ketika itu paket internet Indosat jauh lebih terjangkau dibandingkan operator ber...

Membiasakan Mendengar Bahasa Mandarin dengan Lagu

   Untuk belajar mendengar dalam bahasa asing, salah satunya ada tips yang menyarankan untuk mendengarkan musik. Misalnya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kita dianjurkan untuk mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris. Bagi saya yang kurang suka mendengarkan musik barat, cara ini kurang efektif. Terlebih apabila tidak menangkap apa yang penyanyi ucapkan malah mendistorsi pemahaman soal arti lirik lagunya. Di sisi lain, ketika belajar bahasa Mandarin ternyata tips mendengarkan musik efektif untuk saya. Awalnya saya juga kurang senang mendengarkan lagu-lagu berbahasa Mandarin. Saya lebih senang memutar lagu Jepang atau Korea. Namun, ketika diperkenalkan oleh teman saya tentang lagu-lagu dari Taiwan dan Tiongkok yang mudah didengar, saya mulai memasukkan lagu-lagu berbahasa Mandarin dalam playlist. Ghifary (Muhammad Hafizhuddin Al Ghifary), teman yang juga pernah kuliah di Taiwan, membagikan pengalamannya memperkaya kosakata dengan mendengarkan lagu berbahasa bah...

Mengapa di Tiongkok Kata 小姐 (Xiǎojiě) Bermakna Buruk?

  Salah satu kata pertama yang saya temui saat mulai belajar bahasa Mandarin di Taiwan adalah 小姐 ( xiǎojiě ) . Kata ini di Taiwan pemiliki arti Miss. Biasa digunakan untuk memanggil orang. Kalau di jalan ada yang memanggil, “ xiǎojiě , xiǎojiě !”dalam bahasa Indonesia mirip seperti “mbak, mbak!” Selain itu penggunaannya bisa juga untuk panggilan hormat untuk yang lebih tua tapi belum menikah. Orang yang bernama Mbak Chen dan Mbak Wang misalnya, jika dalam bahasa Inggris sebutannya Ms. Chen dan Ms. Wang, dalam bahasa Mandarin akan dipanggil Chen xiǎojiě dan Wang xiǎojiě . Kata ini umum digunakan di Taiwan. Tapi katanya tidak boleh diucapkan kalau kita sedang di Tiongkok daratan. Di sana kata yang sama diartikan sebagai pelacur. Jangan sampai kalau maksud kita memanggil seorang perempuan muda, malah dianggap melecehkan karena menyebutnya sebagai perempuan nakal. Ketika pertama kali diberitahu saya hanya berpikir ooh saja. Setahun berikutnya, saya baru diceritakan asal usul ka...

Titik Balik dalam Belajar Bahasa Mandarin

Awal-awal belajar bahasa Mandarin di Taiwan, saya masih jarang menggunakan bahasa ini dalam kehidupan sehari-hari. Ada berbagai alasan yang melatarbelakangi hal tersebut. Kosakata yang saya kuasai masih terbatas, jadi agak sulit jika berkomunikasi dalam bahasa Mandarin. Terlebih di Taipei, apabila kita menggunakan bahasa Inggris masih banyak orang yang paham. Berbincang dengan teman sesama pelajar bahasa di kampus pun lebih sering menggunakan bahasa Inggris yang dipahami oleh semua orang.  Momen yang membuat saya berkomitmen untuk berbicara bahasa Mandarin adalah ketika kehilangan tas di bus. Pada suatu hari Sabtu, saya dan beberapa teman sekolah bahasa pulang liburan dari Yehliu, suatu kawasan pantai yang punya geopark sebagai atraksi wisatanya. Kami naik bus dan ingin mampir ke Decathlon, toko yang menjual peralatan olahraga. Saya mengenakan tas ransel dan membawa tambahan tas sepatu yang dijinjing. Kebetulan hari sebelumnya saya baru mendapatkan uang beasiswa dan melakukan tar...

Nama Mandarin yang Baru

  Nama Mandarin yang diberikan teman saya ketika kuliah di Tiongkok katanya tidak bagus. Guru bahasa Mandarin saya di Bandung, mengatakan bahwa nama 活雷鋒 (huóléifēng) yang teman saya sematkan punya arti yang bermakna negatif. Guru yang merupakan orang Taiwan asli ini berkata di China daratan, nama ini merupakan seorang tokoh dari kampanye Chinese Communist Party (CCP) tentang teladan yang baik. Tapi orang dengan nama ini dikhawatirkan terus-terusan menolong tanpa pamrih, hingga mudah dimanfaatkan orang yang punya niat jahat. Intinya beliau tidak mau dengan menggunakan nama ini saya jadi orang yang sering diperalan orang lain hingga lelah sendiri. Guru yang sudah tinggal di Indonesia lebih dari dua puluh tahun ini berjanji memberikan nama China yang baru, tapi harus mengenal lebih dekat pribadi saya dulu. Tujuannya agar nama yang dapat dipilih merepresentasikan kepribadian saya. Setelah kurang lebih tiga bulan berinteraksi, akhirnya di akhir bulan November 2022, beliau terpikir ...

Fasih Berbasa Lokal untuk Tinggal lebih Nyaman

  “ With languages, you are at home anywhere ” – Edmund de Waal Lahir, tumbuh besar, hingga menamatkan pendidikan di Bandung, tetapi saya tidak bisa berbahasa Sunda. Lebih tepatnya bisa sedikit berbahasa Sunda, tapi belum mencapai level mahir. Terlebih bahasa Sunda memiliki undak usuk basa, tingkatan-tingkatan berbahasa, yang membedakan ragam bahasa berdasarkan keadaan yang berbicara, yang diajak berbicara dan apa yang dibicarakannya. Saya lebih sering berbahasa Sunda yang kasar. Kebanyakan bahasa Sunda yang saya pelajari dari teman. Jadi kosakata saya masih terbatas pada bahasa pergaluan dan belum terlalu cakap berbahasa halus. Terlahir dari ayah yang seorang keturunan Sunda-Jawa dan Ibu yang merupakan orang Bali membuat komunikasi dalam keluarga menggunakan bahasa Indonesia. Dan kalau berbicara hal yang orang tua rasa anak-anaknya tidak perlu tahu, ayah dan ibu menggunakan bahasa Bali. Akibat tidak pernah diajarkan, saya pun tidak dapat berbahasa Bali. Saya seringkali iri d...

Menyingkat Frasa dalam Bahasa Mandarin

“Kamu kuliah di mana?”, Institut Teknologi Bandung”. “Putranya belajar di mana, Pak?”. “Di Universitas Gadjah Mada”. “Menantunya kerja di mana, Bu?”. “ Ngajar di Universitas Indonesia.” Dibandingkan menyebutkan nama lengkap seperti di atas, kita biasa menyingkatnya menjadi ITB, UGM, dan UI. Dengan singkatan setiap kali ngobrol dapat lebih singkat karena tidak perlu mengucapkan nama atau istilah yang jumlah suku katanya banyak. Selain singkatan yang dieja per huruf ada juga akronim seperti Pramuka (Praja Muda Karana), Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera), dan Kades (Ketua Desa). Jika dalam bahasa Indonesia kita punya singkatan dan akronim, bagaimana Bahasa Mandarin biasa menyingkat kata yang panjang? Dalam Bahasa Mandarin setiap karakter memiliki arti masing-masing, seperti karakter 人 ( rén) yang berarti orang, 大 (dà) yang artinya besar, dan 學 (xué ) yang bermakna belajar . Karakter tersebut tidak dapat dipotong atau dikurangi guratannya karena bisa bermakna lain. Prinsip menyin...