Berbagai cerita mengenai fenomena supranatural yang tertangkap kamera kerap beredar di internet. Meski sering menemui foto atau video semacam itu, saya belum pernah mengalaminya secara langsung. Namun, hal itu berubah saat libur Lebaran 2023, ketika saya secara langsung menyaksikan fenomena yang tidak biasa melalui layar ponsel.
Pada suatu hari di liburan Lebaran tahun tersebut, saya, Ibu, serta dua tante saya, Tante Puri dan Tante Vit, merencanakan kunjungan ke Bedugul, Bali. Kami berencana mengunjungi Pura Ulun Danu, pura yang terletak di tepi Danau Beratan dan dikenal melalui gambar di uang kertas Rp50.000. Selama perjalanan, Ibu mengingat bahwa Bedugul juga terkenal dengan kebun rayanya. Saya sendiri belum pernah mengunjungi tempat tersebut, atau mungkin saya pernah saat masih kecil tetapi sekarang sudah lupa. Tante Vit menambahkan bahwa kebun raya tersebut kerap menjadi tempat wisata edukasi untuk anak sekolah dan bahkan ada yang merayakan wisuda TK di sana. Akhirnya, kami memutuskan untuk mampir ke Kebun Raya Bedugul sebelum melanjutkan ke Pura Ulun Danu.
Kami berangkat dari Denpasar pukul 9 pagi dan tiba di Kebun Raya Bedugul sekitar pukul 11 siang. Kebun Raya tersebut cukup ramai dengan wisatawan asing dan domestik yang menikmati keindahan alamnya. Beberapa di antaranya tampak berkeliling, berpiknik, hingga bersepeda di area kebun. Kebun Raya Bedugul, dengan rumputnya yang dipotong pendek dan rapi serta jalanan yang bersih, tampak seperti destinasi wisata keluarga yang santai dan menyenangkan.
Di kebun raya tersebut, terdapat sebuah pohon Ficus (Giant Ficus Tree) yang berusia lebih dari 100 tahun dan menjadi salah satu pohon tertua di sana. Warga setempat menyebutnya pohon bunut. Pohon ini tumbuh begitu rimbun hingga batangnya membentuk semacam pilar-pilar, menciptakan ruang di bagian tengahnya. Di bagian bawah pohon, warga biasa meletakkan sesajen.
Ukurannya yang besar dan bentuknya yang unik
membuatnya menjadi salah satu tempat foto favorit. Ketika saya berkunjung,
cukup ramai pengunjung dan saya pun ikut mengantri giliran berfoto. Di depan
saya ada dua orang, seorang perempuan dan ibunya. Saya pun menawarkan diri
untuk membantu mereka berfoto. Dua orang itu berpose di bagian bawah pohon.
Besarnya Ukuran Pohon Ficus Membuat Orang Dewasa Terlihat Kecil |
Ketika mengarahkan ponsel ke arah pohon, mode
ponselnya secara otomatis mendeteksi wajah pada layar. Terdapat ikon kotak kuning
yang muncul. Namun tidak hanya dua kotak kuning yang muncul pada wajah anak dan
ibunya. Di belakang mereka saya lihat ada cukup banyak kotak kuning lainnya
yang terdeteksi. Terdapat sekitar 6-7 kotak. Padahal jelas-jelas hanya ada dua
orang yang berdiri menghadap kamera
Saya merinding ketika melihat hal tersebut.
Saya sempat bilang kepada mereka tentang hal ini. Namun reaksi mereka biasa
saja. Saya malah mendapatkan informasi dari si Mbak bahwa pohon ini pernah jadi
tempat shooting klip video salah satu boyband asal Korea Selatan.
Tante Vit yang membantu memfotokan saya
mendengar juga hal tersebut. Ketika giliran saya difoto, Tante Vit mengiyakan
bahwa ada kotak kuning yang “ikut berfoto” juga. Namun jumlahnya hanya 2-3 buah
saja, tidak sebanyak sebelumnya. Mendengar hal tersebut, saya jadi tidak berani
berlama-lama berfoto. Setelah mendapatkan gambar, kami pun melanjutkan
perjalanan ke destinasi berikutnya.
Setelah peristiwa tersebut, saya tidak berani berlama-lama berfoto dan segera melanjutkan perjalanan. Namun, rasa penasaran menggoda saya untuk kembali ke pohon Ficus tersebut. Saya ingin merekam fenomena tersebut dengan dua ponsel: satu mengarah ke pohon dan satu lagi merekam layar ponsel pertama. Namun, ketika kami kembali dan mencoba mengambil gambar lagi, tidak ada kotak deteksi wajah yang muncul.
Pengalaman ini benar-benar pertama bagi saya. Sejak itu, saya mulai berpikir bahwa kita hidup berdampingan dengan alam yang tidak kasat mata. Mungkin penghuni alam gaib tersebut, baik secara sengaja ataupun tidak, seringkali bersinggungan dengan manusia. Asalkan kita bijak dan saling menghormati, kita bisa hidup berdampingan dengan nyaman. Jika manusia tidak mengganggu, mereka pun seharusnya tidak akan mengusik kita.
Komentar
Posting Komentar