Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Lari Keliling Indonesia Ketika SMA

Jika di SMA lain hanya lari di keliling lapangan sekolah, siswa di sekolah saya lari keliling Indonesia. Pada saat SMA, sekolah saya terletak di Jalan Betiung Kota Bandung. Di kawasan terebut, nama jalan-jalannya diambil dari nama-nama pulau di Indonesia, seperti Jawa, Kalimantan, Bali dan Sumatera. Ada juga pulau-pulau lain seperti Sumbawa, Maluku, dan Seram. Ukuran sekolah kami kecil, bahkan harus dibagi dengan satu SMA lainnya. Jadi ketika ada pelajaran olahraga, kami biasa berolahraga di luar gedung sekolah. Ada lapangan olahraga yang terletak di Jalan Bali, yang kami sering sebut lapbal, yang merupakan singkatan dari Lapang Bali. Selain itu kalau pelajaran olahraga beberapa kali kami juga lari mengelilingi area sekolah. Rute Lari dari Jalan Belitung-Sumatera-Jawa-Sumbawa-Belitung Karena jalan yang dilewati merupakan nama-nama pulau di nusantara, aktivitas lari tersebut sering disebut sebagai "Lari Keliling Indonesia". Ketika kegiatan pengenalan lingkungan sekolah u

Refleksi atas Komitmen dan Apresiasi

 Dalam pergantian zaman dan tantangan baru yang datang setiap tahun, organisasi yang sukses adalah yang mampu beradaptasi dan terus berkembang. Hal ini juga berlaku pada Ikatan Alumni Teknik Industri (IA TI) Institut Teknologi Bandung (ITB), yang saat ini tengah menjalani pemilihan kepemimpinan untuk periode 2023-2027. Dua kandidat yang berlomba adalah Wiza Hidayat, alumni angkatan 2001, dan Muhammad Iqbal, alumni angkatan 1992. Keduanya memiliki latar belakang dan komitmen yang berbeda, namun sama-sama berjanji untuk membawa perubahan positif bagi Ikatan Alumni TI ITB. Homecoming IA TI ITB 2023 Salah satu calon, sebelum mencalonkan diri, telah terlibat banyak kegiatan dalam kepengurusan sebelumnya, termasuk dalam pengumpulan dana lestari, atau endowment fund . Dana ini digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan, bantuan mahasiswa, dan pengembangan program studi secara umum. Pada periode pengumpulan pertama, berhasil dikumpulkan sejumlah lebih dari Rp1,5 m il i ar. Meskipun bagi

Semangat dari Diri untuk Menaklukkan Tantangan Menulis

 Hari ini, saya berhasil menyelesaikan tantangan menulis selama 30 hari berturut-turut (30DWC, 30 Days Writing Challenge ) jilid ke-42. Setelah ikut empat kali tantangan ini, salah satu perbedaan yang saya rasakan adalah para fighter (penulis) yang mengikutinya. Di awal, peserta dibagi menjadi beberapa squad (grup) yang beranggotakan antara tujuh sampai delapan orang. Pola tantangan bisa sama antara 30DWC yang satu dengan yang lainnya. Tetapi karena pesertanya berbeda-beda, suasana yang dibangun menjadi tidak sama. Pada 30DWC jilid 39, 40, dan 41, saya mendapatkan rekan-rekan tim yang antusias. Tak salah kalau saya bilang berhasil menamatkan tantangan ini berkat dukungan para fighter lain di grup. Grup selalu hidup dan obrolan juga mengalir. Para penulis tidak segan saling bertanya dan berbagi ilmu. Sekedar bertanya apakah kata anime perlu dicetak miring atau tidak, mendapatkan respon yang positif. Apabila ada fighter yang belum setoran tulisan hingga batas waktu, ada fighter lain ya

