Pertunjukan kembang api tahun baru di Sydney masuk ke top 3 dunia. Saya dan teman-teman memutuskan untuk menontonnya di pergantian tahun 2024 ke 2025. Ada hamper 50 tempat menonton (vantage points) yang disediakan oleh City of Sydney, baik yang berbayar ataupun gratis. Informasinya mengenak lokasi, akses, dan jadwal dapat dilihat melalui laman web www.sydneynewyearseve.com. Ada juga pengelola restoran, kapal, atau tempat lainnya yang menawarkan tempat untuk menonton. Namun biasanya berbayar dan harganya cukup mahal.
![]() |
| Pertunjukan kembang api tahun baru 2025 di Sydney |
Kami menargetkan untuk menonton dari vantage point ‘Royal Botanical Garden Sydney: Fleet Steps’ (ke depannya akan disebut sebagai Fleet Steps), karena merupakan tempat terbaik yang bisa mendapatkan pemandangan Opera House dan Harbour Bridge sekaligus. Tempat ini gratis, tetapi kapasitasnya hanya 3.000 orang. Jadi kita harus datang awal. Menurut berita bahkan ada pengunjung yang sudah menginap dari malam hari tanggal 30 Desember untuk memperoleh tempat yang bagus.
![]() |
| Beberapa vantage points di tahun 2024 |
Berdasarkan keterangan di website, setelah masuk jika ingin keluar maka tidak diizinkan untuk kembali lagi. Jadi, kita harus membawa barang-barang yang dibutuhkan dan mempersiapkan dengan matang. “There are no pass outs from the event once a guest has entered the site. If you need to leave you will not be permitted re-entry and there are no exceptions.”
Persiapan dan perbekalan
Pertama saya mengumpulkan siapa saja yang berminat untuk berjuang bersama dari pagi buta untuk mengantri. Terkumpulah 21 orang yang sebagian besar teman-teman AAS. Kedua, kita harus familiar dengan ketentuan yang diterapkan untuk setiap vantage point, misalnya tidak boleh membawa tenda, alkohol, drone, dan hewan peliharaan. Akan ada pemeriksaan di awal dan seluruh cairan dan minuman harus dikosongkan isinya. Tenda tidak boleh masuk Fleet Steps dan akan disita di bag screening check point. Ketiga, menentukan di mana titik kumpulnya. Kami memutuskan untuk mulai mengantri dari Domain sebelah NSW Art Gallery pukul 4 pagi pada tanggal 31 Desember 2024. Betul, perjuangan dimulai sejak dari subuh.
![]() |
| Titik kumpul di sebelah NSW Art Gallery |
Di malam tanggal 30 Desember, ada yang saling menginap juga agar bisa membangunkan dan berbagi jika ingin menaiki Didi/Uber. Seperti Dian yang menginap di tempat Futuha dan Indi & Jasmine yang tinggal di tempat Niya sementara.
Keempat, kita juga perlu mempersiapkan barang-barang yang dibawa. Kami berbagi untuk membawa barang bersama seperti tikar piknik, speaker, dan card games. Barang pribadi yang kami daftar antara lain: powerbank, botol minum, wet wipes, bidet, sabun cuci muka, bantal, payung, topi, sunscreen, sunglasses, baju ganti, jaket, obat-obatan pribadi, dan makanan. Makanan yang perlu dibawa cukup untuk sarapan saja karena di sana Fleet Steps ada banyak stall makanan serta banyak stasiun pengisian air minum. Harga makanannya tetap wajar, tidak di-mark up karena ada acara.
Berkumpul sebelum matahari terbit
Setelah sholat shubuh, saya, Agung Elang & Afif naik Didi dari QMB (Queen Mary Building). Kami tiba pukul 3.45, bersamaan dengan Erni yang berangkat dari Marrickville. Langsung berjalan mengikuti petunjuk arah dan lansung menggelar terpal untuk penanda tempat. Teman-teman mulai berdatangan kemudian. Karena masih gelap, ada cerita lucu saat mencari teman. Niya memanggil-manggil, “Parama, Parama, Parama”, sampai akhirnya saya menyahut. Katanya lebih efektif dibandingkan menggunakan senter HP yang belum tentu terlihat jelas.
![]() |
| Menggelar tikar dan mulai mengantri sambil lanjut tiduran |
Sekitar pukul 5 lewat, grup kami akhirnya lengkap. Fanjar datang terakhir jam 5.20, bertepatan dengan matahari terbit. Bagi beberapa orang ternyata momen ini adalah pengalaman melihat sunrise pertama mereka selama setahun tinggal di Sydney.
