Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Merasakan Suasana Sidang S3 (Doktor) di ITB

Hari Kamis, 30 Agustus 2018 Saya berkesempatan menyaksikan sidang terbuka S3 Bu Ria (Made Andriani). Beliau adalah dosen Teknik Industri ITB di Kelompok Keahlian Manajemen Industri yang sedang menembuh pendidikan doktoral di program studi TMI (Teknik dan Manajemen Industri) ITB. Disertasi yang beliau pertahankan ketika sidang berjudul “Strategi Manajemen Pengetahuan Berdasarkan Tahap Pertumbuhan Organisasi pada Industri Fashion dengan Pendekatan Studi Kasus Historis”. Sebelum sidang terbuka ini, beliau telah melalui beberapa tahap sidang tertutup untuk mematangkan penelitian yang beliau lakukan. Saya pribadi penasaran bagaimana proses sidang S3 di TMI. Sebelumnya Saya pernah menghadiri sidang doktor Pak Samun Haris. Beliau adalah sahabat ayah Saya yang menamatkan studi S3nya di jurusan Teknik Sipil Universitas Parahyangan. Suasana yang Saya rasakan ketika sidang terbuka di sana adalah mirip seperti undangan: seluruh tamu undangan yang hadir menggunakan batik dan kebaya serta a

Yuk Kenalan dengan 12 Satwa Unik Penghuni Delta Mahakam

Delta Mahakam di Kalimantan Timur merupakan area delta yang terbentuk dari endapan aliran Sungai Mahakam. Daerah ini terkenal karena sumber daya alamnya yang kaya, terutama minyak dan gas. Banyak perusahaan besar yang mengelola area ini seperti Total E&P, Eni, Vico dan Chevron. Dengan operasi tambang migas di daerah tersebut, ekosistem di sana cukup terdampak. Ditambah lagi lalu-lalang kapal tongkang pengangkut batu bara yang melewati Sungai Mahakam dapat menambah dampak negatif pada habitat satwa di sana. Beberapa vegetasi dan hewan yang berhabitat di sana ada yang merupakan mahkluk hidup yang dilindungi. Yuk kita kenali 12 satwa unik yang berhabitat di kawasan Delta Mahakam. 1.        Crested Hawk-Eagle Elang Brontok ( Nisaetus cirrhatus) Burung ini memiliki sayap paralel yang panjang, dan akan tetap datar ketika mengudara. Hal ini merupakan ciri khusus yang membedakan elang jenis ini dengan elang gunung lainnya. Suranya nyaring serta memiliki teriakan yang melen

7 Ciri Unik Tari Saman yang Perlu Diketahui

Pernahkah kamu melihat pertunjukan tarian tradisional khas Aceh yang ditarikan oleh sekelompok wanita yang duduk berbaris dan menyebutnya sebagai Tari Saman? Atau apakah ketika SMP/SMA dulu kamu pernah ikut ekstrakulikuler Tari Saman? Ternyata tari tersebut bukanlah Tari Saman yang sebenarnya. Masih banyak orang yang salah presepsi mengenai tari saman. Padahal tarian ini merupakan salah satu Intangible Culture Heritage of Humanity (warisan budaya umat manusia yang tidak berwujud) yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada tanggal 24 November 2011. Tari Saman pada GBA (Gelar Budaya Aceh) 2015 Tari Saman adalah tarian tradisional khas Suku Gayo Lues dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dalam buku Tari Saman yang disusun oleh Ridhwan Abd Salam, banyak versi asal usul Tari Saman dan nama Saman, mulai dari gerakan yang diciptakan 7 anak raja, hingga tarian yang diciptakan oleh Syeikh Saman yang menyebarkan agama islam di Gayo Lues. Saya merekomendasikan buku ini bagi yang ingin

Lifehack Agar dapat Santai Parkir Dimanapun

Sebagai penghuni rumah pernahkah Kamu merasa kesal karena ada kendaraan yang sembarangan parkir di depan pagar rumahmu? Atau mungkin ada kendaraan besar yang melintang di depan tokomu? Kalau kamu membawa mobil, pernahkah merasa kesulitan mencari tepat parkir atau khawatir menghalangi jalan kalau parkir? Tips pada tulisan ini semoga bisa memberikan alternatif cara untuk parkir “sembarangan” tetapi tidak menyusahkan orang lain. Terkadang ada kalanya kita harus parkir mendadak di pinggir jalan walau hanya sebentar. Dan tidak ada tempat lain selain didepan rumah atau toko orang. Ditambah lagi kita khawatir apabila parkir di sana akan mengganggu orang lain. Padahal belum tentu ketika parkir ada kendaraan lain yang mau keluar dan/atau masuk bangunan di depan tempat kita parkir. Masalah utama yang perlu diketahui adalah ketimpangan informasi: pemilik rumah/bangunan yang terhalangi oleh mobil yang parkir tidak tahu siapa pemilik kendaraan dan bagaimana menghubunginya. Untuk menuntaska

Mengasah Kemampuan Presentasi pada Kelas Advanced Ganesha Public Speaking (Part 2)

