Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Manfaat Positif Memutar Background Song di Toko

Pernahkah kamu mendengar lagu tema dari sebuah toko hingga terngiang-ngiang? Pertama kali saya mendengarkan lagu tema yang menjadi earworm pada pusat perbelanjaan bernama Don Quijote di Jepang. Don Quijote sendiri adalah supermarket yang menjual beraneka barang mulai dari makanan, daily necessities, hingga pakaian cosplay. Ketika masuk toko, kita akan mendengar lagu tema berjudul “Miracle Shopping” yang diputarkan berulang-ulang. Nada lagunya cerita, simpe dan enak didengar. Liriknya juga lucu, apa lagi pada syair “Don Don Don Donki, Donki”, membuatnya jadi lagu tema yang di- cover banyak penyanyi. Lagu Tema Don Quijote: "Miracle Shopping" Di dekat apartemen saya di Tsim Sha Tshui, Hong Kong, ada cabang Don Quijote. Setiap lewat toko & mendengarkan theme song- nya selalu mengingatkan saya pada pengalaman kagum ketika pertama kali masuk ke toko Don Quijote yang serba ada dan harganya murah. Walaupun di Hong Kong, produk yang dipasarkan tidak selengkap di Jepang (60-

Menemukan Keseruan Baru dari Comment Section Ketika Membaca Komik dan Novel

Ketika membaca setiap chapter di manga/manhwa atau Webnovel, awalnya sya hanya fokus membaca ceritanya saja. Bagian komentar dari pembaca tidak saya perhatikan karena tujuan utama adalah ingin mengetahui ceritanya, bukan kata-kata dari netizen. Namun beberapa waktu ke belakang saya mulai membaca tertarik untuk terjun ke comment section juga. Pertama kali saya tertarik adalah ketika membaca komik “Mairimashita! Iruma-kun” di chapter tentang pertunjukan musikal Lilith’s Carpet. Biasanya jumlah komentar pada setiap chapter hanya puluhan atau sekitar 100-an, namun pada chapter ini hingga 600-an! Menurut saya pribadi cerita pada bagian ini memang seru dan saya penasaran bagaimana pendapat orang lain, jadi memutuskan untuk membaca comments. Setiap orang bebas menulis apapun dalam situs online. Saya percaya bahwa apa yang ditulis merepresentasikan karakter orang yang menulisnya. Di kolom komentar, ada beragam komentar yang ditulis pembaca baik yang berhubungan dengan komik maupun tidak be

Omniscient Reader’s Viewpoint: Sebuah Novel tentang Novel yang Jadi Kenyataan

Seri Webnovel Omniscient Reader’s Viewpoint (ORV) karangan Sing Shong merupakan novel yang bercerita mengenai cerita dari novel favorit tokoh utama yang berjudul “The Ways to Survive in a Ruined World”, yang tiba-tiba jadi kenyataan. Saya jadi tertarik membaca novel yang sudah tamat dan terdiri dari 551 chapter (termasuk epilog) ini karena diadaptasi menjadi manhwa tahun ini. Gambar 1. Cover Novel Omniscient Reader's Viewpoint Pengalaman selama membaca halaman per halaman novel ini seru karena pengembangan karakternya dalam, banyak plot twist, emotional roller-coaster, hingga belajar banyak hal. Beberapa hal yang saya pelajari dari ORV antara lain: 1. Menambah Wawasan Sejarah & Mitologi Pada ORV, diceritakan bahwa tokoh-tokoh sejarah ( historical figures) dan dewa-dewa dari mitologi menjadi constellation yang terlibat dalam alur cerita. Nama-nama yang saya sudah familiar muncul seperti Sun Wukong/Sun Gokong dari “Kera Sakti”, Zeus dari mitologi Yunani kuno, hingga Uriel

Ascendance of a Bookworm: A Heartwarming Isekai Story

Di antara banyaknya cerita ber-genre isekai ( dunia lain) sarat akan tema karakter utama yang overpowered dan harem , Light Novel (LN) berjudul Ascendance of a Bookworm menyajikan cerita yang menghangatkan hati. LN ini menceritakan mengenai seorang kutu buku yang berinkarnasi ke dunia lain dan memiliki impian untuk membaca di dunia barunya tersebut. Terlahir di keluarga biasa dan tubuh yang ringkih membuat aktivitas membaca buku menjadi sangat sulit bagi sang tokoh utama, Main. Sepanjang cerita dikisahkan bagaimana Main berjuang untuk membuat kertas, menulis, hingga mencetak buku. Lupakan tokoh utama yang sangat kuat, pada cerita ini tubuh Main sangat lemah. Bahkan jika berjalan sedikit saja bisa membuat ia harus terbaring selama beberapa hari. Gambar 1.  Cover Light Novel Ascendance of a Bookworm Membaca kisah Main dalam membuat buku, membuat saya menyadari beberapa hal yang membuat cerita ini berkesan dan memjadi oasis di tengah tema isekai. Tiga hal yang membuat novel ini heartwarm

4 Pelajaran Baru dari Hobi Membaca Light Novel

Sejak awal pandemi ini, saya jadi suka membaca  ebook   Light Novel  untuk menemani aktivitas di kala diam di rumah.   Light Novel   (LN) merupakan novel dari Jepang, Korea, atau Tiongkok yang didampingi dengan ilustrasi bergaya manga. Biasanya LN dari Jepang diadaptasi menjadi anime atau manga. Novel pertama yang saya baca berjudul ‘Overlord’ karangan Maruyama Kugane. Novel bergenre isekai ini bercerita mengenai seorang tokoh yang terjebak di dalam game Yggdrasil dan berusaha mencari teman-teman satu   guild -nya di dunia yang baru. Dari bulan Maret tahun ini, sudah banyak seri novel yang saya tamatkan. Beberapa favorit saya antara lain Overgeared , Overlord , The Beginning After the End , dan Ascendance of a Bookworm yang ber- genre fantasi. Alasan saya menyenangi genre ini antara lain karena dunia dan cerita yang disajikan membuat berimajinasi untuk sejenak melupakan situasi terkurung di rumah selama lockdown. Gambar 1. Cover dari Beberapa Light Novel yang Saya Baca Dari pengal

