Langsung ke konten utama

Menemukan Kekuatan dalam Kebiasaan

Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, dan seringkali keanekaragaman ini tercermin dalam latar belakang keluarga. Bagi saya, ketidakseragaman budaya tersebut termanifestasi melalui orang tua saya. Ibu saya berasal dari Bali, sementara ayah saya adalah orang Jawa-Sunda. Setelah menikah mereka tinggal di Bandung.

Saya dilahirkan dan dibesarkan di Ibu Kota Jawa Barat ini. Setiap kali libur sekolah tiba, orang tua kami akan mengajak saya dan kakak saya untuk pulang ke Bali. Perjalanan lintas pulau ini adalah ritual tahunan bagi keluarga kami. Dan itu selalu menjadi momen yang penuh kenangan. Kami memutuskan untuk menempuh perjalanan darat, yang melewati berbagai tempat menarik dan memberi kesempatan untuk melihat tempat-tempat yang berbeda sepanjang perjalanan.

Perjalanan dimulai pada pagi-pagi buta, saat matahari belum terbit di Bandung. Kami berangkat dengan semangat, penuh kegembiraan, dan tas penuh bekal. Rute perjalanan membawa kami melalui jalur Pantura, melewati berbagai kota dan desa di Pulau Jawa.

Secara periodik ayah menghentikan kendaraan untuk beristirahat. Kami biasanya menginap di Tuban, Nganjuk atau Mojokerto, yang merupakan kota-kota yang terletak di sepanjang rute. Keesokan harinya, kami melanjutkan perjalanan dengan semangat baru.

Melintasi jalan-jalan yang berkelok-kelok, kami menyaksikan keindahan alam Indonesia yang memukau. Pohon-pohon hijau yang rimbun dan sawah-sawah yang menghijau membentang sepanjang perjalanan kami. Saat kami bergerak lebih jauh ke arah timur, pegunungan mulai mendominasi pemandangan.

Puncak perjalanan kami adalah ketika kami tiba di Banyuwangi, sebuah kota yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Di sini, kami harus menyeberang ke pulau Bali melalui pelabuhan Ketapang. Meskipun perjalanan belum selesai, kami tahu bahwa kami sudah semakin mendekati rumah Kakek di Kota Ampapura, Karangasem.

Menjelang tengah malam, kami akhirnya sampai di rumah Kakek. Meskipun sudah larut malam, kami selalu disambut dengan senyum hangat dan kebahagiaan oleh kakek, nenek dan kerabat yang lain. Kami merasa lega setelah menyelesaikan perjalanan yang melelahkan ini dan segera bersiap-siap untuk beristirahat.

Pulangnya ke Bandung selalu melalui rute yang sama. Road trip yang jauh ini telah menjadi bagian dari kehidupan sejak kecil. Pengalaman ini telah membentuk saya dan Kakak sebagai individu yang terbiasa dengan perjalanan jauh. Kami belajar untuk bersabar dan beradaptasi dengan berbagai kondisi selama perjalanan. Selain itu, saya juga belajar bahwa ketahanan bisa berkembang dari kebiasaan.  

Sekolah saya memiliki kegiatan kunjungan belajar (study tour) dari Bandung ke Bali. Saya memiliki teman-teman yang mengalami kesulitan selama perjalanan karena mereka tidak terbiasa dengan perjalanan jauh. Ia mabuk darat. Perutnya terasa sakit dan terasa mual setelah menembuh beberapa jam berjalanan.  Namun, bagi saya yang telah terbiasa dengan perjalanan panjang ini, perjalanan tersebut terasa seperti rutinitas bisa dinikmati.

Contoh lainnya, ada teman saya yang awalnya kesulitan dengan ritme hidup di Jakarta. Ditambah lagi transportasi umum di sana yang berdesakan setiap jam pergi dan pulang kantor. Namun, seiring berjalannya waktu, dia mulai merasa nyaman dan bahkan dapat tidur sambil berdiri di kereta komuter. Menariknya, ia akan terbangun saat pengumuman stasiun tempat tujuannya.

Ketika tinggal di Taiwan, makanan di negara asal Boba ini cenderung lebih hambar. Kadar garam dan gula relatif lebih rendah. Ada teman Indonesia saya yang awalnya tidak bisa menikmati hidangan-hidangan di sana. Seringkali ia membawa Bon Cabe atau sambal. “Buat nambah rasa masakan,“ katanya. Harga dua bahan tambahan ini di Toko Indonesia cukup mahal. Ia pun mulai mencoba rasa asli masakan tanpa ada bumbu tambahan. Lama-kelamaan, teman saya ini mulai terbiasa  dan membangun ketahanan terhadap rasa hambar.

