GRE (Graduate Record Examination)
adalah tes kemampuan verbal dan kuantitatif dalam Bahasa Inggris. Biasanya
merupakan syarat pendaftaran master dan
doctoral degree di luar negeri,
terutama US. Biaya tes GRE (per September 2018) adalah USD 205. Di Indonesia
tes GRE hanya dapat diambil di Jakarta. Lokasi tesnya adalah di IIEF (Indonesia
International Education Foundation) yang beralamat di Lantai 28 Menara Imperium,
Rasuna Said, Jakarta Selatan. Jadwal tes tersedia hampir setiap hari. Ada dua
pilihan waktu yang bisa kita pilih: jam 08.30 dan jam 12.30 WIB. Peserta tes
diwajibkan datang 30 menit sebelum tes dimulai.
Sebelum Memulai Tes
Sebelum Memulai Tes
Saya mendaftar untuk tes hari
Kamis, 6 September 2018. Pendaftaran dan pembayaran dilakukan online di website ETS. H-1, saya mendapatkan panggilan dari IIEF untuk
mengingatkan membawa kartu identitas, bisa berupa KTP, SIM atau Passport, yang
memuat foto, nama lengkap, tanggal lahir dan tanda tangan. Walaupun di website ETS ada ketentuan untuk membawa print out konfirmasi tes, namun untuk
tes kali ini tidak wajib karena sudah terdaftar di sistem. Bahkan kita tidak
perlu menyiapkan alat tulis karena akan disediakan di sana.
Setelah tiba di lokasi tes, saya
diminta untuk mengisi form konfirmasi dan menuliskan pilihan kepada universitas
mana hasil tes akan dikirim. Untuk tes GRE, kita dapat memilih sampai dengan 4
pilihan institusi untuk dikirimkan hasil tes secara online. Hal yang perlu dilakukan adalah menuliskan 4 digit institution code dan department code yang dituju. Kode ini
bisa dilihat sebelumnya di bagian admission
pada website universitas yang dituju. Sebagai contoh, kode institusi
John Hopkins University 5332 dan kode departemen Engineering Management 1699. Apabila kita baru memilih di luar
waktu tes atau menambahkan jumlah institusi yang akan dikirim, akan dikenakan
biaya sebesar USD 27 per institusi.
Peserta tes siang ini ada 2
orang, dan sudah hadir semua. Saya tiba di Menara Imperium pukul 11 lebih. Kami diberi pilihan untuk mulai lebih cepat,
dan kami mengambil pilihan itu. Saya belum sempat bertanya banyak mengenai
peserta lain tersebut. Dan kami pun masuk ke dalam ruangan pemeriksaan sebelum
masuk ke ruangan tes.
Pemeriksanaan oleh administrator sangat ketat, melebihi security check di bandara dan ketika tes
IELTS. Pertama kita diberikan sebuah kunci loker untuk menyimpan barang bawaan.
Tidak ada hal lain yang diperbolehkan dibawa selain pakaian dan identitas.
Aksesoris seperti jam tangan, gelang, anting, kalung, dan cincin harus
dilepaskan. Setiap kantong baju dan celana dicek isinya untuk memastikan tidak
ada barang apapun yang kita bawa ke ruangan tes. Gesper ikat pinggang, kacamata
dan jaket diperbolehkan di bawa asal dicek terlebih dahulu. Terakhir, administrator akan men-scan tubuh kita
dengan menggunakan metal detector.
Kantor IIEF di Jakarta
Pelaksanaan Tes
Satu ruangan tes terdiri dari 8
meja yang masing-masing dapat diisi oleh seorang peserta. Bentuk meja tes
adalah satu work station yang
dibatasi kanan-kiri sehingga setiap peserta tidak dapat saling melihat. Pihak
penyelenggara tes juga menyediakan ear
muff (peredam suara untuk digunakan di telinga) apabila kondisi ruangan
dirasa cukup bising. Kita juga akan diberikan selembar kertas buram untuk
corat-coret dan sepasang pensil 2B. Apabila ada kendala atau mau meminta kertas
lagi, kita cukup melambaikan tangan. Ada kamera yang senantiasa merekam
pergerakan kita selama tes berlangsung.
Tes GRE sendiri terdiri dari 6
bagian, dengan skema sebagai berikut.
- Bagian pertama adalah esai (analyzing issue & argument task) selama 60 menit.
- Bagian kedua hingga keenam terdiri dari minimal 2 bagian Verbal Reasoning (VR) & Quantitative Analysis (QR) serta 1 bagian percobaan yang tidak dinilai. Bagian percobaan ini bisa berupa Verbal Reasoning atau Quantitative Analysis tapi kita tidak tahu bagian mana yang menjadi bagian percobaan.
