Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Toko Buku Dunia Baru Tutup

Bagi mahasiswa di Kota Bandung, terutama yang kampusnya di sekitar daerah Dago seperti ITB, UNISBA, dan UNPAS, cukup familiar dengan toko buku Dunia Baru. Toko yang terletak di Jalan Tamansari ini menyediakan buku-buku teks perkuliahan untuk berbagai jurusan, mulai dari teknik, ilmu sosial, hingga kedokteran. Sebenarnya Dunia Baru merupakan tempat fotokopi, yang membuka jasa penggandaan buku dan pencetakan e-book . Yah, cara ini merupakan praktik yang ilegal tapi banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa yang budget- nya terbatas. Ketika saya masuk kuliah, toko buku ini sudah turun temurun direkomendasikan oleh senior sebagai tempat mencari buku referensi. Dosen-dosen di kampus pun sepertinya mengetahui keberadaan tempat fotokopi ini. Sampai sebelum pandemi saya masih melihat Dunia Baru tetap buka ketika lewat jalan Tamansari. Namun, di akhir bulan November 2022, ketika saya lewat jalan yang sama ternyata toko yang terletak di seberang Hotel Sawunggaling ini tutup. Ada tempelan pengumuman

Seri Seminar Kapita Selekta untuk Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa ITB

 Pada kurikulum sarjana Teknik Industri (TI) dan Manajemen Rekayasa (MR) di Institut Teknologi Bandung (ITB), terdapat beberapa mata kuliah yang menarik yang ditempatkan di semester 7. Diantaranya ada Proyek Rekayasa Interdisiplin yang membuat mahasiswa di Fakultas Teknologi Industri (FTI) berkolaborasi dengan mahasiswa jurusan lain untuk menyelesaikan masalah keteknikan ( engineering problem ), Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi IV bagi TI dan Praktikum Manajemen Rekayasa IV bagi MR, serta Kerja Praktik dan Kapita Selekta yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa mendapatkan pengalaman bekerja dengan magang di industri. Pada semester ganjil ini, salah satu mata kuliah favorit saya adalah Kerja Praktik dan Kapita Selekta. Mahasiswa dapat belajar softskill yang tidak diperoleh di berkuliahan dengan bentuk ceramah di kelas saja. Banyak hal yang dapat dipelajari saat melakukan internship di berbagai industri dan bekerja pada skala perusahaan yang berbeda-beda. Beberapa Contoh Pos

Praktikum Tambahan untuk Teknik Industri Cirebon

Teknik Industri (TI) ITB, yang menjalankan program kelas paralel di kampus Ganesha dan kampus Cirebon, sedang mengajukan akreditasi internasional kepada lembaga IABEE (Indonesian Board for Engineering Education). Salah satu komentar dari asesor saat melakukan visitasi akreditasi ini adalah kualitas pengajaran yang didapatkan mahasiswa di Bandung dan Cirebon tidak sama. Misalnya untuk aktivitas laboratorium pada mata kuliah Praktikum Perancangan Sistem Terinstegrasi I (PPST 1) yang banyak belajar mengenai sistem manufaktur, mahasiswa di Ganesha mencoba menggunakan mesin turning (bubut) dan mesin milling secara langsung. Sedangkan karena alatnya belum ada di Cirebon, mahasiswa di sana hanya menonton penggunaan alat melalui video. Praktikum dengan Mesin Bubut di Bengkel didampingi oleh Pak Jacky Untuk mempersiapkan kunjungan dari asesor ke kampus ITB Cirebon di Kecamatan Arjawinangun, maka direncanakan aka nada praktikum penggunaan alat manufaktur untuk TI Cirebon juga. Beberapa mesin pro

