Gara-gara
meme di atas saya jadi menemukan manga berjudul My Father Became a
Cute Vtuber Girl. Manga ini bercerita tentang seorang anak SMA yang nge-fans
terhadap seorang virtual YouTuber (VTuber) dengan persona perempuan, namun
ternyata di dunia nyata sang VTuber adalah ayahnya sendiri.
Hal yang tidak saya sangka menemukannya pada manga ini adalah ada tiga teknik psikologi yang digunakan dalam berkomunikasi. Dulu saya pernah mempelajarinya ketika mulai berbisnis dan digunakan untuk menawarkan produk ke calon pembeli. Pada manganya, teknik ini digunakan oleh sang ayah, yang merupakan seorang VTuber kawakan untuk mengajak sang anak untuk ikut terlibat menjadi VTuber juga. Tiga teknik komunikasinya adalah sebagai berikut:
Double
Bind Effect
Teknik
ini “memaksa” lawan bicara untuk memilih dengan menawarkan dua pilihan. Dengan
begitu mereka akan terpaksa memilih salah satu opsi yang ditawarkan. Pada
contoh di atas, sang ayah memberikan pilihan untuk tampil dengan (1) truth atau
(2) dance. Intinya sang anak tetap diminta untuk tampil, antara jujur-jujuran
atau menari. Dibandingkan hanya berkata “apakah kamu mau tampil?”dan jawabannya
biasanya “tidak mau”, dengan menawarkan
pilihan lawan bicara didesak untuk menentukan pilihan.
Misalnya
ketika mau menentukan batas waktu pengumpulan tugas kepada mahasiswa, jika
hanya menanyakan kapan mau dikumpulkan biasanya akan meminta batas waktu yang
lama. Lebih efektif jika diberikan pilihan, kira-kira deadline-nya mau lima
atau tujuh hari? Walaupun mahasiswa akan memilih waktu yang paling lama (7
hari), tapi tetap lebih baik dibandingkan pertanyaan terbuka yang kemungkinan
jawabannya lebih lama.
Cara ini juga dapat digunakan kepada anak kecil ketika ingin menyuruhnya berhenti bermain. Dibandingkan langsung memintanya berhenti saat itu juga, lebih baik ditanya apakah adik mau berhenti 3 atau 5 menit lagi. Sang anak tetap merasa punya kontrol karena dapat memilih.
Automaticity
Ketika
ingin meminta orang lain untuk berbuat sesuatu, dengan menambahkan alasan
kenapa dia perlu mengerjakan hal tersebut akan meningkankan tingkat suksesnya.
Terlebih jika ditambah dengan pujian, efeknya akan ganda. Misalnya di
perkuliahan ketika memberikan tugas kepada mahasiswa, tambahkan juga alasan
kenapa mereka perlu mengerjakannya dengan baik. Alasannya bermacam-macam, mulai
dari akan membantu ketika skripsi/tugas akhir, membentuk pola pikir, hingga
berguna ketika berkarir di dunia kerja. Dengan begitu, motivasi yang men-drive
mereka mengerjakan tugas bisa
lebih besar.
Kepada anak-anak teknik ini juga dapat diterapkan.
Misalnya ketika mau menyuruh makan, dapat ditambahkan alasan untuk jadi lebih
kuat, lebih sehat, dan lebih semangat untuk main lagi. Bisa juga ditambahkan pujian
bahwa adik anak yang pintar dan kuat, jadi makanya juga perlu banyak.
Recency Effect
Prinsip ini mengatakan bahwa benda yang dilihat
atau pengalaman terakhir yang dirasakan kemungkinan besar akan diingat lebih
baik. Dalam komunikasi, kata-kata terakhir yang diucapkan biasanya akan memberikan
impresi yang lebih besar. Dalam kasus di atas, sang ayah berkata “memang
memalukan ketika jadi Vtuber pertama kali, tapi itu menyenangkan”. Dengan
prinsip ini, kata-kata yang terakhir di-ucapkan (menyenangkan) akan lebih
berkesan. Padahal konteksnya sama dengan ketika bilang “ini menyenangkan tapi
memalukan”.
Dalam praktikum di kuliah misalnya, ada sebuah
modul yang banyak aktivitas dan data yang diolah. Untuk lebih memotivasi
mahasiswa kita dapat bilang bahwa walaupun pekerjaannya banyak, tapi karena
dikerjakan bersama kelompok akan terasa ringan. Rasa ringan ketika mengerjakan,
yang terakhir kali dibilang, dapat lebih diingat praktikan.
Aplikasi teknik ini pada anak-anak misalnya ketika ingin membujuk untuk meminum obat. Di awal kita iyakan bahwa rasa obatnya pahit. Namun jangan lupa tambahkan manfaat yang dirasakan sang anak setelah meminum obat. Jadi kita bisa bilang “rasa obatnya pahit, tapi setelah minum ini adik bisa lekas sembuh dan sehat lagi”.
Selain contoh di perkuliahan dan di rumah, banyak sekali aplikasi 3 teknik psikologis ini dalam komunikasi sehari-hari. Jika dapat memanfaatkan teknik ini dengan tepat kita dapat membuat lawan bicara kita melakukan sesuai apa yang kita inginkan.
Komentar
Posting Komentar