Terkadang saya heran. Pada perjalanan, baik melalui moda transportasi laut, darat ataupun udara, ada orang yang mudah merasa mabuk kendaraan. Tetapi ada juga orang yang bisa bermain ponsel atau bahkan membaca dengan tenang saat kendaraan sedang melaju. Hal ini membuat saya penasaran apakah hal ini dapat dipelajari, atau mungkin sudah bawaan.
Ada sebuah
anime yang memiliki tokoh yang diceritakan mudah mengalami mabuk kendaraan (motion
sickness). Anime tersebut adalah Fairy Tail karya Hiro Mashima. Sang
tokoh utama, Natsu
Dragneel, dikenal sebagai penyihir dengan kemampuan mengendalikan api
naga. Namun, ada satu sisi Natsu yang selalu menjadi bahan tertawaan
rekan-rekannya: ketidakmampuannya untuk berpergian menggunakan kendaraan tanpa
mabuk. Baik itu kereta, kapal, atau jenis kendaraan lain, Natsu selalu merasa
mual dan pusing. Ironisnya, penyihir yang tangguh ini selalu terjatuh lemas
ketika harus berurusan dengan kendaraan.
Kalau di anime, penyebab Natsu menginap motion sickness adalah
karena kekuatan naga yang ada dalam dirinya membuatnya tidak dapat terkekang di
dalam kendaraan dan menuntutnya untuk selalu bebas seperti naga. Namun, dalam
kehidupan nyata pasti penyebab mabuk kendaraan bukanlah karena ada suatu
kekuatan tersembunyi dalam diri seseorang. Tetapi pasti ada alasan lainnya.
Natsu yang Mengalami Mabuk Kendaraan |
Menurut
beberapa penelitian, mabuk kendaraan bukanlah sekedar kondisi psikologis. Ada faktor genetik yang
mempengaruhi seseorang untuk mengalami motion sickness (Hromatka et al, 2015). Ini berarti,
seseorang yang kerap mabuk kendaraan mungkin mendapatkannya dari garis
keturunan keluarganya. Namun, ini bukan berarti jika orang tua mabuk kendaraan,
kita pasti akan mewarisi kondisi yang sama, tetapi kemungkinannya menjadi lebih
tinggi.
Salah satu solusi yang sering direkomendasikan adalah tidur
selama perjalanan. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi dengan tidur, otak
kita lebih mudah untuk mengabaikan sinyal yang dikirim oleh sistem vestibular
di telinga dalam, yang biasanya menjadi penyebab utama dari motion sickness.
Dengan mata tertutup dan tubuh yang rileks, kita bisa mengurangi risiko mual
dan pusing selama perjalanan.
Namun, bagi sebagian orang, tidur selama perjalanan mungkin
bukan solusi yang mudah. Pada
tulisan sebelumnya saya
pernah berhipotesis bahwa kemungkinan untuk tidur cepat di mana saja dapat
dilatih. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain dengan sering
melakukan perjalanan jarak jauh.
Lama-lama kemampuan untuk tidur di dalam kendaraan akan terlatih kerena
dibutuhkan. Lalu kita juga dapat memilih posisi duduk yang menghadap ke
arah perjalanan. Terutama
apabila menaiki kereta api kelas ekonomi, duduknya bisa dua arah: yang
menghadap ke arah perjalanan atau yang membelakangi arah perjalanan. Maka pilihlah
yang menghadap ke depan sehingga tidak merasa mundur. Cara lainnya adalah dengan
menggunakan bantuan alat
tambahan seperti penutup mata dan penyumbat telinga atau dengan konsumsi obat
seperti Antimo.
Fairy Tail mungkin adalah karya fiksi. Namun kondisi yang dialami
oleh Natsu Dragneel dimodelkan
berdasarkan kisah nyata. Jika mabuk kendaraan ada kecenderungan diwariskan
secara genetik, kemampuan untuk bisa tidur cepat saat di dalam kendaraan sebagai
solusinya dapat dilatih.
Referensi
Hromatka, Brethann S., Tung, Joyce
Y., Kiefer, Amy K., Do, Chuong B., Hinds, David A., Eriksson, Nicholas. 2015. Genetic
variants associated with motion sickness point to roles for inner ear
development, neurological processes and glucose homeostasis. Human Molecular Genetics,
Volume 24, Issue 9, Pages 2700–2708, https://doi.org/10.1093/hmg/ddv028
Komentar
Posting Komentar