Langsung ke konten utama

Pasal Tambahan dalam Aturan Main di Kelas?

 Apakah inisiatif mahasiswa sekarang menurun dibandungkan mahasiswa dulu?

Saat mulai kuliah offline setelah hampir tiga tahun kuliah dari rumah, sepertinya ada kebiasaan yang masih terbawa ke kelas. Di kampus Cirebon, pada kuliah pekan perdana beberapa infrastruktur masih ada yang belum siap. Misalnya pada kelas Pengantar Teknik Industri ada kendala menyambungkan dari laptop ke proyektor. Dosen pengampu, Pak Kadarsah, sampai menelepon Kak Saski terkait kendala ini. Kebetulan saya masih di jalan dari penginapan menuju kampus Arjawinangun. Ketika saya sampai dan mampir ke kelas alhamdulillah sudah terselesaikan.

Ketika akan memulai kembali kelas setelah Jumatan, proyektor belum nyala sehingga tampilan dari laptop belum terlihat di laar. Namun mahasiswa peserta kelas tidak terlihat inisiatif dan tidak ada yang beranjak dari tempat duduknya untuk mencoba membantu menyalakan proyektor. Saya sampai perlu meminta tolong salah seorang mahasiswa untuk bantu menyalakan karena saya sedang mencoba menghubungkan speaker bluetooth dengan laptop Pak Kadarsah.

Kuliah Pengantar Teknik Industri di Kampus ITB Cirebon

Kuliah Pengantar Teknik Industri Pertama di Kampus ITB Cirebon

Mahasiswa yang jadi peserta kelas adalah angkatan 2021 yang ketika masuk sudah pandemi dan terbiasa kuliah di depan komputer. Ketika kuliah daring jika ada kendala pada device dosen, misalnya coretan di pen tablet tidak muncul di layar walau sudah terhubung, biasanya dosen sendiri yang menyelesaikan. Banyak mahasiswa yang hanya menunggu sampai masalah selesai dan kuliah dilanjutkan. Saat kelas dilakukan tatap muka, mungkin kebiasaan menunggu dosen menyelesaikan sendiri masalahnya masih dipraktikkan.

Sebelum pandemi di kelas biasanya ada saja mahasiswa yang inisiatif, mulai dari memberitahukan di mana posisi colokan listrik, membantu menghubungkan dan menyalakan proyektor, hingga mengambil spidol baru ke Tata Usaha jika tinta sudah habis. Tanpa diminta tolong pun mahasiswa sudah mau bergerak. Tidak mesti ketua kelas, tapi ketika melihat dosennya sepertinya kesulitan mahasiswa akan menawarkan bantuan.

Saya jadi berpikir apakah sebaiknya inisiatif untuk membantu persiapan kelas perlu dimasukkan ke dalam aturan kelas? Di pertemuan perdana perkuliahan biasanya dosen dan mahasiswa membuat kesepakatan dan aturan main seperti penggunaan gadget saat kelas berlangsung, pengumpulan tugas, komponen penilaian, hingga konsekuensi terhadap kecurangan akademik. Apakah kira-kira perlu ditambahkan peraturan tambahan yang tersirat bahwa mahasiswa harus memiliki inisiatif untuk membantu dosen dalam persiapan kuliah? Nampaknya untuk level mahasiswa yang sudah dewasa sudah memiliki pemahaman untuk bertindak. Dan juga bukankah rasa inisiatif seharusnya muncul sendiri tanpa dipaksa?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Tebak-Tebakan Seru Beserta Jawabannya

Ketika berkumpul dengan teman-teman, obrolan bisa lebih asyik apabila ditambahkan tebak-tebakan seru. Beberapa orang menyebutnya tebak-tebakan kegoblogan karena seringkali jawabannya tidak logis. Di beberapa perguruan tinggi, seperti ITB, permainan ini popular untuk diajarkan taplok (tata tertib kelompok) atau mentor kelompok kepada mahasiswa baru ketika sesi orientasi kampus. Berikut adalah beberapa tebak-tebakan yang popular beserta jawabannya. 1. Black Magic Sebenarnya tidak hanya Black Magic, namun dapat berupa Blue Magic, Polkadot Magic , dll. Intinya, warna yang ditentukan oleh Game Master (GM). Istilah Game Master maksudnya orang yang memberi tebak-tebakan pada permainan. Biasanya GM akan dibantu oleh seorang asisten. GM akan disuruh menutup mata, kemudian orang lain memilih sebuah barang. Dengan dibantu asisten, GM akan berhasil menebak barang yang dipilih. Lalu GM akan bertanya bagaimana caranya. Jawabannya adalah asisten membantu GM menebak dengan menyeb

Tips Membuat Cue Card MC yang Keren dengan Mudah, Murah, dan Tahan Lama

Bagi seorang pembaca acara (MC) cue card merupakan salah satu barang yang wajib di bawa untuk melancarkan penampilan. Biasanya sang pembaca acara menuliskan susunan acara, nama dan gelar pembicara, serta hal penting lain mengenai acara yang sedang dipandu. Cue card   (sebagian orang menyebutnya que card ) ini tidak hanya berguna bagi MC, tetapi juga bagi moderator atau public speaker untuk mencatat poin-poin penting yang akan disampaikan ketika berbicara. Ketika tes IELTS, bahkan kita akan diminta membuat cue card sebelum melakukan long speech selama 1 s/d 2 menit di tes speaking part 2. Cue card yang tidak disiapkan dengan baik seringkali akan mengganggu penampilan ketika di atas panggung, bisa karena ukurannya yang terlalu besar atau terlalu kecil, desainnya yang kurang menarik atau alasan lainnya. Pengalaman saya memandu sebuah acara sharing session di sebuah kompetisi keilmuan jurusan Teknik Industri beskala internasional, panitia membuatkan cue card yang seukuran ¾ kali kert

Contoh Teks MC & Naskah Acara Pelepasan Jenazah

Acara pelepasan jenazah merupakan acara penghormatan terakhir bagi seseorang yang berperan penting dalam sebuah organisasi. Acara ini umum ditemui di institusi pendidikan sebagai bentuk apresiasi dan tanda hormat bagi guru besar (profesor). Acara ini merupakan acara formal dengan suasana yang khidmat dan duka. Urutan acaranya biasanya terdiri dari: Kedatangan jenazah Sholat jenazah Pembacaan riwayat hidup Sambutan keluarga almarhum Sambutan dan pelepasan dari pemimpin Ucapan belasungkawa dari tamu Untuk memudahkan MC dalam memandu jalannya upacara pelepasan jenazah ini, berikut adalah script untuk MC. Bagian yang dicetak tebal dan miring tinggal diganti sesuai dengan konteks siapa yang wafat. Silakan disesuaikan dengan kebutuhan acara kawan-kawan. SCRIPT MC ACARA PELEPASAN JENAZAH (Nama lengkap dan gelar) Hari, tanggal 1.        Announcement Jenazah memasuki ruangan acara, hadirin dipersilakan untuk berdiri. Hadirin dipersilakan untuk duduk kembali