The Power of Friendship: Membawa Harapan dan Dukungan di Kehidupan Nyata

Sejak kecil, saya selalu menyukai menonton anime. Hari Minggu adalah waktu yang paling dinanti-nantikan, di mana saya duduk di depan televisi untuk menikmati kartun favorit saya. Terutama dalam anime bergenre shounen yang ditujukan untuk remaja laki-laki muda, ada satu gimik yang sering kali muncul, yaitu the power of friendship atau kekuatan persahabatan. Dalam anime, saat tokoh utama terdesak dalam pertarungan melawan musuh yang lebih kuat, mereka menjadi lebih kuat dan bersemangat karena dukungan dan semangat dari teman-teman mereka. Akhirnya, dengan kekuatan persahabatan itu, mereka berhasil mengalahkan musuh yang awalnya tampak tak terkalahkan. Gimik ini mungkin terdengar klise, tetapi saya pernah merasakan keajaibannya sendiri dalam kehidupan nyata. Saat itu, saya mengikuti olimpiade di tingkat kampus dalam cabang olahraga renang. Saya terlibat dalam nomor gaya ganti laki-laki, yang membutuhkan kemampuan berenang dengan empat gaya yang berbeda: dada, bebas, punggung, dan kupu-k

Berkembang Bersama Karakter Favorit

Dalam dunia anime, kita seringkali terhubung emosional dengan tokoh kartun favorit kita. Kami menyaksikan perjalanan mereka, tertawa bersama mereka, dan terinspirasi oleh perjuangan mereka. Namun, ada momen yang khusus dan menarik dalam sejarah anime yang membuat kita berpikir lebih jauh tentang tumbuh dewasa, yaitu konsep "timeskip" atau loncatan waktu. Melalui timeskip, kita dapat melihat tokoh-tokoh kartun favorit kita bertransformasi menjadi versi yang lebih matang dan dewasa. Contohnya seperti pada cerita Naruto, One Piece , dan bahkan Avatar Aang yang sudah memiliki cucu. Timeskip adalah teknik naratif di mana kisah anime melompat ke masa depan, melewati periode waktu yang signifikan. Biasanya, timeskip terjadi setelah alur cerita utama mencapai puncaknya atau ketika para tokoh mencapai titik tertentu dalam perkembangan mereka. Dalam timeskip , kita diperlihatkan bagaimana para tokoh menghadapi tantangan baru, mengembangkan keahlian mereka, dan menemukan jati diri mer

Tumbuh dan Berkembang dari Kegagalan

Kegagalan dan kekalahan adalah bagian alami dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalaminya dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Namun, yang membedakan adalah bagaimana kita merespons dan mengambil pelajaran darinya. Bahkan, kegagalan dapat menjadi pendorong untuk kita berkembang dan tumbuh dewasa. Salah satu anime yang memberikan inspirasi dan pelajaran berharga tentang menghadapi kegagalan adalah Haikyuu . Anime karya Haruichi Furudate ini mengisahkan tentang kompetisi bola voli antar SMA di Jepang. Ceritanya berpusat pada tim bola voli SMA Karasuno di prefektur Miyagi yang berjuang untuk mewakili prefektur mereka di kompetisi nasional. Pada musim pertandingan pertamanya, tim Karasuno berhasil memenangkan beberapa pertandingan dan mencapai tahap akhir kompetisi penyisihan. Namun, perjalanan mereka terhenti setelah mengalami kekalahan melawan sekolah Aoba Jousei. Para anggota tim Karasuno merasa sangat kecewa atas kekalahan tersebut. Namun, mereka tidak larut dalam kekece

Menonton Haikyuu Ternyata Seru!

 Apakah kamu lebih suka membaca manga atau menonton anime? Saya biasanya lebih memilih membaca manga atau light novel karena ceritanya terasa lebih lengkap dan deskripsi yang lebih detail. Saya pikir narasi tulisan yang mengalir dan bahkan gambar hitam putih selalu bisa mengalahkan gambar animasi bergerak. Namun, baru-baru ini saya menemukan anime yang berhasil mengubah pandangan. Haikyuu ! adalah anime yang mengisahkan tentang pertandingan voli antar klub SMA di Jepang. Saya menikmasi hidupnya animasi dalam anime ini. Gambar tokoh yang bergerak dan bola yang berputar rasanya lebih menarik dibandingkan hanya gambar hitam putih statis pada manga. Hal ini membuat saya merasa seolah-olah sedang menonton pertandingan bola voli sungguhan. Selain itu pacing dalam anime ini juga sangat pas. Tidak seperti anime sepak bola di masa kecil saya, di mana lompatan salto saja bisa menghabiskan satu episode penuh dan berlari ke seberang lapangan belum sampai walau sudah lewat tiga episode.

