Meningkatkan Daya Tarik Tujuan Wisata

 Darmawisata merupakan hal yang umum dilakukan oleh pelajar selain aktivitas hariannya menuntut ilmu di kelas. Kegiatan ini dapat memperkaya wawasan para murid tentang kebudayaan, adat, dan lingkungan yang berbeda dengan yang biasa ditemui sehari-hari. Selain manfaat-manfaat tersebut, acara ini juga dapat menjadi sarana penyegaran di tengah kepenatan tuntutan akademik.

Destinasi tujuan karyawisata bisa beragam di tiap sekolah. Ada yang memilih destinasi di dalam negeri. Sebagian sekolah ada juga yang mengajak siswa-siswinya ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Untuk destinasi domestik, tiga daerah yang populer menjadi pilihan untuk tempat kunjungan belajar adalah Kota Bandung, Yogyakarta dan Bali. Di bangku SMA, sekolah saya mengadakan tur budaya ke Bali. Ketika kuliah, himpunan mahasiswa kami pun mengadakan kuliah kerja dengan destinasi pulau dewata.

Dalam cerita anime dan manga, sering diceritakan pelajar di sekolah-sekolah yang tersebar di Jepang mengunjungi Kyoto untuk melakukan study tour. Misalnya ada sebuah arc di manga Mahou Sensei Negima! yang menceritakan murid-murid kelas 3 SMP pada salah satu sekolah swasta berwisata ke Kyoto dengan menggunakan kereta cepat dari Tokyo. Pada chapter 29 diperlihatkan anggota kelas yang kebetulan perempuan semua ini tampak antusias mengunjungi destinasi-destinasi utama di ibu kota barat (western capital) ini seperti Kuil Kiyomizu dan hutan bambu Arashiyama.

Anggota Kelas 3A Berpose di Salah Satu Kuil Suci di Kyoto, Kiyomizudera Temple

Beberapa alasan kenapa banyak pelajar yang berkunjung ke Kyoto di antaranya karena di ibu kota Jepang yang lama ini masih banyak terdapat bangunan bersejarah. Kota yang memiliki sebutan city of flowers ini juga masih kental dengan budaya tradisionalnya. Festival Daimonji (menjalakan api berbentuk karakter kanji 大 di gunung) pada musim panas serta Gion Matsuri (festival di distrik yang terkenal dengan geisha–seniman penghibur tradisional) masih rutin diselenggarakan setiap musim panas. Kuliner khas Kyoto juga beragam dan semuanya memanjakan indra pengecap. Misalnya inari sushi, nasi yang dikepal dan dibungkus kulit tahu, merupakan makanan yang banyak dicari ketika perkunjung ke kota ini.

Berdasarkan destinasi yang umum dikunjungi di Indonesia dan di Jepang, ada satu benang merah yang dapat ditarik. Kota-kota tersebut digemari pengunjung karena memiliki unsur budaya yang unik. Budaya terdiri dari beragam hal, mulai dari seni musik, tari, makanan, pakaian, hingga bahasa. Tujuan sekolah mengizinkan murid-muridnya untuk liburan sambil belajar, salah satunya adalah agar para siswa mendapatkan perspektif yang lebih terbuka. Dengan melihat dan merasakan hal yang baru harapannya siswa dapat lebih kreatif, adaptif terhadap perubahan, dan rasa toleransinya meningkat.   

Jalan Malioboro, Sentra Penjualan Batik yang Menjadi Ikon Wisata Yogyakarta (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sebagai kota yang sudah menjadi tujuan wisata, pemerintah daerah dan warganya perlu sadar untuk mempertahankan apa yang sudah ada, seperti mendaftarkan bangunan bersejarah menjadi cagar budaya dan mengelola dengan baik kawasan pariwisata. Untuk daerah yang belum terlalu sering dikunjungi pelajar untuk berdarmawisata, strategi yang dapat dilakukan diantarnya dengan lebih menonjolkan nilai kebudayaan dan tradisionalisme. Tempat wisata yang masih terbengkalai perlu dipugar. Usaha kecil dapat lebih didorong untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi barang dan jasa lokal. Dengan begitu daya tarik kota atau daerah sebagai tujuan karyawisata dapat semakin meningkat.