Pengalaman saya ketika mengambil
tes, bagian 2 adalah QA, bagian 3 VR, bagian 4 QA, bagian 5 VR dan terakhir
bagian 6 VR. Ada break 60 detik setiap akhir sesi dan ada optional break yang selama 10 menit setelah bagian ke-3. Saran saya
manfaatkan waktu ini untuk minum, ke toilet dan mengistirahatkan mata dari
menatap layar monitor terus-menerus.
Total durasi tes adalah 4 jam 30
menit. Lebih lama dibandingkan tes IELTS dan TOEFL. Jangan khawatir mengenai
waktu karena di layar ada timer. Informasi
yang tidak ada hanya jam berapa saat ini. Di waktu 5 menit terakhir sebelum
waktu berakhir, timer akan
berkedip-kedip. Hal ini yang membuat Saya agak panik di detik-detik terakhir.
Pengalaman saya ketika
mengerjakan soal, saya agak kesulitan mengerjakan soal di layar. Biasanya
ketika latihan saya mengerjakannya di kertas. Ketika latihan lebik enak karena
bisa langsung menghitung di persamaan, menambahkan keterangan pada gambar atau
grafik serta menjumlahkan angka pada tabel pada bagian kuantitatif. Dengan
mengerjakan latihan soal di print out ketika
membaca teks juga bisa menggaris bawahi untuk menandai poin penting, mencoret
opsi yang dirasa kurang tepat hingga mencari keyword di setiap paragraf. Ketika mengerjakan di komputer waktu
yang saya gunakan lebih lama karena tidak dapat melakukan hal-hal yang biasa
dilakukan ketika latihan soal di atas kertas. Ketika tes, ada fitur untuk
menandai soal, melihat soal mana saja yang belum dikerjakan dan fitur
kalkulator sederhana yang dapat membantu terutama ketika bagian kuantitatif.
Hasil Tes
Hasil Tes
Hasil VR dan QR langsung keluar
setelah tes selesai. Hasil penilaian esai baru akan keluar 10 s/d 15 hari
setelah tes. Hasli tes saya adalah VR: 148 dan QA: 159. Bentuk hasil tes adalah
tampilan online, tidak seperti tes
IELTS atau TOEFL PBT yang ada sertifikat fisiknya. Mengeceknya tinggal log in ke
akun ETS di website-nya. Masa berlaku
hasil tes GRE adalah 5 tahun. Apabila ingin mengambil ulang, ketentuannya
adalah minimal 21 hari setelah mengambil tes terakhir. Dalam 1 tahun batas
maksimal pengambilan tes ulang adalah 5 kali.
Demikian pengalaman saya mengambil tes GRE. Saya harap tulisan ini dapat membantu calon peserta tes GRE mendapatkan gambaran mengenai tes ini agar dapat mempersiapkannya dengan baik.
Demikian pengalaman saya mengambil tes GRE. Saya harap tulisan ini dapat membantu calon peserta tes GRE mendapatkan gambaran mengenai tes ini agar dapat mempersiapkannya dengan baik.
Terima kasih infonya sangat menarik mas. Sebelumnya apakah ada pengalaman les persiapan GRE atau cukup belajar mandiri saja?
BalasHapusTerima kasih informasinya, cukup bermanfaat untuk saya
BalasHapusUntuk analytical writing nya dapat skor berapa? Berarti keseluruhan tes akan dapat dikirim ke univ tujuan H+15 ujian ya?
BalasHapusPembayarannya bisa transfer tdk.. kok Saya daftar online hanya Ada 3 pilihan transfer bank US, kreditcard, paypal
BalasHapusHalooo parama! Unintentionally finding this blog dan ternyata punya kamu. Terima kasih ya, sangat bermanfaat informasinya :)
BalasHapusThank you for sharing about GRE test information, it's been very helpfull.🙏
BalasHapusAll of the recommended casinos listed here are|listed below are} legitimate websites that hold gamers secure. They respect playing https://casino.edu.kg/tag/%EB%B4%84%EB%B9%84-%EB%B2%B3 rules and age restrictions, providing an excellent real cash gaming expertise in a safe environment dedicated to gamers' welfare and security on-line. Wild symbols may be substituted for another symbol, to help a player make a successful line. These can are available in} selection of|quite so much of|a wide selection of} types, together with expanding, shifting, sticky and stacked wilds, all of which behave a unique way|in another way} on the reels. Free video slot games are ideal these who|for many who|for people who} are merely looking for a fun method to play slots, whether or not that be on desktop or mobile devices. Not solely are they massively entertaining, they won’t value you a penny to play either.
BalasHapus