Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Survivorship Bias: Bias Ketika Tidak Mempertimbangkan Hal Yang "Tidak Terlihat"

Dalam mengambil keputusan, seringkali kita hanya mempertimbangkan berdasarkan hal-hal yang kita tahu, tanpa mempertimbangkan informasi yang belum kita ketahui. Hal ini disebut survivorship bias. Istilah ini diambil dari kasus pemasangan armor pelindung pada pesawat yang selamat dari serangan musuh pada perang dunia ke-2. Gambar 1. Plot Lokasi Tembakan pada Kapal yang Selamat Abraham Wald, seorang statistika dari Universitas Colombia melakukan analisis terhadap kerusakan pada pesawat tempur dari serangan musuh. Gambar di bawah merupakan ilustrasi lokasi tempat tembakan-tembakan musuh pada pesawat yang kembali ke pangkalan. Jika ditanya bagian mana yang perlu dipasangkan penguat, sebagian besar orang mungkin akan menjawab di bagian yang paling banyak terkena tembakan. Hal tersebut pun yang disimpulkan oleh US Military, untuk memperkuat pesawat di bagian yang paling banyak menerima serangan. Gambar 2. Saran Tempat Pemasangan  Armor  oleh Tentara Amerika Namun, Wald memberikan rekom

Inspirasi Warisan untuk Anak dari Anime Violet Evergarden & Kakushigoto

Apa warisan terbaik untuk ditinggalkan kepada anak kita? Banyak orang sepakat kalau hal terbaik untuk diwariskan adalah hal-hal tangible seperti ilmu yang bermanfaat, contoh karakter yang baik, dan nilai-nilai keagamaan yang kuat. Sebagian orang mengatakan bahwa warisan berbentuk benda dapat menimbulkan pertengkaran di antara ahli warisnya. Tapi, saya berpikir bahwa meninggalkan warisan tangible juga bisa bermanfaat bagi keturunan yang ditinggalkan. Ide ini muncul ketika menonton episode 10 seri anime Violet Evergarden . Pada anime yang menceritakan mengenai veteran perang yang bekerja menjadi penulis surat ini, sang tokoh utama mendapatkan permintaan dari seorang klien untuk menulis surat selama beberapa hari. Walaupun sang klien sakit parah, namun ia tetap bersikeras untuk mendampingi sang tokoh utama menulis surat. Di akhir episode, diungkapkah bahwa surat yang ditulis oleh klien ternyata ditujukan kepada putrinya, yang bernama Anne. Ia menulis 50 surat dan meminta perusahaan ja

3 Pelajaran Berharga dari Anime Run with the Wind

Pada tulisan sebelumnya saya telah membahas pengenai anime Run with the Wind (“Kaze ga Tsuyoku Fuiteiru”). Tulisan kali ini akan bercerita mengenai 3 pelajaran berharga yang saya petik dari seri anime ini. 1.  Mulai dari yang Kecil, Perlahan Meningkat Pada Hakone Ekiden, setiap peserta diwajibkan untuk menyelesaikan rute lari sepanjang kurang lebih 20 km. Pada tim pelari di anime tersebut, hanya 2 orang yang sudah terbiasa berlari (Kakeru dan Haiji). Delapan orang lainnya merupakan pemula, bahkan ada karakter Prince yang jarang berolahraga karena lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca manga. Gambar 1. Ajakan Haiji untuk Ikut Hakone Ekiden Di awal, latihan mereka adalah berlari sejauh 5 km terlebih dahulu. Tidak langsung dipaksa mencoba 20 km. Walaupun Prince sampai terengah-engah dan kehabisan tenaga, tapi setidaknya ia telah memulai dulu. Seperti yang Haiji katakan dalma film “rasakan sejauh apa jarak 5 km dengan tubuh sendiri”. Tim lari ini berlatih rutin setiap pagi (