Sabtu
tanggal 11 Juni 2016 kemarin komunitas Muda Bengajar di Balikpapan mendapatkan undangan untuk
mengisi sebuah segmen bernama Ngobrol Bareng Komunitas (Ngobras) di radio Best FM.
Siaran yang biasa dipandu oleh Mas Rega dan Mas Ucha ini biasanya disiarkan
pukul 17.00 – 18.00 WITA di frekuensi 103.7 FM. Karena Saya belum pernah
melihat langsung proses rekaman radio, maka Saya berminat untuk hadir dan
lihat-lihat.
Poster Publikasi di Instagram
Sumber Gambar: Instagram @mudamengajar
Pukul
16 lewat sedikit akhirnya kami memarkirkan kendaraan di depan ruko dengan
billboard bertuliskan Best FM. Karena bulan Ramadhan, segmen ini dimajukan satu
jam. Dan ternyata Kak Aisy (Siti Aisyah Soetoro) dan Kak Ikhsan (Ikhsan Wahyu Nugraha) sudah ada
di dalam ruangan. Saya dan Malik (Abdullah L. Malik) yang baru datang langsung
diundang masuk ke ruangan siaran.
Basis Siaran Best FM Balikpapan
Ruangan
utama untuk siaran terlihat cukup sederhana. Ruangan tersebut berukuran kurang
lebih 5 x 2.5 m. Lantai dialasi dengan karpet berwarna abu sehingga Kita harus
melepas sepatu ketika akan memasuki ruangan. Bagian dinding yang menghadap ke
penyiar terbuat dari kaca transparan sehingga aktivitas rekaman terlihat
seluruhnya dari luar. Bagian dinding lainnya dilengkapi dengan peredam suara
dari spons. Terdapat suatu alat penyetel suara (Audio Mixer), mikrofon untuk penyiar bicara, serta sebuah CPU yang
dilengkapi dengan dua monitor. Di atas meja terdapat beberapa lembar kertas
yang mungkin tertulis daftar acara dan daftar pertanyaan. Disediakan juga lima
buah kursi sandar berwarna biru untuk narasumber dan bintang tamu.
Tak
lama setelah Kami berdua datang, Kak Icha (Khairunnisa) datang juga. Lepkap lah
lima kursi yang telah disediakan untuk pembicara. Kebetulan sore itu yang
bertugas hanya Mas Rega. Setelah dibuka oleh penyiar, Kami diminta untuk
memperkenalkan diri satu per satu. Awalnya karena hanya bermaksud untuk
menonton, Saya agak enggan ketika diminta berbicara. Akhirnya karena semua
orang di ruangan tersebut diminta turut berbicara, Saya angkat suara. Karena
ini merupakan siaran langsung radio pertama Saya cukup tegang. Bahkan suara
Saya terdengar agak gemetar di awal.
Obrolan
dilanjutkan dengan pertanyaan serba-serbi mengenai komunitas Muda Mengajar,
mulai dari apa kegiatannya, kapan didirikan, berapa orang anggotanya, dimana
basis kegiatannya, dsb. Intinya sang penyiar penggali pertanyaan 5W + 1 H (Who,
What, When, Where, Why & How). Ada juga beberapa pertanyaan ringan yang
dilemparkan oleh Mas Rega. Menariknya ketika akan menjawab Kami berlima saling tunjuk
menunjuk dan oper-operan mic. Sedikit penjelasan mengenai Muda Mengajar dapat
dilihat pada cerita mengenai kegiatan ulang tahun muda mengajar di sini.
Sepanjang
obrolan banyak bercandaan dan bully santai
yang keluar dari mulut Sang Penyiar. Ikutan gatel, balasan pun bertubi-tubi
muncul dari kami. Saya rasa lebih banyak tawa daripada obrolan kami. Pastinya
percakapan Kami yang cengengesan dan tertawa terbahak-bahak tersiar ke seluruh
pendengar radio. Bahkan Kak Aisy mengaku sakit perut karena menahan ketawa.
Untungnya
selama satu jam siaran tidak bicara penuh, ada beberapa kali selingan musik dan
iklan komersial. Tampak Mas Rega mahir memainkan alat audio mixer dan menyetel urutan lagu yang diputar dan iklan yang
ditayangkan dari komputer. Kami bernafas lebih lega dan dapat berbincang santai
ketika jeda tersebut. Saya sempat salah tingkah di awal; tetap berbisik-bisik
walau sudah kondisi mute. Obrolan
ketika tidak mengudara malah lebih lucu. Saya sempat ditawari untuk menjadi
penyiar dengan jaminan Mas Rega berani meng-acc lamaran Saya (jika mengajukan).
Namun sepertinya untuk saat ini harus Saya tunda tulu tawarannya (Terima kasih
banyak, Mas Rega!).
