Apa jadinya apabila tokoh-tokoh berpengaruh dalam sejarah dan agama digambarkan dalam karya kontemporer sebagai petarung yang mewakili umat manusia untuk melawan dewa?
Shuumatsu no Valkyrie, yang juga dikenal dengan Record of Ragnarok, merupakan sebuah manga Jepang yang menjadi sorotan karena konsepnya yang unik. Ceritanya para dewa dari berbagai mitologi memutuskan untuk menghentikan eksistensi umat manusia. Namun, para Valkyrie menawarkan solusi alternatif: turnamen yang melibatkan 13 dewa melawan 13 manusia pilihan sepanjang sejarah. Hasil dari pertempuran ini akan menentukan nasib seluruh umat manusia.
Manusia-manusia terkenal seperti Adam, Lu Bu, Nicolas Tesla, dan Jack the
Ripper ditampilkan sebagai perwakilan dari pihak manusia. Sementara dewa-dewa dari berbagai mitologi seperti Zeus,
Poseidon, Odin, dan
Shiva mewakili para dewa. Salah satu pertarungan yang paling menonjol adalah
antara Shiva, salah satu dewa tertinggi dalam agama Hindu, melawan Raiden
Tamemon, salah satu pegulat sumo
legendaris dari Jepang. Penggambaran Shiva dalam cerita ini memicu
kontroversi, terutama di kalangan pembaca beragama Hindu yang merasa tidak
setuju dengan representasi salah satu dewa utama (Trimurti) dalam ajaran Hindu.
Perwakilan Dewa untuk Pertarungan Ronde ke-5: Dewa Shiwa |
Selain itu
ada pertarungan lain yang tidak kalah kontroversial, yakni penggambaran tokoh
Sang Buddha. Beliau digambarkan sebagai pemuda yang berpenampilan urakan dan
senang makan permen. Pada ronde pertarungan ke-6, awalnya Buddha mewakili kubu
para dewa. Ketika Buddha memasuki arena dan diperkenalkan dengan gagah oleh MC,
seluruh manusia merasakan putus asa karena membayangkan sang pembawa ajaran
welas asih ini akan melawan umat manusia.
Karakter Buddha di dalam Cerita |
Namun
sebelum bertarung tiba-tiba beliau berjalan menuju sisi manusia dan mengumumkan
bahwa mewakili para manusia. Beliau bahkan mengatakan, “Kalau para dewa tidak
mau menyelamatkan mereka (umat manusia), aku akan melakukannya. Apabila ada
dewa yang menghalangi jalanku, akan kubunuh mereka.” Deklarasi berani dari
Buddha pun disambut sorak-sorai kubu manusia.
Buddha yang Bertarung untuk Umat Manusia |
Saat Buddha memasuki pertarungan, Yesus juga diperkenalkan
sebagai salah satu dari four sages
(empat orang bijak),
bersama dengan Confucius dan Socrates. Bagian ini juga cukup kontroversial karena penggambaran Yesus. Ada yang
pro dan juga ada yang kontra. Sebagian yang mendukung mengatakan bahwa karya
ini merupakan karya fiksi, jadi tidak masalah mau menggunakan tokoh apapun.
Jangan samakan dengan kisah nyata. Namun, pihak yang tidak setuju mengatakan
bahwa penggambaran tokoh asli dengan tidak sesuai sejarah merupakan salah satu
bentuk penistaan.
Yesus dan Socrates yang Merupakan Bagian dari Four Sages |
Sebagai sebuah karya seni yang mengambil latar dari
tokoh-tokoh bersejarah dan agama, mangaka telah berhati-hati dalam
penggambaran. Salah satu keputusan yang paling kritis adalah bagaimana merekat tidak menggambarkan Nabi Muhammad SAW, yang diakui dalam oleh Michael H. Hart sebagai
tokoh paling berpengaruh sepanjang masa. Mangaka memutuskan untuk tidak menggambarkannya sama sekali,
bahkan dalam bentuk cahaya
sekalipun. Keputusan ini memang bijaksana, mengingat kontroversi yang
pernah terjadi beberapa tahun lalu di Denmark ketika sebuah karikatur Nabi
Muhammad SAW menyebabkan kemarahan dan protes global.
Shuumatsu no Valkyrie bukan hanya menghadirkan
pertarungan epik, tetapi juga menyentuh aspek sensitif dari kepercayaan dan
agama. Keputusan mangaka untuk menghormati dan berhati-hati dalam menggambarkan
tokoh-tokoh agama adalah contoh bagaimana seni dapat menghargai dan memahami
kepercayaan orang lain.
Komentar
Posting Komentar