Demontrasi
yang berlangsung dari bulan Agustus di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh
warga Indonesia di dalam negeri saja. Kemarahan dan semangatnya juga sampai kepada
para diaspora di berbagai negara. Sudah banyak aksi, diskusi, juga orasi yang
dilakukan di berbagai kota. Sydney juga termasuk di antaranya.
Kegiatan
menyuarakan pendapat ini digagas oleh Aliansi GUSAR (Gerakan Untuk Sydney
Bersuara). Bertempat di Victoria Park, Sydney, aktivitas ini dimulai dari pukul
2 – 3.30 siang. Aksi damai pada hari Sabtu, 6 September 2025, ini bertujuan duntuk memfasilitasi warga Indonesia, juga
orang yang peduli dengan NKRI, untuk menyampaikan aspirasinya. Ada fasilitas
untuk menyampaikan kegusaran mellaui lagu, puisi, orasi, stand-up comedy,
atau sarana lainnya. Saya mendaftar untuk membacakan puisi.
Acara
dimulai tepat waktu dengan panitia menyampaikan kondisi terkini di Indonesia,
tuntutan 17+8 serta maksud dan tujuan diselenggarakannya acara ini. Kemudian
dilanjutkan dengan doa bersama untuk korban yang wafat dalam rangkaian aksi di
berbagai kota. Setelah itu ada orasi dari Elizabeth Kramer. Beliau adalah deputy
director di Sydney South East Asia Center di The University of Sydney.
Barulah kemudian ada sepuluh slot untuk warga menunjukkan kreativitasnya dalam
bersuara. Masing-masing mendapatkan giliran lima menit, boleh individu ataupun
kelompok.
 |
| Liz Kramer yang Memantik Diskusi |
Ada
yang membacakan puisi, ada yang menyanyi, ada yang berorasi, ada juga yang membawakan
komedi. Saya memilih untuk membacakan puisi singkat tentang rasa peduli.
Puisi ini mengekspresikan hati saya yang
juga gundah menghadapi berita-berita yang terjadi di tanah air.
 |
| Membacakan Puisi Tentang Peduli. Dokumentasi Aliansi GUSAR |
 |
Membacakan Puisi, Orasi dan Menutup dengan Lagu "Indonesia Pusaka"
|
 |
| Gus Rifki Irawan yang juga Membacakan Puisi |
Saya
mengapresiasi semua penampil yang mengekspresiakan perasaan dan isi hatinya. Salah
satu yang menarik adalah penampilan dari Mbak Mega yang meminmpin peserta menyanyikan
lagu “Buruh Tani”. Lagu ini biasa dilantunkan oleh mahasiswa saat demonstrasi
ke jalan. Sebagai yang tidak pernah ikut aksi saat S1, saya belum familiar dengan
lagu ini. Untungnya Mbak Mega yang datang dari Melbourne mencetak lirik lagu
untuk dibagikan kepada teman-teman yang hadir. Beliau mengenalkan latar
belakangnya dan pengalamannya sebagai aktivis di Indonesia, kemudian memimpin
lagu dengan semangat.
 |
| Mbak Mega Mengomando Warga Menyanyikan Lagu "Buruh Tani". Dokumentasi Aliansi Gusar |
 |
| Lirik Lagu yang Dicetak dan Dibagikan kepada Peserta |
Acara
ditutup oleh pembawa acara tepat pukul 3.30. Setelah ini dibuka sesi diskusi
lebih lanjut bagi peserta yang masih ingin tinggal. Tujuannya menyampaikan action
plan konkret berdasarkan aksi yang dilakukan di Sydney.
 |
Ratusan Warga yang Hadir di Aksi 6 September 2025. Dokumentasi Alisansi GUSAR
|
 |
| Diskusi Pascaacara. Dokumentasi Aliansi GUSAR |
Syukurlah,
banyak juga orang yang peduli dengan keadaan bangsa Indonesia. Totalnya lebih
dari 250 orang menghadiri aksi damai ini. Tidak hanya diikuti oleh orang WNI
(Warga Negara Indonesia), ada juga warga lokal Australia ataupun warga negara
lain yang bersolidaritas kepada Indonesia.
 |
| Poster Protes dari Warga. Dokumentasi Aliansi GUSAR |
Semoga
tuntutan dari rakyat Indonesia dapat mengetuk hari para pemimpin negeri. Upaya
dan daya yang kami lakukan dari jauh, semoga juga bisa sampai ke teman-teman di
anah air dan membuka mata dunia internasional.
Komentar
Posting Komentar