Melanjutkan cerita sebelumnya, post ini akan membahas mengenai aktivitas di kelas pada training Advanced dari Ganesha Public Speaking hari ke-2. Materinya yang dibahas adalah make over slide presentasi dan praktik presentrasi masing-masing orang. Sesi pagi mengenai pembuatan slide dipandu penuh oleh trainer Mas Panji Priambudi. Peserta dan Tim Training Advanced Public Speaking Angkatan ke-167 Pada training ini, media untuk membuat slide presentasi yang digunakan adalah Ms. Power Point. Walaupun banyak media lain untuk mendesain slide seperti Prezi, Canva, Corell Draw, dsb, power point sudah familiar, mudah diaplikasikan dan up-to-date. Kami berfokus untuk menyiapkan slide yang memukau. Kuncinya 2 hal, sederhana dan optimal. Mas Panji membedah bagaimana membuat slide yang Sederhana *menyajikan hanya 1 pesan dalam 1 slide ) dan Optimal (memenuhi kaidah desain dan seni: font, image, & color ). Mas Panji, yang spesialisainya di bidang slide , memberikan materi yang

Mengasah Kemampuan Presentasi pada Kelas Advanced Ganesha Public Speaking (Part 1)

Saya mendapatkan banyak tips praktis ketika mengikuti Kelas Advance pada pelatihan public speaking. Advanced Public Speaking Class dari Ganesha Public Speaking berfokus untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum terutama pada penyampaian presentasi. Saya direkomendasikan training oleh Kak Aldi (Aldila Rizkiana). Saya melihat ketika seminar dan sidang thesisnya, Kak Aldi menyampaikan materi dengan lancar, alurnya rapi mudah dipahami dan didukung oleh slide yang simple tapi selaras dengan presentasinya. Traning yang Saya ambil berlangsung dari pukul 08.00 – 21.00 pada hari Sabtu & Ahad, 25 & 26 Agustus 2018 di Hotel Santika Bandung. Peserta kelasnya total berjumlah 8 orang pada batch ini. Kelas kecil, tapi efektif karena setiap orang memiliki kesempatan untuk bicara. Ada 3 orang trainer yang meng-handle kelas ini, Fauzi Noerwenda, Taruna Perdana, dan Panji Priambudi. Ketiga trainer tersebut merupakan ahli di bidang public speaking dan memiliki spesialisasi di

Desain Nametag yang Ideal

Hampir di setiap acara atau kepanitian, akan ada nametag sebagai tanda pengenal. Namun, dibeberapa acara yang pernah Saya alami bukannya membantu keberjalan acara, melainkan malah menghambat. Misalnya nametag yang terbalik sehingga nama peseta atau panitia kekecilan, nametag yang menggantu sehingga mengganggu mobilitas, hingga tulisan atau cetakan yang luntur akibat terkena air. Post ini bukan bertujuan untuk membahas mengenai kegunaan nametag , melainkan untuk memberi contoh salah satu desain yang menurut Saya ideal untuk beberapa jenis kegiatan seperti pelatihan. Dari beragam jenis dan desain yang pernah Saya temui, ada satu desain nametag yang menrut Saya punya beberapa keunggulan dibandingkan nametag lain yang pernah saya peroleh. Desain tersebut sebagai berikut: Nametag dengan Peniti (Ukuran Business Card ) Sebagai gambaran, SIAware (Self Insight Awareness) Training adalah pelatihan untuk mengenal soal diri sendiri dan meningkatkan awareness. Nametag tersebu

Tips Do'a Perjalanan Lancar dari Pak Asep

Di masa pembangunan LRT, MRT dan fasilitas transportasi publik lainnya di daerah Jabodetabek, perjalanan Jakarta-Bandung melalui tol yang sebelumnya antara 2 s/d 3 jam pada kondisi normal, dapat mencapai 5 jam bahkan lebih. Dan 80% waktu tempuh biasanya dihabiskan di 20% kilomoter pertama di daerah Jakarta. Bahkan rekor yang pernah Saya alami adalah 11 jam perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandung. Padahal hari tersebut adalah hari kamis pagi dan Saya tidak berangkat pada rush hour. Banyak orang beralih dari travel/shuttle menggunakan kereta untuk menempuh perjalanan Jakarta-Bandung, karena memiliki jadwal yang lebih pasti. Namun dengan keterbatasan kapasitas dan jadwal keberangkatan kereta, seringkali tiket KA Argo Parahyangan cepat habis. Perjalanan degan mobil tidak bisa dielakkan lagi kalau begitu. Dalam suatu perjalanan lewat tol dari Bandung-Jakarta, Saya memperoleh tips menarik dari Pak Asep Sudrajat. Beliau adalah dosen jurusan Teknik Industri di Universitas Wi

Khanduri Aceh 2013: Tari Saman Gayo Pertama Kali Ditampilkan di Kampus ITB

Salah satu keputusan yang paling memengaruhi hidup Saya ketika kuliah adalah bergabung dengan Unit Kebudayan Aceh (UKA) ITB. Bergaul dengan kawan-kawan yang berasal dari provinsi Naggroe Aceh Darussalam ini tidak hanya membuat Saya mengenal budaya dan adat Aceh, namun juga menemukan keluarga baru di Sunken Court. Saya baru mendaftar di UKA ITB pada OHU (Open House Unit) tahun 2013, ketika sudah berada di tingkat 3. Hal yang paling memengaruhi keputusan Saya untuk bergabung adalah acara Khanduri 2013. Acara ini merupakan pameran budaya dan penampilan tarian-tarian tradisional asal Aceh yang diselenggarakan di Lapang Basket ITB pada hari Jum’at, 15 Maret 2013. Dalam Bahasa Aceh sendiri kata ‘Khanduri’ berarti perayaan, jamuan untuk memeringati suatu peristiwa, atau selamatan. Logo Khanduri Aceh 2013, mengadaptasi bentuk Rencong, senjata tradisional khas Aceh Sebelum datang ke acara, Saya tertarik dengan poster publikasi Khanduri yang mengatakan bahwa ada alah pementasan tari