Mengambil Paket di Minimarket

 Ketika membicarakan minimarket atau yang kerap disebut convenience store , gambaran yang muncul di benak kebanyakan orang mungkin adalah toko kecil yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, dan barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Namun, di Taiwan, convenience store seperti 7-11, Family Mart, dan Hi - Life membawa definisi tersebut ke level yang lebih tinggi dengan beragam fasilitas yang mereka tawarkan.   Dalam menjawab kebutuhan konsumen, minimarket di Taiwan tak hanya menyediakan barang-barang konsumen seperti di Indonesia, tapi juga melengkapi layanan mereka dengan mesin cetak dan foto kopi , serta menyediakan majalah dan koran. Bahkan, untuk mencicipi kuliner lokal, mereka juga menyediakan tea egg (telur rebus dalam rempah-rempah) dan ubi bakar. Tak perlu khawatir tentang waktu, karena minimarket ini buka 24 jam dan tersebar di berbagai tempat, memudahkan pengunjung untuk mendapatkan apa yang di butuhkan nya kapan saja. Bahkan ketika ta

Pengabdian Masyarakat Kepada Industri

 Mendapatkan kesempatan untuk mengecap pendidikan di perguruan tinggi merupakan sebuah keistimewaan. Tak semua orang mempunyai peluang tersebut. Oleh karena itu, dalam lingkup perguruan tinggi, peran seorang akademisi tidak hanya terbatas pada mengajar dan belajar. Melainkan, mereka diharapkan untuk menjalankan apa yang disebut sebagai Tri Dharma Perguruan Tingg i, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sebagai seorang mahasiswa, pengertian saya tentang pengabdian masyarakat awalnya terbatas pada kegiatan seperti mengajar anak-anak, membersihkan lingkungan, membagikan makanan gratis, atau memberikan bantuan kepada korban bencana alam. Di bidang akademik, pengabdian masyarakat juga sering melibatkan proyek-proyek yang relevan dengan jurusan, seperti mahasiswa teknik elektro yang membantu mendirikan pembangkit listrik di desa terpencil atau mahasiswa teknik sipil yang membangun jembatan penyebrangan antar desa. Sebagai contoh, pada suatu kesempatan, angkatan saya

Teknik Stick and Carrot (Part 2)

Dalam dunia kerja, termasuk dalam lingkungan perguruan tinggi tempat saya bekerja, prinsip reward and punishment atau yang juga dikenal sebagai teknik stick and carrot, seringkali menjadi alat yang efektif untuk memotivasi dan memandu perilaku individu. Namun, penerapannya tidak selalu berjalan mulus. Misalnya, dalam konteks akademik, terdapat kasus di mana dosen kurang tepat dalam menerapkan teknik reward dan punishment kepada mahasiswanya. Sebagai contoh, mereka yang datang tepat waktu malah "dihukum" dengan cara harus menunggu mahasiswa yang datang belakangan untuk memulai kelas. Padahal, jika sistem carrot and stick ini diterapkan dengan tepat, dampak positifnya bisa sangat signifikan bagi perkembangan personal mahasiswa. Oleh karena itu, ada beberapa prinsip yang harus diterapkan untuk memastikan bahwa penerapan reward dan punishment berjalan seimbang dan efektif.  Prinsip-prinsip tersebut antara lain: Pertama, tentukan aturan dengan jelas. Sebelum memberikan reward atau

Tak Perlu Menunggu Bencana untuk Mewujudkan Rencana

 Apabila kita berbicara tentang cerita yang berfokus pada tema zombie apocalypse (kiamat zombi), biasanya yang langsung muncul dalam benak kita adalah kisah-kisah yang kelam dan menakutkan. Tokoh utama harus berjuang hidup dan mati untuk bisa selamat dari serangan mayat hidup yang mengepungn ya. T et api, apa jadinya jika cerita apokalips zombi digambarkan dengan perspektif yang berbeda, lebih positif dan bahkan memberikan pesan kehidupan yang mendalam? Inilah yang dihadirkan oleh manga berjudul Zom 100: Zombie ni Naru made ni Shitai 100 no Koto . Manga dalam bahasa Inggris berjudul  Zom 100: Bucket List of the Dead adalah manga karya penulis Haro Aso dan illustrator Kotaro Takata. Manga ini menawarkan pandangan segar dan baru tentang kisah penyebaran virus zombi . Serial m anga yang mulai tahun 2018 ini mengisahkan tentang Akira, protagonis yang justru merasa terbebas saat dunia dilanda zombie apocalypse . Bebas dari Belenggu Perusahaan yang Menyiksa Pada awal cerita, Akira d

