Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Berkembang Bersama Teman di Kelompok Mentoring

Jika HP saja perlu di- charge setiap hari, seberapa sering kita men- charge iman kita? Kata-kata tersebut yang saya ingat dari mentor . Dari SMA saja rutin mengikuti mentoring pekanan yang diadakan oleh ekstrakulikuler DKM (Dewan Keluarga Masjid) di sekolah. Teman-teman mentoring saya merupakan teman seangkatan. Mentoring terus berlanjut hingga kuliah, walau sempat berganti mentor mulai dari Kang Rendy, Kang Reza, hingga Kang Hafizh. Sempat juga bergabung kelompok mentor tapi kurang lebih saya masih berinteraksi dengan teman-teman yang sama sejak SMA hingga kuliah di kelompok mentoring saya. Masih mengikuti mentoring hingga kuliah merupakan yang saya syukuri dan sesali. Satu sisi saya merasa bersyukur mendapatkan pembinaan rutin sehingga dapat ilmu terus-menerus, punya mentor yang mau mendedikasikan waktunya disela-sela kesibukannya secara rutin untuk membina adik mentornya, serta dapat saling berbagi cerita dengan teman-teman sekelompok. Materi yang disampaikan tidak melulu s

Sensasi Unik Ketika Mengadopsi Nama Baru

  Bagaimana rasanya jika dipanggil dengan nama yang berbeda dari nama yang sudah  tersemat pada diri kita sejak lahir? Di Taiwan ada kebiasaan unik untuk memberikan nama pada orang luar yang tidak memiliki Chinese name. Misalnya jika nama kita Tom Holand, dibandingkan memanggil nama ‘Tom’ yang hanya satu kata, biasanya kolega, dosen, atau supervisor kita akan memberikan nama berbahasa Mandarin dengan alasan lebih mudah pengucapannya. Kalau melihat di grup LINE, chatting messanger )yang paling banyak digunakan di Taiwan, tipikal display name di grup mahasiswa atau pekerja Indonesia yang sedang tinggal di Taiwan, tulisannya nama asli dilanjutkan dengan Chinese name. Kebiasaan ini berbeda dengan yang saya temui ketika tinggal di Hong Kong, yang malah berkebalikan. Orang Hong Kong atau orang Mainland yang pindah ke sini mengadopsi nama pertama berbahasa Inggris dengan tetap mempertahankan nama keluarganya. Jadi tipikal nama Hong Kong biasanya gabungan antara nama Inggris dan Chinese s

Pengalaman Mengambil Tes TOEFL IBT Home Edition

Hasil tes bahasa Inggris dibutuhkan untuk berbagai hal, mulai dari mendaftar kuliah lanjut, melamar pekerjaan, hingga mengikuti program penelitian ke luar negeri. Hasil tes bahasa Inggris yang umum digunakan, yakni IELTS dan TOEFL, hanya berlaku dua tahun. Kebetulan hasil tes IELTS saya sudah tidak berlaku bulan Agustus 2020 dan hasil TOELF IBT ( Internet-Based Test ) sudah expired Januari 2021. Di masa pandemi ini saya agak enggan untuk mengambil tes ulang karena membayangkan harus pergi ke luar rumah dan menghabiskan waktu beberapa jam di tempat tes. Untungnya saya diberitahu Kak Aji (Praditya Ajidarma) bahwa TOEFL IBT ternyata sekarang dapat diambil dari rumah saja. Hal ini sangat menyenangkan karena ketika pertama kali mengambil tes TOEFL IBT bersama Ilham (Ilham Reza Prasetyo) tahun 2019 lalu, kami mengambilnya di Cornell Institute di Pantai Indah Kapuk karena di kota kami tidak ada tempat tesnya. Sehingga kami harus pergi ke Jakarta satu hari sebelumnya. TOEFL home edition memu

Penyelenggaraan Shalat Jumat Unik di Beberapa Negara

Komunitas muslim di daerah yang berbeda bisa jadi memiliki cara penyelenggaraan ibadah shalat jumat yang berbeda. Misalnya ada sebagian daerah yang adzan dua kali dan sebagian lainnya hanya satu kali. Budaya dan kebiasaan juga memengaruhi rangkaian kegiatannya. Ada masjid yang memiliki budaya memukul bedug sebelum memulai, ada yang imamnya mengetuk-ngetukkan tongkat ketika akan ceramah, ada juga yang membagikan makanan gratis setelah selesai shalat. Pada negara lain pun ada hal unik dalam rangkaian ibadah hari Jumat ini berdasarkan pengamatan saya. Tempat pertama yang saya rasakan ibadah sholat jumatnya di luar Indonesia adalah di Jepang, tepatnya di Kota Kumamoto, ketika mengikuti sebuah summer program di Kumamoto University. Kebetulan tepat di sebelah area kampus ini ada sebuah masjid. Penanggung jawab penyelenggaraan sholat jumat digilir setiap pekan dari beberapa kelompok yang anggotanya cukup banyak di Kumamoto. Kalau tidak salah ada komunitas muslim Indonesia, Afrika, dan Timur