Banyak orang yang kebingungan ketika mau memberikan hadiah kepada orang lain. Seorang pria galau akan memberikan hadiah apa kepada pasangannya di hari ulang tahunnya karena penghasilannya belum terlalu tinggi. Seorang anak bingung akan memberikan apa kepada sang ayah pada hari ayah karena uang tabungannya yang masih terbatas. Seorang karyawan masih menimbang-nimbang apa kado yang cocok untuk rekannya yang akan pindah kerja.
Anime Kumichou Musume to
Sewagakari (Yakuza’s Guide to Babysitting) memberikan inspirasi
bahwa memberikan kado tidak harus mengeluarkan uang. Premis cerita anime ini
adalah Toru, tangan kanan dari seorang bos grup yakuza, diminta untuk menjadi
penjaga Yaeka, anak perempuan sang bos yang berusia tujuh tahun. Katanya Toru
punya kemampuan yang baik, tapi jiwanya terlalu bebas. Untuk menanamkan
rasa tanggung jawab padanya, sang pemimpin memberikan tugas untuk mendampingi Yaeka.
Anime komedi ini sedikit banyak menyingung
tentang bagaimana berinteraksi dan bermain bersama anak kecil. Salah satunya ada
cerita tentang Toru yang ingin memberikan hadiah saat ulang tahun Yaeka.
Tumbuh sebagai anak perempuan dari
bos yakuza membuat Yaeka sangat berkecukupan secara finansial. Toru sempat
merasa bingung barang apa yang perlu dibeli agar Yaeka senang saat menerimanya.
Ia pun mengingat kembali kenangan masa kecilnya ketika merayakan ulang tahun.
Karena keluarga Toru miskin, ibunya
hanya bisa memasak nasi goreng telur dadar yang dituliskan “selamat ulang tahun”
dengan menggunakan saos. Hadiah tersebut sudah cukup membuat Toru bahagia. Ia
berpikir bahwa hadiah tidak harus berbentuk sesuatu yang bisa disimpan. Oleh
karena itu, si yakuza ini berniat membuatkan masakan juga untuk anak sang bos.
![]() |
Masakan dari Sang Ibu di Hari UlangTahunnya |
Jago berkelahi tidak membuat yakuza yang memiliki julukan “setan” ini jago memasak. Saat memotong bawang beberapa kali tangannya teriris pisau. Namun, ia berusaha semaksimal mungkin untuk membuat masakan yang enak bagi anak perempuan yang duduk di kelas 1 SD tersebut. Akhirnya proses memasak selesai dengan susah payah dan hidangan omurice (omelette rice) pun terhidang. Untungnya Yaeka suka masakannya dan sangat senang dengan hadiah tersebut.
![]() |
Yaeka yang dengan Lahap Menyantap Masakan Toru |
Memberikan hadiah tidak mesti harus
berupa barang. Bisa juga berupa suatu hal tak berwujud, tapi memberikan kenangan
yang baik bagi penerimanya. Misalnya saya pernah dengar seorang anak yang
membuat tiket pijat untuk ayahnya. Jika ayahnya lelah dapat menukar lembaran
tersebut untuk mendapakan jasa pijat dari anaknya. Ada juga seorang suami yang
biasanya selalu sibuk dengan pekerjaan dan jarang di rumah sengaja mengambil
cuti untuk menghabiskan sehati penuh bersama sang istri. Daripada memberikan
bunga dan coklat pada hari Valentine yang akan langsung habis, seorang pacar berinisiatif
untuk membantu membereskan rumah karena si pacar ingin mencoba tren hidup
minimalis.
Dari anime tentang yakuza yang
kesannya brutal dan galak, ternyata ada inspirasi untuk memberikan hadiah yang
terkenang. Jika ingin memberikan hadiah kepada orang lain, tidak mesti berwujud
barang, juka tidak perlu mahal. Coba pikirkan hal apa yang biasa dilakukan bagi
orang yang nantinya akan menerima hadiah dan bagaimana hadiah tersebut bisa membawa
kebahagian untuknya.
“A present does not have to be
something you can keep”
Komentar
Posting Komentar