8 Langkah Pembuatan Kertas ala Anime Ascendance of a Bookworm

Gambar 1. Main, Sang Kutu Buku, di Dunia Barunya   Anime Ascendance of a Bookworm merupakan anime isekai yang bercerita mengenai seorang kutu buku yang bereinkarnasi menjadi seorang anak kecil yang lemah dan sakit-sakitan bernama Main. Di dunia yang baru, ia berimpian untuk membaca buku. Terlahir sebagai seorang anak dari keluarga biasa, akses buku sangat sulit bagi sang tokoh utama karena buku biasanya hanya untuk kalangan bangsawan. Oleh karena itu, Main berusaha untuk membuat buku sendiri.   Pada seri ini, diceritakan bagaimana proses percobaan yang dilakukan oleh Main sebelum akhirnya buku buatan pertamanya selesai dicetak. Karena harga kertas sangat mahal (dibuat dari kulit hewan) dan tidak mampu dibeli oleh keluarga Main, di awal cerita ia mencoba beberapa alternatif untuk menulis. Alternatif-alternatif tersebut didapatkan dari inspirasi peradaban kuno seperti pseudopapyrus ( papyrus yang dibuat dari anyaman serat tumbuhan) dari mesir kuno. Setelah mencoba alternatif ini di

Survivorship Bias: Bias Ketika Tidak Mempertimbangkan Hal Yang "Tidak Terlihat"

Dalam mengambil keputusan, seringkali kita hanya mempertimbangkan berdasarkan hal-hal yang kita tahu, tanpa mempertimbangkan informasi yang belum kita ketahui. Hal ini disebut survivorship bias. Istilah ini diambil dari kasus pemasangan armor pelindung pada pesawat yang selamat dari serangan musuh pada perang dunia ke-2. Gambar 1. Plot Lokasi Tembakan pada Kapal yang Selamat Abraham Wald, seorang statistika dari Universitas Colombia melakukan analisis terhadap kerusakan pada pesawat tempur dari serangan musuh. Gambar di bawah merupakan ilustrasi lokasi tempat tembakan-tembakan musuh pada pesawat yang kembali ke pangkalan. Jika ditanya bagian mana yang perlu dipasangkan penguat, sebagian besar orang mungkin akan menjawab di bagian yang paling banyak terkena tembakan. Hal tersebut pun yang disimpulkan oleh US Military, untuk memperkuat pesawat di bagian yang paling banyak menerima serangan. Gambar 2. Saran Tempat Pemasangan  Armor  oleh Tentara Amerika Namun, Wald memberikan rekom

Inspirasi Warisan untuk Anak dari Anime Violet Evergarden & Kakushigoto

Apa warisan terbaik untuk ditinggalkan kepada anak kita? Banyak orang sepakat kalau hal terbaik untuk diwariskan adalah hal-hal tangible seperti ilmu yang bermanfaat, contoh karakter yang baik, dan nilai-nilai keagamaan yang kuat. Sebagian orang mengatakan bahwa warisan berbentuk benda dapat menimbulkan pertengkaran di antara ahli warisnya. Tapi, saya berpikir bahwa meninggalkan warisan tangible juga bisa bermanfaat bagi keturunan yang ditinggalkan. Ide ini muncul ketika menonton episode 10 seri anime Violet Evergarden . Pada anime yang menceritakan mengenai veteran perang yang bekerja menjadi penulis surat ini, sang tokoh utama mendapatkan permintaan dari seorang klien untuk menulis surat selama beberapa hari. Walaupun sang klien sakit parah, namun ia tetap bersikeras untuk mendampingi sang tokoh utama menulis surat. Di akhir episode, diungkapkah bahwa surat yang ditulis oleh klien ternyata ditujukan kepada putrinya, yang bernama Anne. Ia menulis 50 surat dan meminta perusahaan ja

3 Pelajaran Berharga dari Anime Run with the Wind

Pada tulisan sebelumnya saya telah membahas pengenai anime Run with the Wind (“Kaze ga Tsuyoku Fuiteiru”). Tulisan kali ini akan bercerita mengenai 3 pelajaran berharga yang saya petik dari seri anime ini. 1.  Mulai dari yang Kecil, Perlahan Meningkat Pada Hakone Ekiden, setiap peserta diwajibkan untuk menyelesaikan rute lari sepanjang kurang lebih 20 km. Pada tim pelari di anime tersebut, hanya 2 orang yang sudah terbiasa berlari (Kakeru dan Haiji). Delapan orang lainnya merupakan pemula, bahkan ada karakter Prince yang jarang berolahraga karena lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca manga. Gambar 1. Ajakan Haiji untuk Ikut Hakone Ekiden Di awal, latihan mereka adalah berlari sejauh 5 km terlebih dahulu. Tidak langsung dipaksa mencoba 20 km. Walaupun Prince sampai terengah-engah dan kehabisan tenaga, tapi setidaknya ia telah memulai dulu. Seperti yang Haiji katakan dalma film “rasakan sejauh apa jarak 5 km dengan tubuh sendiri”. Tim lari ini berlatih rutin setiap pagi (