Di SMA, guru musik saya pernah mengajarkan sebuah latihan vokal untuk bernyanyi di dalam grup. Dalam satu kelompok yang berjumlah tujuh orang, kami diminta untuk melafalkan sebuah frase “ad li bi tum he she hoc” dengan perbedaan penekanan di masing-masing orang. Setiap giliran ada satu buah kata yang penekanannya berbeda. Berikut kurang lebih urutannya (kata yang dicetak kapital merupakan kata yang penekanannya ditegaskan):
- ad li bi tum he shi hoc
- ad li bi tum he SHI hoc
- ad li bi TUM ke shi hoc
- ad li bi tum he shi HOC
- ad LI bi tum he shi hoc
- ad li bi tum HE shi hoc
- AD li bi tum he shi hoc
- ad LI bi tum he shi hoc
Pada ronde pertama semua orang
melafalkan liriknya dengan nada yang datar. Pada ronde kedua, orang pertama
memberikan penekanan pada lirik ‘SHI’, namun anggota yang lainnya tetap
melantunkan dengan nada datar. Pada ronde ketiga, orang pertama beralih ke bait
berikutnya, dengan penekanan pada kata ‘TUM’ dan orang kedua memberikan penekanan
pada kata ‘SHI’, seperti orang pertama pada giliran sebelumnya. Ronde terus
berlanjut dan setiap anggota melantunkan sesuai urutannya dan berakhir ketika
orang ketujuh sampai pada bait terakhir.
Sekilas jika didengar suara yang
dihasilkan akan bertabrakan. Namun jika dapat dieksekusi dengan benar maka akan
terdengar saling bersahutan. Suara yang saling berteriak ini dapat menghasilkan
harmoni (creating harmony in chaos).
Ada beberapa pelajaran yang
dapat diperoleh dari latihan ini. Salah satunya adalah melatih fokus untuk bernanyi
dalam kur. Kita punya lirik dan penekanan sendiri ketika menyanyikan sebuah
lagi. Jika tidak fokus, bisa jadi terbawa dengan nanyian orang lain. Dalam
latihan adlibitum ini, kalau pikiran terkecoh sedikit dapat terbawa dengan nada
teriakan orang lain, atau bahkan memberikan penekanan di setiap lirik. Dalam
bekerja tim, kita tetap punya tanggung jawab sendiri yang harus diselesaikan
dan perlu fokus terhadap hal tersebut.
Latihan ini cukup unik, dan bisa
dijadikan performance sederhana dengan waktu latihan yang singkat. Ketika
mengobrol dengan teman-teman kuliah, sepertinya tidak ada lagi yang pernah
belajar tentang adlibitum ini selain alumnus sekolah saja. Saya jadi bertanya-tanya,
apakah ada lagi yang pernah belajar “lagu” ini?
Komentar
Posting Komentar