Jaket saya hilang
Ada sebuah jaket yang menjadi favorit saya. Pakaian hangat
itu adalah jaket berwarna biru tua. Luarnya anti air, dalamnya ada lapisan flannel
yang hangat. Ada hoodie yang bisa dilepas pasang juga. Saya mendapatkannya
dari NET, salah satu perusahaan ritel fesyen di Taiwan. Jaket ini cocok untuk
musim dingin Taiwan dan Australia yang tidak sampai turun salju.
Saya sudah punya jaket ini sejak tahun 2021. Ketika
berangkat ke Sydney, pakaian ini menjadi salah satu yang tidak saya lupa untuk
masuk ke koper. Dan saat musim dingin saya sering mengenakannya. Sampai ibu
saya mengatakan, “Kok jaketnya itu itu aja?” Kalau memang sudah
suka, wajar jika sering dipakai.
Sayangnya, jaket tersebut akhirnya hilang. Saya mengenakannya
saat jalan-jalan ke Fremantle, kota wisata di bagian Selatan Perth. Sempat saya
lepas saat berjalan-jalan kota di siang hari karena merasa agak gerah. Saya
mengunjungi beberapa tempat wisata di kota yang biasa disebut ‘Freo’ ini sampai
siang, sebelum akhirnya memesan taksi online menuju bandara Perth.
Sesampainya di bandara, saya baru menyadari bahwa jaketnya tidak ada.
Kemungkinan besar jaketnya tertinggal di dekat visitor
center saat saya mengepak ulang koper. Kalau tidak salah saya sempat
menaruh beberapa barang, termasuk jaket, di bangku taman saat membuka koper.
Untungnya HP dan dompet kartu sudah dikeluarkan dari jaket.
![]() |
| Foto Terakhir Bersama Jaket di Fremantle Markets |
Menyadari bahwa saya tidak mungkin kembali ke Freo untuk
mencari jaket itu, saya cukup kecewa. Kecewa pada diri sendiri karena tidak
lebih hati-hati. Soalnya ketika itu saya juga tidak terburu-buru dengan waktu. Apalagi
seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa itu merupakan jaaket favorit
saya.
Saya jadi ingat Niya (Aghniya Sabila) yang kehilangan sweater
favoritnya di daerah Lake Tekapo, New Zealand. Ia nampak kecewa berat karena
setelah kembali ke tempat yang kami pikir jaketnya ketinggalan di sana,
ternyata sudah tidak ada. Niya menceritakan bahwa jaketnya sudah menemani
datang ke berbagai acara dan bepergian ke berbagai tempat. Saya akhirnya bisa
berempati dengan kehilangan itu.
Pengalaman ini mengajarkan saya untuk lebih teliti dalam
mengecek barang sebelum keberangkatan. Bisanya mantra sebelum berangkat adalah:
dompet, HP, paspor. Ke depannya, saya akan lebih fokus dalam mengecek semua
barang bawaan, termasuk pakaian, terutama ketika travelling.

Komentar
Posting Komentar