Langsung ke konten utama

Teknik Stick and Carrot (Part 2)

Dalam dunia kerja, termasuk dalam lingkungan perguruan tinggi tempat saya bekerja, prinsip reward and punishment atau yang juga dikenal sebagai teknik stick and carrot, seringkali menjadi alat yang efektif untuk memotivasi dan memandu perilaku individu. Namun, penerapannya tidak selalu berjalan mulus. Misalnya, dalam konteks akademik, terdapat kasus di mana dosen kurang tepat dalam menerapkan teknik reward dan punishment kepada mahasiswanya. Sebagai contoh, mereka yang datang tepat waktu malah "dihukum" dengan cara harus menunggu mahasiswa yang datang belakangan untuk memulai kelas.

Padahal, jika sistem carrot and stick ini diterapkan dengan tepat, dampak positifnya bisa sangat signifikan bagi perkembangan personal mahasiswa. Oleh karena itu, ada beberapa prinsip yang harus diterapkan untuk memastikan bahwa penerapan reward dan punishment berjalan seimbang dan efektif. 

Prinsip-prinsip tersebut antara lain:

Pertama, tentukan aturan dengan jelas. Sebelum memberikan reward atau punishment, pastikan kita menjelaskan aturan dengan jelas kepada mahasiswa. Kedua, jenis reward dan punishment harus relevan dan sesuai dengan situasinya. Ketiga, baik reward maupun punishment harus diberikan secara proporsional dan konsisten. Keempat, gunakan kombinasi antara positive reinforcement (reward) dan negative reinforcement (menghindari punishment). Kelima, berikan feedback yang konstruktif. Keenam, fokus pada proses belajar, bukan hanya pada hasil akhir. Dan terakhir, pertimbangkan kebutuhan individu setiap mahasiswa.

Setelah prinsip-prinsip tersebut dipahami, langkah selanjutnya adalah menerapkan jenis reward dan punishment yang tepat. Berikut adalah beberapa contoh yang dapat diterapkan:

Untuk reward, kita bisa memberikan pujian dan pengakuan, insentif akademik, kesempatan eksklusif, atau kebebasan akademik. Pujian dan pengakuan bisa diberikan secara langsung atau melalui media sosial kampus. Insentif akademik bisa berupa penilaian tambahan, atau kesempatan untuk mempresentasikan karya di depan kelas. Kesempatan eksklusif bisa berupa kesempatan mengikuti workshop atau seminar. Kebebasan akademik bisa berupa kesempatan untuk memilih topik tugas atau jadwal kelas.

Untuk punishment, kita bisa memberikan tugas tambahan, penurunan nilai, peringatan, atau pembatasan privileges. Tugas tambahan dan penurunan nilai bisa membantu mahasiswa memperbaiki dan belajar dari kesalahan. Peringatan bisa memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki perilaku mereka sebelum konsekuensi lebih serius diberikan. Pembatasan privileges bisa berupa pembatasan akses ke fasilitas tertentu.

Dengan penerapan prinsip-prinsip tersebut, teknik stick and carrot bisa menjadi alat yang efektif dalam membentuk perilaku positif dan mendorong perkembangan personal mahasiswa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Tebak-Tebakan Seru Beserta Jawabannya

Ketika berkumpul dengan teman-teman, obrolan bisa lebih asyik apabila ditambahkan tebak-tebakan seru. Beberapa orang menyebutnya tebak-tebakan kegoblogan karena seringkali jawabannya tidak logis. Di beberapa perguruan tinggi, seperti ITB, permainan ini popular untuk diajarkan taplok (tata tertib kelompok) atau mentor kelompok kepada mahasiswa baru ketika sesi orientasi kampus. Berikut adalah beberapa tebak-tebakan yang popular beserta jawabannya. 1. Black Magic Sebenarnya tidak hanya Black Magic, namun dapat berupa Blue Magic, Polkadot Magic , dll. Intinya, warna yang ditentukan oleh Game Master (GM). Istilah Game Master maksudnya orang yang memberi tebak-tebakan pada permainan. Biasanya GM akan dibantu oleh seorang asisten. GM akan disuruh menutup mata, kemudian orang lain memilih sebuah barang. Dengan dibantu asisten, GM akan berhasil menebak barang yang dipilih. Lalu GM akan bertanya bagaimana caranya. Jawabannya adalah asisten membantu GM menebak dengan menyeb

Tips Membuat Cue Card MC yang Keren dengan Mudah, Murah, dan Tahan Lama

Bagi seorang pembaca acara (MC) cue card merupakan salah satu barang yang wajib di bawa untuk melancarkan penampilan. Biasanya sang pembaca acara menuliskan susunan acara, nama dan gelar pembicara, serta hal penting lain mengenai acara yang sedang dipandu. Cue card   (sebagian orang menyebutnya que card ) ini tidak hanya berguna bagi MC, tetapi juga bagi moderator atau public speaker untuk mencatat poin-poin penting yang akan disampaikan ketika berbicara. Ketika tes IELTS, bahkan kita akan diminta membuat cue card sebelum melakukan long speech selama 1 s/d 2 menit di tes speaking part 2. Cue card yang tidak disiapkan dengan baik seringkali akan mengganggu penampilan ketika di atas panggung, bisa karena ukurannya yang terlalu besar atau terlalu kecil, desainnya yang kurang menarik atau alasan lainnya. Pengalaman saya memandu sebuah acara sharing session di sebuah kompetisi keilmuan jurusan Teknik Industri beskala internasional, panitia membuatkan cue card yang seukuran ¾ kali kert

Contoh Teks MC & Naskah Acara Pelepasan Jenazah

Acara pelepasan jenazah merupakan acara penghormatan terakhir bagi seseorang yang berperan penting dalam sebuah organisasi. Acara ini umum ditemui di institusi pendidikan sebagai bentuk apresiasi dan tanda hormat bagi guru besar (profesor). Acara ini merupakan acara formal dengan suasana yang khidmat dan duka. Urutan acaranya biasanya terdiri dari: Kedatangan jenazah Sholat jenazah Pembacaan riwayat hidup Sambutan keluarga almarhum Sambutan dan pelepasan dari pemimpin Ucapan belasungkawa dari tamu Untuk memudahkan MC dalam memandu jalannya upacara pelepasan jenazah ini, berikut adalah script untuk MC. Bagian yang dicetak tebal dan miring tinggal diganti sesuai dengan konteks siapa yang wafat. Silakan disesuaikan dengan kebutuhan acara kawan-kawan. SCRIPT MC ACARA PELEPASAN JENAZAH (Nama lengkap dan gelar) Hari, tanggal 1.        Announcement Jenazah memasuki ruangan acara, hadirin dipersilakan untuk berdiri. Hadirin dipersilakan untuk duduk kembali