Alfabet Fonetik untuk Memudahkan Mengeja Huruf

 “Jawaban nomor 3, D,” seru sang guru yang sedang mendiktekan jawaban soal pilihan ganda. “Apa pak?” tanya murid-muridnya. “D, Dodol. Nomor 4, B, Bandung,” tambah pak guru. Ketika di bangku sekolah, sebagi murid saya sering kesulitan membedakan huruf ‘b’ dan ‘d’ yang dibacakan guru saat mencocokkan jawaban soal dengan opsi jawaban berganda. Dengan bantuan kata-kata yang sudah familiar dengan murid, seperti ‘Bandung’ untuk jawaban B atau ‘dodol’ untuk mengucapkan huruf D, siswa dapat lebih mudah menangkapnya. Penggunaan kata yang familiar juga dapat meminimasi huruf yang bunyinya mirip seperti huruf ‘d’, ‘p’, dan ‘t’. Tapi apakah singkatan seperti nama kota dan nama makanan ini sudah umum diketahui semua orang? Pekerjaan pertama saya sebagai Human Resource Officer menuntut saya untuk banyak bekerja menggunakan telepon untuk menguhubungi user dan pihak ketika penyelia jasa. Saat menyebutkan nama karyawan misalnya, kalau hanya disebutkan katanya saja rawan terjadi salah dengar pa

Tiga Angka demi Tiga Angka

 Guru saya pernah mengajarkan bahwa manusia dapat mengingat dengan baik sebanyak tiga angka. Lebih dari itu memori seseorang tidak dapat menampungnya dengan baik. Dalam mengingat nomor telepon akan lebih mudah jika nomor yang terdiri dari sebelas atau dua belas digit dipenggal menjadi tiga digit. Misalnya nomor telepon saya yang pertama 081321771601, lebih baik ketika membacanya dipotong menjadi 081-321-771-601. Sejak tahu pemisahan nomor per tiga digit ini lebih mudah, saya selalu melakukannya saat menyebutkan nomor telepon. Saat ada teman yang bertanya tentang nomor telepon, saya mengatakan tiga digit demi tiga digit. Ketika berbicara di telepon dan mengonfirmasi pesanan kepada operator juga, saya lebih suka membacakannya tiga angka, jeda, kemudian tiga angka lagi. Tak lupa untuk mengulang kembali untuk memastikan nomornya tidak salah. Sayangnya entah mengapa ketika menyimpan nomor telepon di smartphone tanda pisah pada nomor HP diletakkan setiap empat angka. Nomor saya ditulis

Cara Unik Perkelanan Tahun Lahir

 Ada sebuah post di situs 9gag yang menginspirasi saya untuk bisa lebih unik dalam mengenakan tahun kelahiran. Kalau hanya bilang lahir tahun 1994 saja sudah biasa. Angka tersebut tidak menambah informasi apapun tentang diri kita. Kebetulan contoh yang menggunakan tahun yang sama dengan kelahiran saya menyebutkan tahunnya ‘Cotton Eye Joe’ yang dapat menimbulkan lebih banyak ketertarikan dari pendengarnya. Sumber: 9gag Cotton-Eyed Joe ternyata adalah lagu country flok yang popular di Amerika. Kebetulan saya tidak terlalu familiar dengan lagu ini maupun grup musik yang menggubahnya. Saya jadi terpancing untuk mencari informasi lain yang lebih relevan untuk konteks orang Indonesia. Mulailah saya mencari di Google dengan kata kunci ‘historical events in 1994’. Cukup banyak momen-momen bersejarah yang terjadi pada tahun tersebut. Kebetulan saat tulisan ini dibuat sedang berlangsung momen piala dunia 2022 di Qatar. Jadi salah satu yang menarik ada tentang Brazil yang memenangkan kejuaraa

Jangan Sombong Saat Menulis

Kelas menulis 30DWC (30 Days Writing Challenge ) selain memberikan tantangan untuk menulis tanpa henti selama tiga puluh hari berturut-turut, ada juga kelas-kelas upgrading tentang menulis. Kegiatan pengayaan kemampuan ini ada yang dipandu oleh mentor dan ada juga yang dikelola oleh sesama peserta. Materinya beragam, mulai dari kelas dasar seperti tanda baca dan penulisan kata, hingga sharing tentang menulis sebagai bentuk terapi psikologis dan menerbitkan buku. Salah satu sesi materi penulisan yang saya ikuti membahas mengenai penggunaan huruf kapital berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Pemakaian huruf kapital memiliki setidaknya tiga belas aturan baku. Saya pun mengajukan pertanyaan kepada pemateri tentang apakah ada saran agar dapat mengingat semua ketentuan dalam menulis. Salah satu tanggapan dari persoalan tersebut adalah menyarankan untuk lebih banyak menulis. Dengan semakin sering membuat tulisan maka penulis perlahan-lahan akan terbiasa dengan ketentuan penulisan hu