Seiring dengan berjalannya waktu, perjalanan panjang kami dari Bandung ke Bali menjadi lebih dari sekadar perjalanan fisik. Ini adalah perjalanan yang membentuk karakter dan mengajarkan kami tentang nilai keberanian, ketahanan, dan adaptasi. Kehidupan penuh dengan perjalanan dan perubahan, dan dengan terbiasa, kita dapat menjadi lebih tangguh dan siap menghadapi apapun yang datang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Tebak-Tebakan Seru Beserta Jawabannya

Ketika berkumpul dengan teman-teman, obrolan bisa lebih asyik apabila ditambahkan tebak-tebakan seru. Beberapa orang menyebutnya tebak-tebakan kegoblogan karena seringkali jawabannya tidak logis. Di beberapa perguruan tinggi, seperti ITB, permainan ini popular untuk diajarkan taplok (tata tertib kelompok) atau mentor kelompok kepada mahasiswa baru ketika sesi orientasi kampus. Berikut adalah beberapa tebak-tebakan yang popular beserta jawabannya. 1. Black Magic Sebenarnya tidak hanya Black Magic, namun dapat berupa Blue Magic, Polkadot Magic , dll. Intinya, warna yang ditentukan oleh Game Master (GM). Istilah Game Master maksudnya orang yang memberi tebak-tebakan pada permainan. Biasanya GM akan dibantu oleh seorang asisten. GM akan disuruh menutup mata, kemudian orang lain memilih sebuah barang. Dengan dibantu asisten, GM akan berhasil menebak barang yang dipilih. Lalu GM akan bertanya bagaimana caranya. Jawabannya adalah asisten membantu GM menebak dengan menyeb

Tips Membuat Cue Card MC yang Keren dengan Mudah, Murah, dan Tahan Lama

Bagi seorang pembaca acara (MC) cue card merupakan salah satu barang yang wajib di bawa untuk melancarkan penampilan. Biasanya sang pembaca acara menuliskan susunan acara, nama dan gelar pembicara, serta hal penting lain mengenai acara yang sedang dipandu. Cue card   (sebagian orang menyebutnya que card ) ini tidak hanya berguna bagi MC, tetapi juga bagi moderator atau public speaker untuk mencatat poin-poin penting yang akan disampaikan ketika berbicara. Ketika tes IELTS, bahkan kita akan diminta membuat cue card sebelum melakukan long speech selama 1 s/d 2 menit di tes speaking part 2. Cue card yang tidak disiapkan dengan baik seringkali akan mengganggu penampilan ketika di atas panggung, bisa karena ukurannya yang terlalu besar atau terlalu kecil, desainnya yang kurang menarik atau alasan lainnya. Pengalaman saya memandu sebuah acara sharing session di sebuah kompetisi keilmuan jurusan Teknik Industri beskala internasional, panitia membuatkan cue card yang seukuran ¾ kali kert

Contoh Teks MC & Naskah Acara Pelepasan Jenazah

Acara pelepasan jenazah merupakan acara penghormatan terakhir bagi seseorang yang berperan penting dalam sebuah organisasi. Acara ini umum ditemui di institusi pendidikan sebagai bentuk apresiasi dan tanda hormat bagi guru besar (profesor). Acara ini merupakan acara formal dengan suasana yang khidmat dan duka. Urutan acaranya biasanya terdiri dari: Kedatangan jenazah Sholat jenazah Pembacaan riwayat hidup Sambutan keluarga almarhum Sambutan dan pelepasan dari pemimpin Ucapan belasungkawa dari tamu Untuk memudahkan MC dalam memandu jalannya upacara pelepasan jenazah ini, berikut adalah script untuk MC. Bagian yang dicetak tebal dan miring tinggal diganti sesuai dengan konteks siapa yang wafat. Silakan disesuaikan dengan kebutuhan acara kawan-kawan. SCRIPT MC ACARA PELEPASAN JENAZAH (Nama lengkap dan gelar) Hari, tanggal 1.        Announcement Jenazah memasuki ruangan acara, hadirin dipersilakan untuk berdiri. Hadirin dipersilakan untuk duduk kembali