GUNDAM merupakan serial animasi dari Jepang yang berkisah tetang perang luar angkasa dengan menggunakan robot-robot canggih berukuran besar. Serial ini tayang sudah cukup lama, kalau tidak salah dari tahun 1950-an. Anime pertama yang saya tonton adalah GUNDAM Seed ketika masih SD. Ketika kecil saya dan kakak juga senang merakit mainan mecha ini. Salah satu favorit saya adalah GUNDAM Freedom yang memiliki sayap biru.
Pop-Up Store di Sydney
Kebetulan di Sydney sedang
ada GUNDAM Store World Tour. Lokasinya di Broadway. Ketika akan belanja pekanan
ke Coles, tidak sengaja saya menemukan pameran yang hanya berlangsung 2 minggu
dari akhir September hingga awal Oktober 2025.
Ada toko GUNPLA (Gundam
Plastic) yang menjual mainan rakitan robot ini yang baru buka di lantai 2 Broadway.
Selain itu ada area pameran di luar toko yang menjual koleksi-koleksi langka.
Para kolektor pasti dengan semangat memburunya. Masih di area yang sama, terdapat
museum mini yang menampilkan beragam tipe GUNDAM dan timeline. Ada juga
penjelasan anime dan ceritanya.
![]() |
Toko GUNPLA yang Baru Dibuka |
![]() |
Area Pameran GUNPLA (1) |
![]() |
Area Pameran GUNPLA (2) |
![]() |
Area Pameran GUNPLA (3) |
Dunia GUNDAM mirip
seperti serial komik DC yang memiliki banyak parallel universe—makanya
kita melihat banyak versi spiderman. Walaupun berbeda, latar ceritanya tetap sama.
Ada konflik yang terjadi antar planet yang melipatkan pertarungan dengan teknologi
canggih di ruang hampa galaksi.
Tidak hanya pajangan
dan jualan, tetapi selama pameran juga ada beragam aktivitas lainnya. Ada workshop
merakit, mewarnai dan membuat diorama. Di lantai 3 yang terdapat biokskop, diselenggarakan juga pemutaran film.
Panitia juga menyelenggarakan tantangan untuk mengumpulkan cap dari beberapa stand
pameran untuk ditukarkan dengan mainan. Semua mata acara dapat diikuti pengunjungi
secara gratis. Sayangnya karena ada agenda
lainnya saya langsung memutuskan pulang setelah berbelanja.
![]() |
Lantai Pameran di Level 2 |
![]() |
Banner di Eskalator |
Kecurigaan akan Penyadapan
Di perjalanan pulang
saya membuka aplikasi YouTube. Tiba-tiba di beranda ada rekomendasi lagu “Kimi
wa Boku ni Iteiru”, yang merupakan lagu ending pertama anime Gundam
Seed. Lagu yang terjemahan bebasnya kurang lebih I see my self in you ini
nadanya enak di dengar dan setelah saya cari tahu arti liriknya juga bagus,
tentang seseorang yang melihat gambaran dirinya pada orang yang dicintainya. Kebetulan
hal itu juga yang saya amati di diri pasangan. Ada beberapa kepribadian dan
pikiran Futuha juga yang selaras dengan saya.
Saya cukup senang
dapat rekomendasi lagu baru yang ternyata cocok. Namun, pertanyaannya adalah bagaimana
bisa rekomendasi tersebut muncul. Rasanya sebelumnya saya tidak mencari video
tentang GUNDAM. Tidak juga mengetikkan kata kunci yang berhubungan dengan itu
di mesin pencari. Tak pula saya mengobrol dengan teman tentang topik ini.
Tulisan di blog saya pun belum ada yang menyinggung tema ini sala sekali. Kalau
tidak datang ke pameran GUNDAM, belum tentu saya akan berpikir tentang anime
klasik ini.
![]() |
Patung GUNDAM Klasik Mini di Lantai 1 |
Eksposur saya tentang serial
mecha paling terkenal dari Jepang ini baru ketika datang ke Broadway. Rasa
curiga mulai muncul. Kira-kira dari mana YouTube bisa memberikan rekomendasi
tersebut? Apakah dari geolokasi saya yang kebetulan cocok dengan lokasi
pameran? Apakah dari gambar dan video yang saya ambil? Bagaimana rekomendasinya
spesifik mengangkat GUNDAM Seed?
Kalau sebelumnya saya
mencari tentang Gundam di Google, atau mendengarkan lagu opening dan ending
di aplikasi musik, mungkin saya tahu darimana basis rekomendasi tersebut. Atau
kalau saya mengobrol dengan orang lain, saya masih bisa mengira bahwa ponsel
saya mendengarkan percakapannya. Namun, jika tidak ada alasan pendahulunya,
tebakan saya adalah rekomendasi tersebut muncul secara kebetulan atau hasil
penyadapan.
![]() |
Berfoto di Samping Miniatur |
Sudah cukup lama isu
privasi cukup gencar digaungkan dalam perlindungan data pelanggan. Selain itu
baru-baru ini ada tambahan tentang transparansi. Misalnya di YouTube terdapat opsi
tentang cari tahu lebih lanjut mengapa pelanggan mendapatkan rekomendasi untuk
menonton video tersebut. Jaminan proteksi dan transparasi membuat pelanggan
dapat lebih percaya dalam menggunakan data karena tahu apa tujuan datanya
dikumpulkan dan bagaimana akan digunakan oleh perusahaan.
Kejadian munculnya
rekomendasi YouTube tiba-tiba tentang GUNDAM ini membuat saya mulai mempertanyakan
dua poin ini, tidak hanya terhadap penyedia layanan video, tetapi juga pada telepon
genggam. Di era yang mengamatan dan pemantauan semakin masif, apakah kita masih
dapat hidup tentang dengan privasi yang terjaga tanpa dimonetisasi?
Komentar
Posting Komentar