“Kalau sudah mengalami hal yang lebih berat, biasanya ketika mengalami hal yang tidak seberat itu akan lebih kuat.”
Dalam
keadaan berpuasa, hal terberat yang pernah saya lakukan adalah naik gunung.
Sebelumnya saya berpikir kalau sedang berpuasa lebih baik membatasi kegiatan
fisik, agar tidak lapar dan haus. Jadi setiap bulan Ramadhan saya jadi lebih
jarang bergerak. Salah satu aktivitas terberat waktu berpuasa adalah ketika
mengikuti LMD (Latihan Mujtahid Dakwah) yang diselenggarakan oleh Masjid Salman
ITB yang terdapat aktivitas hiking di daerah Cimeyan, Kabupaten Bandung.
Tapi ketika LMD, proporsi bergeraknya tidak terlalu besar, lebih banyak
mengikuti kelas di alam terbuka.
Ketika bulan
Ramadhan tahun 2022, saya dan teman-teman beasiswa Bahasa Mandarin di Taiwan
memutuskan untuk mendaki Alishan National Forest Recreation Area. Walaupun
sedang berpuasa kami memutuskan untuk tetap berangkat karena jadwalnya merupakan
jadwal yang cocok. Ada 8 orang yang naik bus malam langsung dari Taipei dan 3
orang yang berangkat dari Tainan. Di bulan Januari 2022 sebelumnya saya pernah jalan-jalan
ke Alishan bersama teman sekelas. Ketika itu kami jalan kaki dari pagi hingga
matahari terbenam. Sempat istirahat di tengah-tengah, tapi total waktu berjalan
kami kurang lebih 8 jam.
Sisters' Pond di Alishan National Forest Scenic Area |
Ketika
berangkat kedua kalinya ke Alishan, saya agak pesimis bisa tetap kuat puasa. Awalnya
kami mau mencoba berpuasa dulu. Namun jika tidak kuat saya sempat berniat akan
membatalkan puasa dengan alasan musafir. Kami sarapan dan sahur di stasiun
Alishan dengan temperatur 4 derajat celcius. Setelahnya langsung naik kereta ke
Zhushan station dan berjalan naik kurang lebih 3 km untuk mencapai sunrise
viewing spot. Setelah melihat matahari terbit, kami sempat mampir ke salah
satu café untuk ikut ke toilet. Di sana saya & Mas Alfin malah ditawarkan
secangkir teh hangat setelah membantu memasangkan lampu. Di momen itu saya
sempat galau untuk meminum teh dari high mountain Alishan. Tapi akhirnya
kami mengurungkan niat dan tidak jadi meminumnya. Teman-teman yang lain sempat
heboh karena melihat kami keluar dari café dengan membawa gelas teh di tangan.
Sahur di Alishan Station yang Dingin |
Kami
menghabiskan seharian berjalan-jalan menjelajahi tempat-tempat menarik di
sekitar taman nasional Alishan. Sempat berhenti beberapa waktu untuk istirahat.
Tapi kami terus bergerak dan berjalan. Untungnya ketika itu musim semi di
Taiwan dan temperatur di puncak Alishan berkisar antara 8 – 9 derajat celcius.
Kalau panas, kami pasti akan merasa sangat kehausan. Beberapa teman mengeluh
lelah dan haus tapi mereka tetap semangat untuk berjalan. Saya salut sekali,
dengan semangat mereka saya pun merasa tetap kuat.
Masih Kuat? Masiih!! |
Kami
turun dari Alishan menuju Chiayi HSR station jam 16.30. Perjlanan memakan
waktu sekitar 2 jam, sehingga waktu berbuka puasa datang ketika masih di bus.
Tegukan air pertama yang masuk ke kerongkongan terasa amat menyegarkan. Teman-teman
yang berpuasa semuanya dapat menyelesaikan puasanya dengan penuh. Dari yang
awalnya sempat berpikir untuk berbuka di jalan, alhamdulillah ketika dijalankan kami kuat
tidak makan dan minum hingga berbuka.
Belajar
dari pengalaman hiking di Alishan ketika sedang berpuasa, saya tidak
lagi berpikir bahwa puasa harus membatasi aktivitas fisik. Bahkan olahraga ringan
seperti jogging pagi pun tidak akan membuat kepalaran dan kehausan
selama menjalankan ibadah puasa. Karena sudah punya pengalaman aktivitas yang
berat saat sedang shaum, maka jika ada aktivitas-aktivitas fisik lainnya
tidak akan terasa terlalu berat.
Komentar
Posting Komentar