Antrian semakin panjang. Saya mengenali ada beberapa teman yang juga sama-sama berjuang. Hal yang jadi perhatian utama saya adalah ada dua orang pasangan Indonesia yang sedang kuliah di UNSW, yang membawa anak-anaknya yang masih berusia sekitar dua tahun. Mereka masih duduk di stroller. Bukankah akan sangat berat bagi si anak kalau harus mengantri, panas-panas, hingga tetap terjaga hingga tengah malam demi orang tuanya bisa menonton kembang api? Saat jadi orang tua dan punya anak kecil, saya pribadi akan lebih memilih untuk berada di rumah dan menghindari keramaian saat tahun baru.
![]() |
| Sunrise terakhir di tahun 2024 |
![]() |
| Antriannya dibuat garis-garis untuk penanda barisan |
Sekitar pukul 7 pagi, ada petugas yang melewati antrian dan mulai menghitung. Kami ada di nomor 700-an. “Aman kalau gitu. Kapasitasnya 'kan 3.000 orang”, pikir saya. Kami pun mulai sarapan dan membuka cemilan sambil menunggu.
Pukul 8 pagi, ada himbauan untuk membereskan barang-barang dan berdiri. Mengikuti orang-orang di depan, kami pun melipat tikar dan memasukkan barang-barang kembali ke tas. Antrian mulai berjalan. Ternyata, walaupun akses tempatnya dibuka jam 10 pagi, tetapi sudah mulai berjalan dari dua jam sebelumnya. Semangat mulai meningkat seiring dengan bergeraknya barisan seperti pada video berikut:
Tragedi antrian yang disalip
Namun antusiasme kami mendadak hilang dengan adanya kekacauan dalam antrian. Tiba-tiba ada sekelompok orang yang lari memotong dari barisan belakang menuju barisan di depan kami. Orang-orang di belakang pun berbondong-bondong menyusul. Teriakan saling dilontarkan. Emosi pun naik. Semua orang saling mendesak.
Para pelari AAS, Fanjar & Dea Ubit, dititipkan tikar piknik untuk mendapatkan tempat duluan. Mereka melaju cepat melewati sela-sela manusia. Rombongan kami jadi terpisah.
Petugas keamanan tidak bisa berbuat banyak. Kebanyakan merupakan relawan yang sudah senior. Mereka kalah jumlah dan kalah kuat.
![]() |
| Antrian yang kacau akibat orang-orang yang menyalip |
Karena jalan menyempit, kami sempat terdiam hampir 30 menit. Terdengar protes dan seruan amarah di sana sini. Ada orang yang terlihat memotong langsung disoraki. Padahal katanya menyusul keluarganya yang sudah lebih dahulu di depan.
Kekhawatiran saya adalah karena rombongan terpisah dan disusul ratusan orang, apakah tetap bisa mendapatkan tempat di Fleet Steps dan berkumpul bersama kembali bersama.
Di depan NSW Art Gallery antrian menjadi satu baris dan mulai terlihat rapi. Mendekat Mrs. Macquaries chair ada bag check point (pemeriksaan tas). Tas dan barang bawaan diperiksa satu per satu. Setiap botol yang berisi air dan yang berbentuk likuid harus dikosongkan. Ada kebijakan tidak boleh membawa alkohol sendiri. Saya juga melihat beberapa orang yang tendanya disita. Lolos pemeriksaan tas, kami mulai berlari menuju tempat tujuan.
![]() |
| Pemeriksaan tas sebelum masuk ke area |
Ada dua persilangan: belok kanan menuju Fleet Steps and jalan terus ke Mrs. Macquarie’s Chair. Tim yang sudah lebih depan berhasil masuk ke Fleet Steps. Ketika saya dan beberapa teman yang ada di bagian belakang sampai, tempatnya udah penuh. Para penjaga menolak orang-orang yang bersikeras mau masuk. Sampai Futuha adu argumen bahwa kami sudah menunggu dari jam 4 shubuh tetapi disalip oleh mereka yang datang belakangan.
![]() |
| Area Fleet Steps yang sudah penuh |
Tak menemukan jalan keluar. Akhirnya kami berpisah. Sebagian sudah masuk ke Fleet Steps, saya dan tujuh teman yang lain terpaksa menunggu di Mrs. Macquarie’s chair. Kami sudah mencoba melobi untuk tetap bisa masuk.
