Institut Teknologi Bandung (ITB) punya banyak jurusan yang terdengar mirip, misalnya ada program studi Teknik Geologi dan Teknik Geodesi. Ada juga Teknik Material dan Teknik Metalurgi, padahal kedua beda fakultas. Orang umum masih banyak yang belum tahu mengenai perbedaan antara beberapa jurusan di ITB. Bahkan mahasiswa atau sivitas akademika lainnya di kampus gajah ini masih banyak yang bingung kalau ditanya apa bedanya jurusan satu dengan lainnya.
Open House Pendidikan ITB merupakan salah satu
kegiatan untuk mengenalkan jurusan-jurusan yang ada di ITB, mulai dari pendidikan,
penelitian, fasilitas, kemahasiswaan, program khusus, dan kegiatan lainnya,
kepada masyarakat secara luas. Calon mahasiswa, orang tua, dan guru dapat
menggali beragam informasi mengenai ITB dan program studi yang ada.
Ada 12 stan
yang mengakomodasi setiap sekolah dan fakultas, yang dipasang pada event pameran
pendidikan sarjana yang diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga)
Bandung ini. Banyak anak SMA dan SMK yang datang untuk bertanya dan diskusi
tentang jurusan mana yang kira-kira cocok untuk mereka pelajari. Saat menjaga booth,
selalu ramai pengunjung datang untuk mendapatkan informasi.
Para Calon Mahasiswa yang Semangat Bertanya tentang Jurusan yang Ingin Dimasukinya |
Di booth
Fakultas Teknologi Industri (FTI), salah satu pertanyaan yang paling banyak
diajukan adalah tentang perbedaan antar jurusan. Salah satunya adalah apa
bedanya jurusan Teknik Industri dengan Manajemen Rekayasa, dua jurusan dalam
fakultas ini yang keilmuannya banyak beririsan. Ada lagi yang bertanya tetang
bedanya Teknik Fisika dan Teknik Kimia dengan jurusan Fisika dan Kimia di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Selain itu ada yang penasaran tentang
perbandingan Teknik Pangan, salah satu jurusan yang baru dibuka di FTI, dengan
Teknologi Pangan.
Beberapa
jawaban dari mahasiswa atau dosen yang menjaga stand ketika ditanya
perbedaan-perbedaan tersebut ada yang menarik, tetapi ada juga yang bagi saya
kurang sreg. Untuk menjawab perbedaan, tak akan lepas untuk melakukan
komparasi. Masalahnya, ada jawaban yang menurut saya terkesan agak merendahkan
jurusan lain.
Contohnya ada
salah satu mahasiswa yang ketika ditanya apa yang dipelajari di jurusan Teknik
Fisika dengan Fisika murni, ia memberikan jawaban bahwa kalau di Fisika murni
hanya belajar teori-teori saja. Tetapi
kalau di Teknik Fisika mahasiswa belajar bagaimana aplikasi konsep fisika untuk
mengembangkan teknologi di industri. Ia menambahkan contoh bahwa di program
studi Fisika belajar bagaimana menurunkan rumus Hukum Pascal. Kalau di Teknik
Fisika rumusnya tinggal pakai untuk mendesain alat pengangkat hidrolik. Mahasiswa
tersebut menutup dengan pernyataan bahwa Fisika murni belajar dasar-dasarnya, kalau
Teknik Fisika belajar penerapan konsep tersebut di industri.
Pada kasus
lainnya, ada penjelasan yang saya suka untuk mempertegas perbedaan antara jurusan-jurusan
yang terdengar mirip. Misalnya ada mahasiswa yang ketika ditanya hal yang sama,
perbedaan Teknik Fisika di FTI dengan Fisika di FMIPA, ia menjawab dengan cukup
baik. Katanya Fisika murni belajar mengenai bagaimana fenomena alam terjadi.
Orang-orang fisika yang menemukan hukum dan teori sains terbaru. Mereka belajar
secara mendalam dan punya spesialisasi di bidang ini. Teknik Fisika menggunakan
konsep fisika yang sudah dikembangkan dari teman-teman fisika murni untuk
diterapkan dalam mengembangkan produk atau teknologi yang dapat diimplementasikan
pada industri. Namun Teknik Fisika tidak mempelajari secara mendalam bagaimana persamaan-persamaan
fisika dapat muncul. Mereka fokus kepada penggunaan persamaan yang telah
ditemukan.
Penjelasan seperti
itu memberikan kesan bahwa kedua jurusan ini saling komplementer. Keilmuan pada
program studi Teknik Fisika dan Fisika saling melengkapi. Sama sekali tidak
menimbulkan persepsi bahwa satu jurusan lebih baik dari jurusan yang lainnya.
Saat
menjelaskan perbedaan antara jurusan yang kesannya bidang kajian mirip, perlu
mengambil sudut pandang yang tepat untuk melakukan komparasi. Kita perlu
bercerita tanpa mendiskreditkan dalam perbandingan. Karena pada dasarnya semua
jurusan itu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
“Semua
jurusan di ITB baik. Tapi jurusan terbaik adalah jurusan yang paling sesuai
dengan minat dan bakat Anda.”
– Prof. Dwiwahju Sasongko –
Komentar
Posting Komentar