Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Aceh

Gerakan dan Syair Tari Ratoh Duek Aceh

Ratoh Duek merupakan tarian tradisional asal Aceh yang ditarikan dengan cara duduk berbaris. Dari asal katanya, Ratoh berarti pujian atau doa dan Duek artinya duduk. Secara harfiah berarti lantuan pujian dan doa yang dihaturkan sambil duduk. Biasanya tarian ini dibawakan oleh penari wanita, diiringi dengan alat musik tabuh bernama Rapa'i dan dipandu oleh syeikh. Tarian ini seringkali disalahsartikan sebagai tari saman karena sama-sama sambil duduk dan ada gerakan menepuk-nepuk. Padahal ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sebuah tarian dapat dikatakan Tari Saman, seperti yang telah saya ulas di tulisan sebelumnya. Berikut adalah contoh video penampilan tari Ratoh Duek yang dibawakan oleh Unit Kebudayaan Aceh (UKA) ITB pada acara Gelar Budaya Aceh (GBA) tahun 2012. Syair tari Ratoh Duek juga tersedia di bawah ini. Terima kasih kepada Kak Inay (Addina Inayatillah) atas upload syairnya.  SYAIR RATOH DUEK  Bold:  penari S yekh Assalamu'alaikuu...

Kherkoff Peutjoet, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Aceh

Makan Kerkhoff yang Terletak di Belakang Museum Tsunami Sumber: bandaacehtourism.com Inilah tempat persemayaman terakhir bagi ribuan tentara Belanda yang tewas dalam agresi penaklukkan Aceh. Masyarakat setempat menyebut kompleks pemakaman ini dengan ' Kerkhof Peutjoet '. Nama kompleks pemakaman ini memang cukup unik karena merupakan perpaduan bahasa Aceh dan bahasa Belanda. Kerkhof dalam bahasa Belanda berarti kuburan. Terdiri dari dua suku kata, ' kerk ' yang berarti gereja dan ' hoff ' yang berarti halaman. Mungkin karena umumnya kuburan di Belanda terletak di sisi gereja maka kemudian gabungan kedua kata ini kemudian diasosiasikan kepada kuburan. Kata ' Peutjoet ' sendiri menurut sejarah berasal dari nama seorang putra mahkota Kesultanan Aceh yang bernama Meurah Pupok. Sang Putra Mahkota yang tak lain anak dari Iskandar Muda, memiliki panggilan kesayangan ' Photeu Tjoet ' (Pocut). Photeu artinya ‘raja’, sedangkan Tjoet artinya ...

Piasan Raya: Lagu Kontemporer Aceh dengan 7 Bahasa Daerah di Provinsi NAD

Indonesia merupakan negara yang kaya budaya dan adat istiadat. Ada lebih dari seribu suku bangsa di Indonesia dan hampir 800 jenis bahasa yang digunakan di Indonesia. Apabila dibagi ke dalam 34 provinsi, rata-rata pada setiap provinsi ada 20-an bahasa. Namun biasanya kita hanya tahu beberapa bahasa saja di setiap provinsi, seperti provinsi Jawa Barat yang bahasa daerahnya adalah Bahasa Sunda, provinsi DKI Jakarta yang berbicara Bahasa Betawi dan provinsi Sumatera Barat yang berbicara Bahasa Padang. Ada sebuah lagu yang mengintegrasikan keberagaman bahasa dalam satu daerah tersebut yang membuat saya tertarik untuk mengulasnya. Lagu yang berasal dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini berjudul ‘Piasan Raya’. Dalam bahasa Aceh, piasan berarti perhiasan atau pameran. Jadi lagu tersebut bercerita mengenai pameran yang besar. Di produseri oleh Ilman Macbee yang berdomisili di Jakarta, lagu ini memiliki keunikan yang di lahirkan dari keberagaman bahasa yang ada di Aceh. Ada pun bahasa...

Belajar Tarian Rapa'i Geleng dari Aceh

Tari Rapa'i Geleng merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari provinsi Naggroe Aceh Darusaalam. Dari asal katanya, tarian ini terdiri dari kata Rapa’i dan Geleng. Rapa’i adalah alat musik perkusi yang berbentuk seperti rebana, dengan sepasang kepingan logam untuk membuat bunyi gemerincing. Jadi rapa’i geleng adalah tarian dengan menggunakan alat musik rapa’i yang ditarikan sambil menggeleng-gelengkan kepala dan melakukan gerakan lainnya. Tarian Rapa'i Geleng pada Gelar Budaya Aceh 2015 Tarian yang biasa dibawakan oleh penari pria ini ditarikan sambil berbaris. Tarian dipimpin oleh seorang syeikh yang berada di luar barisan. Penari yang ada di dalam barisan menari sambil menabuh rapa’i, bernyanyi dan bergerak membentuk formasi.  Syair lagu yang dibawakan mengandung unsur keagaaman, kebudayaan dan nilai-nilai di dalam masyarakat. Dengan syair seperti itu, tarian ini juga digunakan sebagai media dakwah dan memberikan nasihat moral kepada masyarakat. ...

7 Ciri Unik Tari Saman yang Perlu Diketahui

Pernahkah kamu melihat pertunjukan tarian tradisional khas Aceh yang ditarikan oleh sekelompok wanita yang duduk berbaris dan menyebutnya sebagai Tari Saman? Atau apakah ketika SMP/SMA dulu kamu pernah ikut ekstrakulikuler Tari Saman? Ternyata tari tersebut bukanlah Tari Saman yang sebenarnya. Masih banyak orang yang salah presepsi mengenai tari saman. Padahal tarian ini merupakan salah satu Intangible Culture Heritage of Humanity (warisan budaya umat manusia yang tidak berwujud) yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada tanggal 24 November 2011. Tari Saman pada GBA (Gelar Budaya Aceh) 2015 Tari Saman adalah tarian tradisional khas Suku Gayo Lues dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dalam buku Tari Saman yang disusun oleh Ridhwan Abd Salam, banyak versi asal usul Tari Saman dan nama Saman, mulai dari gerakan yang diciptakan 7 anak raja, hingga tarian yang diciptakan oleh Syeikh Saman yang menyebarkan agama islam di Gayo Lues. Saya merekomendasikan buku ini bagi yang ingin ...