Tuparev, Sebuah Nama Jalan yang Unik di Kota Cirebon

 Pada kota-kota besar di Indonesia, banyak jalan yang namanya menggunakan nama pahlawan. Beberapa jalan dinamai atas pahlawan-pahlawan revolusi. Di Bandung, Jakarta, dan Surabaya misalnya ada Jalan Katamso, Ahmad Yani, dan M. T. Haryono. Tujuan penyematan nama ini antara lai nuntuk menghormati dan mengenang jasa para pahlawan tersebut. Berkaitan dengan nama pahlawan, di Cirebon terdapat sebuah jalan raya yang namanya cukup unik. Di jantung Kota Cirebon terdapat Jalan Tuparev. Di daerah Jawa Barat rasanya jarang ada unsur nama yang diambil dari budaya lokal yang berakhiran huruf konsonan v. Awalnya saya mengira nama ini diambil dari bahasa asing, misalnya seperti dari Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet yang belakangnya banyak menggunakan huruf ‘v’ seperti Gorbachev, atau dari bahasa Belanda yang memuat unsur huruf ‘v’ seperti van Deventer. Jalan Tuparev di Kota Cirebon Teryata dugaan tersebut salah. Teman saya memberi tahu bahwa Tuparev merupakan singkatan. Kepanjangan dari isti

Jangan Langsung Berkesimpulan Tanpa Riset Terlebih Dahaulu

 Ukuran standar pakaian di Indonesia biasanya berada di antara rentang S, M, L, hingga XL. Jarang ada ukurang yang terlalu besar seperti 5XL. Ukuran sepatu pun begitu. Alas kaki pria ukurannya ada di kisaran 38 hingga 45. Saya yang ukuran sepatunya 46—47 sering kali kesulitan mencari panjang dan lebar yang pas. Biasanya saya selalu membandingkan dengan mudahnya menemukan pakaian dan sepatu ukuran besar di Singapura dan Hong Kong karena banyak ekspatriat yang bermukim di kota tersebut. Sudah tertanam dalam pikiran saya bahwa akan sulit mencari baju yang muat untuk orang yang terlampau besar di Bandung. Jika ada yang bertanya di mana mencari sandang ukuran spesial di Bandung, saya akan langsung menjawab tidak ada. Ternyata mindset saya salah. Ada factory outlet di Kota Kembang yang menjual pakaian-pakaian berukuran besar. Kebetulan saat melintasi Jalan Dago ada sebuah toko baju yang memasang spanduk besar diskon 50%. Saya pun tertarik untuk mengunjungi outlet bernama Episode yang ter

Kolaborasi Antar Jurusan di FTI dalam Persiapan Visitasi Akreditasi

 Permasalahan yang semakin kompleks membuat membutuhkan kolaborasi dari lebih dari satu disiplin ilmu untuk mencari solusinya. Di Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (FTI ITB), sudah lebih dari 10 tahun dijalankan mata kuliah yang mengajarkan kerja sama tim lintas disiplin ilmu, salah satunya Proyek Rekayasa Interdisiplin yang melibatkan mahasiswa dari semua jurusan yang ada di FTI. Selain kuliah untuk mahasiswa, bagi dosen juga sering diadakan kegiatan kolaboratif lintas program studi (prodi). Salah satu kegiatan kolaboratif yang saya ikuti adalah koordinasi untuk persiapan visitasi asesor akreditasi internasional dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE). Pada tahun 2022, ada empat prodi di FTI yang sedang dalam proses pengajuan akreditasi internasional ini. Ketua prodi dan tim akreditasi dari jurusan Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa mengikuti rapat satu hari yang membahas mengenai persiapan jurusan m