Alasan Psikologis di Balik Trauma Menikmati Sebuah Karya

 Ada kalanya kita merasa enggan untuk menyaksikan film tertentu atau membaca manga, dan bagi saya, hal tersebut kerap terjadi. Sejumlah karya kreatif ada yang saya hindari, dengan alasan yang cukup unik. Alasannya bukan karena kualitas karya tersebut kurang, melainkan karena ada unsur dalam cerita yang membuat saya merasa takut atau tidak nyaman. Salah satunya adalah kisah tentang tokoh yang tiba-tiba meninggal dunia. Ambil contoh film Mugen Train dari seri Kimetsu no Yaiba . Dalam film tersebut, terdapat karakter bernama Rengoku Kyojurou yang meninggal di tangan iblis. Berita tentang kematian karakter ini membuat saya enggan untuk menyaksikan film tersebut. Rengoku yang Menemui Ajalnya di Film Mugen Train. Sumber:  Viu Bicara soal ini dengan teman, dia memberikan sudut pandang baru yang menarik. Menurutnya, ada alasan psikologis di balik keengganan saya dalam menikmati karya tersebut. Dia berpendapat bahwa kemungkinan ada trauma masa lalu yang belum teratasi yang mempengaruhi keputusa

Teknik Stick and Carrot ala Cerita Overlord: Strategi Memenangkan Kepatuhan dengan Kebaikan dan Kekuatan

 Dalam cerita Overlord karya Kugane Maruyama, kita disajikan dengan sebuah dunia fantasi di mana tokoh utama, yang baru-baru ini ditransportasikan ke dunia lain, membangun kerajaan yang kuat bernama Sorcerer Kingdom. Dalam upayanya untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara tetangga, tokoh utama ini menggunakan pendekatan yang menarik yang dikenal sebagai teknik stick and carrot . Teknik ini mendapatkan namanya dari perumpamaan keledai yang diberikan wortel sebagai motivasi untuk terus berjalan dan dipukul dengan tongkat sebagai hukuman apabila berhenti. Ilustrasi Stick and Carrot. Sumber:  sketchplanator Sorcerer Kingdom, kerajaan yang dibangun oleh tokoh utama, memiliki kekuatan militer yang luar biasa. Kemampuan dan sumber daya mereka menjadikan mereka entitas yang menakutkan di mata negara-negara tetangga. Dalam situasi ini, tokoh utama memiliki kelebihan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut. Ia memberikan bantuan yang melimpah, seperti ransum gand

Menghidupkan Kembali Semangat Berolahraga Melalui Anime

Setiap tahun, menjelang bulan Ramadhan, saya merasa antusias dan bersemangat untuk menjalani ibadah puasa. Namun, di sisi lain, rutinitas olahraga saya sering terabaikan. Sebelum Ramadhan, saya cukup sering berolahraga seperti jogging, berenang, dan bersepeda. Namun, setelah memasuki bulan suci, momentum yang sudah terbangun tiba-tiba hilang begitu saja. Setelah bulan Ramadan berakhir, saya merasa sulit untuk membangun kembali kebiasaan olahraga yang rutin. Meskipun saya menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, motivasi yang kuat belum muncul untuk mengatasi keengganan dan kembali berolahraga secara teratur. Baru-baru ini, saya menemukan sebuah anime tentang olahraga yang banyak orang bicarakan dan telah lama masuk dalam daftar tontonan. Judulnya adalah Haikyu!! karya Haruichi Furudate. Anime tersebut mengisahkan tentang kompetisi voli antar SMA di Jepang . Saya mulai menontonnya tanpa banyak harapan, namun ternyata anime ini memberikan dampak yang tak terduga pa