Sewaktu berjalan pagi bersama Ibu, beliau menyinggung saya yang sudah lama jarang olahraga. Beliau bilang “Olahraga waktu muda itu investasi waktu tua, dek.”. Kalau diingat-ingat terakhir kali berolahraga benar itu ketika musim gugur tahun lalu. Sudah hampir 9 bulan saya tidak benar-benar menggerakkan badan dengan serius.
Aktivitas
favorit saya berenang. Sebelumnya ketika di Taipei saya masih cukup rajin
berenang karena letak fasilitas sport center yang dekat asarama di Distrik
Yonghe. Semingu bisa 2 hingga 3 kali latihan di kolam renang. Memasuki musim dingin,
saya mulai agak malas berenang karena temperatur yang semakin turun. Padahal
kolam renangnya indoor dan airnya hangat. Musim dingin berlalu dan musim
semi menyingsing. Tapi saya tetap saja berasalan udara masih dingin dan malas
untuk berenang. Memasuki musim panas, ternyata saya belum mau berenang juga karena
berasalan udara panas, malas naik sepeda ke tempat berenang. Hingga akhirnya pulang
ke Bandung, pakaian renangnya tidak pernah digunakan lagi.
Berkaca
dari keluarga saya, banyak yang ketika muda menjadi atlet, dan sekarang ketika
usia sudah mulai atau lebih dari setengah abad fisiknya masih sehat. Dengan
atlet bukan berarti pemain nasional yang waktunya didedikasikan untuk
kompetisi. Tapi lebih ke orang yang rajin melakukan aktivitas olah tubuh. Nenek
saya yang dulunya giat berolahraga, di usianya yang ke-94 tahun masih tergolong
sehat untuk umurnya. Bahkan jika ditinggal sendiri di rumah masih dapat
mengurus dirinya sendiri. Ibu saya pun yang dulu rajin berolahraga, dan sekarang
masih rajin juga, tubuhnya masih bugar.
Dengan
kondisi saya yang malas olahraga membuat saya membayangkan serentan apa tubuh
saya ketika tua. Apalagi sejak pandemi mulai, gara-gara banyak di rumah, banyak
ngemil, tapi jarang bergerak menyebabkan berat badan yang bertambah drastik.
Dari obrolan singkat dengan ibu ini saya disadarkan untuk lebih giat
menggerakkan tubuh.
Kebetulan
kemarin saya baru membaca sebuah Thread di Twitter dari Kieran Drew (@ItsKieranDrew)
tentang aktivitas mudah, yang sering diremehkan, tetapi emiliki banyak manfaat.
Aktivitas adalah berjalan. Semudah berjalan selama 30 menit sehari dapat
bermanfaat untuk meningkatkan kognisi, menambah kreativitas, lebih bahagia, lebih
bernergi, melihat dunia, menurunkan risiko depresi dan penyakit, serta memori
yang lebih tajam.
Karena
rajin berolahraga sewaktu muda dapat menjadi tabungan untuk memiliki fisik yang
sehat di usia senja, yuk konsisten beraktivitas. Aktivitas fisik yang dilakukan
dapat semudah berjalan kaki minimal setengah jam setiap hari.
Komentar
Posting Komentar