Akhirnya Merasakan Kangen Bandung

 Ketika kita pindah ke negara lain, baik untuk bekerja ataupun belajar, enam bulan pertama merupakan honeymoon period. Dalam rentang waktu tersebut kita masih menikmati budaya yang berbeda, tempat baru, dan hal-hal unik yang tidak kita alami sebelumnya. Setelahnya kita mungkin mengalami culture shock baru akhirnya bisa beradaptasi sembali. Saya akhirnya membuktikan teori ini ketika tinggal di Taiwan untuk belajar Bahasa Mandarin. Pertama kali mendengar mengenai konsep culture shock yang biasa dialami mahasiswa asing ketika menempuh studi di luar negeri adalah pada waktu orientasi mahasiswa internasional di School of Business Hong Kong Baptist University. Salah seorang staf internasionalisasi, Ms. Alison, menceritakan tentang pola culture shock yang biasa terjadi. Ms. Alison mengatakan bahwa di awal kedatangan di negara yang baru, mahasiswa masih senang mencoba hal baru, mengeksplorasi banyak tempat, mencicipi panganan khas, hingga belajar bahasa lokal. Namun seiring berjalannya wa

Bertemu Kembali dengan Sang Dewaruci

Pertama kali saya bertemu dengan kapal Dewaruci ketika masih bekerja di Balikpapan. Di jalan menuju kantor dan melewati Pelabuhan Semayang. Salah satu kapal yang sedang berlabuh terlihat ramai dengan bendera-bendera yang berkibar di tiang-tiangnya. Ternyata kapal tersebut adalah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci, kapal latihan bagi kadet angkatan laut yang sudah mengelilingi dunia. Kapal tersebut sedang berlabuh di Pelabuhan Balikpapan selama beberapa hari dan mengadakan pameran. Bersama beberapa teman kantor saya berkunjung ke dermaga untuk melihat-lihat kapal ini. Pertama kali berkesempatan naik gedalak dan melihat fitur-fitur Dewaruci lebih dekat membuat saya terkesima. Hal yang membuat saya kagum adalah kapal yang dibuat tahun 1930-an ini mampu mengarungi samudera dan menjelajah berbagai negara. Ketika di atas dek kapal Dewaruci saya membayangkan bagaimana perjalanan di laut, menghadapi ombak tinggi, hingga menghadang badai. Kebetulan salah satu anime favorit say

Bahan Kain Seersucker yang Nyaman untuk Daerah Tropis

Baru-baru ini saya dikenalkan oleh kakak kepada sebuah kain bernama seer sucker. Jenis kain ini dibuat dari katun dengan motif strip selang-seling. Ketika diraba, akan terasa tekstur timbul dari pola stipnya. Material yang ringan, kuat, dan nyaman dikenakan membuat kain jenis ini biasa digunakan sebagai bahan membuat baju jas, kemeja, gaun, atau jubah musim panas di negara sub tropis. Kain dengan pola warna biru-putih ini cocok juga dikenakan untuk daerah tropis seperti Indonesia. Tekstur Kain Seersucker yang Bergelombang Sayangnya kain yang namanya diadopsi dari bahasa Persia shir-o-shakhar yang berarti susu dan gula ini cukup sulit ditemukan di Indonesia. Jarang ada toko tekstil yang punya persediaan kain ini. Berkeliling ke cukup banyak penyedia bahan kain di Kota Bandung, tak satupun menjual bahan jenis ini. Mayoritas pelayan toko pun kurang familiar ketika disebutkan nama bahan ini.  Ketika mencari di online marketplace, hanya ada satu penjual yang memajang stok kain yang diperke

Membangun Kebiasaan Salat Subuh di Masjid

Sewaktu masih sekolah dan kuliah dulu saya jarang menunaikan sholat shubuh di masjid. Awal mula saya terbiasa melangkahkan kaki ke masjid sebelum shubuh adalah ketika bekerja di Balikpapan. Tempat tinggal dan tempat kerja masih dalam satu area. Dari kamar ke kantor jaraknya hanya tiga menit berjalan kaki. Masjid pun ada di bagian belakang kantor. Di area komplek Pertamina. Tapi pegawai perusahaan Total juga sering sholat di sana. Saya bisa berangkat untuk sholat shubuh bersama Dhika (Muhammad Andhika Putra) teman dari jurusan Teknik Lingkungan yang sedang bekerja di divisi HSE ( Health, Safety, and Environment ) di Total. Karena lewat hutan jalan masih gelap, kami biasanya naik motor untuk menuju masjid. User N+2 saya, Pak Utama sang head of department rutin juga sholat di masjid tersebut. Jadi kami sering berpapasan saat sholat shubuh. Pernah ketika saya tidak ke masjid, paginya ketika bertemu di kantor beliau menanyakan “Parama tadi kenapa gak sholat shubuh di masjid?” dan saya