Obrolan Santai Ketika Jeda Komersial, Sempat Foto Juga
Kawan-kawan
Muda Mengajar sangat antusias mendengarkan siaran ini di rumahnya
masing-masing. Bahkan ada beberapa orang yang merekam seperti Kak Anna (Anna
Rahmaniyah) dan Rezky (Rezky Permana Putri). Obrolan di grup LINE bahkan sampai
ratusan chat! Komentarnya beragam, mulai dari suara para narasumber yang
terdengar jernih, bully-an dari Mas
Rega hingga jawaban-jawaban yang kami lontarkan.
Suara
yang Kita dengar oleh diri sendiri dengan suara dari rekaman akan berbeda
karena suara yang kita dengar secara normal telah berbaur dengan gaung di
rongga THT. Mendengar dari rekaman, suara Kak Icha terdengar halus dan
menyenangkan di siaran radio. Suara Kak Ikhsan dan Malik terdengar lebih
berwibawa. Ketegasan di nada bicara Kak Aisy terdengar lebih kuat.
Saya
pribadi kagum pada penyiar-penyiar radio. Mereka dapat berbicara secara
terus-menerus tanpa henti. Jokes yang
mereka lontarkan pun seolah tak habis dan tetap lucu. Tampaknya mereka harus
bisa multitasking karena dituntut untuk dapat memainkan audio mixer, mengoperasikan komputer dan secara bersamaan harus
tetap bicara tanpa kehilangan fokus. Transisi pembahasan dari topik satu ke
topik lainnya pun berjalan mulus dan tidak terdengar memaksakan.
Di
sesi tanya jawab, cukup banyak salam dan pertanyaan yang masuk dari Best Lovers (sapaan akrab radio ini pada
pendengarnya). Beberapa pertanyaan datang dari kawan-kawan Muda Mengajar
sendiri. Pertanyaan tersebut dibacakan satu persatu. Pertanyaan yang menarik
antara lain:
· Apa motivasi kakak-kakak pengajar ikut program
ini?
· Apa tantangan terbesar?
· Kenapa kakak-kakak pengajar belum mau
meninggalkan pekerjaan rutin harian untuk fokus mengajar?
·
Kenapa masih bertahan untuk tetep mengajar?
·
Apa tidak bosan setiap week-end kegiatannya sama?
·
Apa Mas-Masnya ikut kegiatan Muda Mengajar untuk
mencari jodoh?
Jawaban
kakak-kakak Muda Mengajar dapat didengarkan di rekaman siaran oleh Kak Rezky (Thank you very much, kak) di sini atau diunduh tautan
berikut:
Bagi
yang waktu itu tidak sempat dengar on air
juga dapat mendengarkan rekamannya. Bagian musik dan jeda komersial tidak
terekam dalam file di atas, hanya dialog mengenai Muda Mengajar saja.
Tak
terasa waktu satu jam telah berlalu. Di sesi terakhir, Kami memberitahukan
kontak apabila ada kawan-kawan lain yang berminat bergabung di Instagram @mudamengajar
dan website www.mudamengajar.or.id.
Jawaban dari Kak Icha ketika ditanya apa harapannya untuk Muda Mengajar sangat
berkesan bagi Saya.
“Kegiatan ini dapat terus menerus walaupun mungkin orangnya akan berganti-ganti. Bisa jadi kakak-kakak Muda Mengajar sekarang akan pergi atau balik, dsb. Siapapun yang bergabung di sini harapannya membawa visi-misi yang sama ingin berbagi dengan tulus dengan adik-adik. Jadi harapannya sampai nanti Muda Mengajar tetap tulus, tetap tidak mengharapkan imbalan dari manapun dan tetap kontinu sampai nanti”, kata Kak Icha.
Mas
Rega menanyakan penanyaan pamungkas untuk segmen ini: “Kalau diberi kesempatan
kira-kira mau ngebentuk komunitas apa?”. Satu persatu ditanya. Saya pribadi
menjawab ‘Komunitas Travelwriter’. Sesi
kami mengudara ditutup dengan jargon kebanggaan Muda Mengajar: “Muda Mengajar?! Semangat Belajar!!”
Terima Kasih Best FM Telah Memberikan Kesempatan bagi Kami untuk Sharing kepada Warga Balikpapan
Sabindo
di Gn. Malang dipilih menjadi tempat buka bersama Kami setelah siaran. Selain
Kami berlima yang tadi ikut talkshow, datang juga Kak Aryo (Aryo Wahyu) dan Kak
Rezky. Obrolan seru mengenai kelucuan siaran tadi pun mengisi meja kami sembari
menunggu makanan datang.
Bahkan Sampai Sudah Mau Pulang Buka Bersama Siaran Tadi Tetap Menjadi Topik Hangat
Niat
hati ingin menyaksikan, eh malah tercebur ikut siaran. Banyak sekali hal baru dan
diluar perkiraan yang Saya temui di pengalaman siaran yang pertama ini.
Ternyata proses siaran di radio menarik ya!
Komentar
Posting Komentar