Berkenalan Lebih Dekat dengan Jurusan-Jurusan di Fakultas Teknologi Industri ITB

Di Institut Teknologi Bandung (ITB), mahasiswa tidak langsung masuk jurusan seperti pada perguruan tinggi kebanyakan. Mahasiswa pada tahun pertama masuk ke dalam fakultas terlebih dahulu dan menjalani Tahap Persiapan Bersama (TPB). Ketika naik tingkat dua barulah mahasiswa masuk ke salah satu dari jurusan yang ada di bawah fakultas atau sekolah. Fakultas Teknologi Industri (FTI) di kampus Ganesha menaungi memiliki empat jurusan yang dapat dipilih oleh mahasiswa: Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Industri, dan Manajemen Rekayasa. Sebelum pengumuman masuk jurusan akan ada seleksi kembali karena biasanya ada jurusan-jurusan yang peminatnya melebihi kapasitas. Misalnya Teknik Industri yang kapasitasnya 100 orang, kalau peminatnya ada 150 perlu diseleksi berdasarkan beberapa kriteria. Salah satu kriterianya adalah minat masuk jurusan. Di tahun pertama, mahasiswa akan diminta mengisi kuesioner peminatan jurusan sebanyak tiga kali. Dan biasanya jika konsisten mengisi pilihan jurusan yang

Inovasi Pengenalan Topik Tugas Akhir

 Tugas Akhir (TA) atau skripsi di jurusan Teknik Industri (TI) Institut Teknologi Bandung (ITB) dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah mata kuliah TA 1 yang diajarkan di semester 7. Pada mata kuliah yang bobotnya sebesar 1 SKS (Sistem Kredit Semester) ini mahasiswa mengikuti kelas yang membahas tentang kerangka berpikir penelitian, metode riset, dan tata tulis laporan TA. Bagian kedua adalah mat kuliah TA 2 yang biasa diambil mulai dari semester 8. TA 2 yang bobotnya 5 SKS tidak ada kelas lagi dan mahasiswa mengerjakan TA sesuai topik dan objek penelitiannya masing-masing. Mulai tahun 2011 ada pembaruan pada kuliah TA 1. Ada pertemuan yang membahas mengenai topik penelitian dari masing-masing laboratorium atau Kelompok Keahlian (KK) yang ada di jurusan ini. Salah satu penghambat mahasiswa dalam mengerjakan TA adalah kebingungan mencari topik penelitian. Jadi dengan adanya pembahasan mengenai referensi penelitian sebelumnya dan peluang topik yang bisa dikaji dapat memberikan

Semua orang Merayakan Kemenangan Satoshi sang Master Pokémon

Seorang anak dari desa kecil di daerah Kanto memenangkan kejuaraan dunia. Satoshi, anak berusia 10 tahun di dunia Pokémon ini akhirnya menjuarai kompetisi Pokémon Master dan menjadi Pokémon trainer terbaik di dunia. Perjalanan ini tidaklah mudah. Selama lebih dari 20 tahun Satoshi (atau Ash dalam versi bahasa Inggris) telah mengikuti pertandingan Pokémon di seluruh region, mulai dari Kanto yang merupakan daerah asalnya, Johto, Hoen, Sinnoh, Unovas, Kalos, hingga Alola Pada masing-masing region Sathosi pernah merasakan kemenagan dan kekalahan. Di daerah asalnya, Kanto, ia masuk peringkat top 16. Pada kejuaraan kedua di Johto peringkatnya naik menjadi top 8. Posisi yang sama ia dapatkan saat berkompetisi di Hoenn. Sinnoh merupakan daerah tempat Satoshi mendapatkan peringkat 4. Pertandingan yang diikuti Satoshi di Unova mendaratkannya ke posisi top 8. Ia sempat hampir mendapatkan juara pertama di Kalos. Alola merupakan tempat ia pertama kali menjadi juara di region yang mengambil banyak