Awalnya saya kecewa berat. Bukan karena
disalip, tetapi karena terpisah dengan grup yang lain. Sembari menunggu kami
baca buku, makan cemilan, atau tidur-tiduran. Untungnya di tempat kami ada shade
di bawah pohon, jadi tidak terlalu panas. Minusnya adalah pemandangannya
tertutup ranting-ranting dan daun. Bahkan awalnya saya sempat berpikir untuk
pulang saja.
Setelah pukul 2 siang teman-teman yang sudah masuk Fleet Steps bisa keluar, tetapi masih di area Mrs. Macquarie’s Chair, asalkan memperlihatkan gelang yang dibagikan di awal. Kebetulan gelang yang dipasang di lengan Niya dan Dea Ubit agak longgar dan bisa dilepas. Mulailah kami merancang strategi.
Ada satu orang yang keluar dengan membawa dua gelang, yang akan dipakai teman-teman yang masih di luar. Strategi ini berhasil. Satu per satu berhasil masuk lewat strategi tersebut. Kami saling update kabar di grup. Saya yang terakhir kali masuk. Senang dan lega sekali rasanya bisa berkumpul dengan teman-teman kembali. Kami hanya berbuat apa yang merupakan hak kami karena sudah berkumpul dari sejak pagi dan sempat dilanggar oleh orang-orang yang menyerobot.
Menunggu kembang api tahun baru
Tantangan terbesar adalah panas matahari. Akhir bulan Desember merupakan musim panas di bumi bagian selatan. Walaupun sudah menggunakan payung dan handuk, sengatan mataharinya masih terasa. Di Fleet Steps, area yang teduh tidak begitu banyak dan sudah dipadati dengan pengunjung yang lain.
![]() |
| Dijemur di bawah terik matahari. Banyak yang sampai membuka baju |
Untungnya area ini cukup luas, jadi bisa sambil jalan-jalan. Terdapat juga beberapa stall yang menjual makanan dan minuman. Fasilitas toilet dan air minum juga tersedia dengan cukup banyak. Bagi teman-teman yang Muslim, bisa salat di basecamp (tempat menggelar tikar) secara bergantian.
![]() |
| Menandai basecamp dengan menggelar tikar |
Saat matahari mulai turun, terlihat para pengunjung mulai berganti baju. Dari awalnya hanya menggunakan kaos atau pakaian seadanya, sekarang sudah menggunakan gaun juga kemeja rapi, lengkap dengan riasannya.
![]() |
| Ganti kostum dan berfoto bersama menjelang matahari terbenam |
Tas dan barang-barang bawaan kami ditinggalkan di terpal yang ada di bagian bawah. Hanya barang esensial saja yang di bawa. Kami mulai mencari tempat duduk di bagian atas tribun. Karena tempatnya berundak-undak, pemandangannya tidak akan tertutup oleh orang yang ada di depan.
Sebelum puncak pertunjukan kembang api tahun baru jam 12 malam, ada beberapa agenda lainnya. Mulai dari jam 7.30 sore ada smoking ceremony, 8.30 welcome to country, pylon projection & lighting effects, jam 9 ada kembang api keluarga, serta jam 9.15 ada pertunjukan Sydney Harbour lights.
![]() |
| Rangkaian acara |
Kembang api yang pertama mulai meletus pukul 9 malam. Durasinya delapan menit. Namanya Calling Country Fireworks, tetapi lebih dikenal dengan family fireworks. Tujuannya agar keluarga yang membawa anak-anak bisa menikmati pertunjukannya terlebih dahulu kemudian pulang agar sang anak tidak perlu begadang hingga tengah malam. Bagus juga konsepnya.
![]() |
| Sydney Harbour Lights |
Di bagian bawah tribun ada beberapa kelompok yang memutar musik dan mulai menari. Orang-orang yang tertarik mulai bergabung. Akhirnya terbentuklah kelompok besar yang menari sambil menikmati alunan lagu dari speaker portable.
Waktu menunggu tengah malam terasa cepat,
dibandingkan dengan ketika siang hari yang detik demi detik bak duduk di depan
oven. Tiba-tiba waktu sudah menunjukkan
pukul 11 malam lewat. Rencananya kami akan langsung pulang segera
setelah petunjukan selesai. Jadi kami mulai melipat tikar di basecamp dan
mengemasi barang-bawaan. Kami pun kembali ke bangku di bagian atas tribun
dengan membawa seluruh tas.
![]() |
| Tribun tempat menonton |
Pertunjukan kembang api yang dinanti
Menjelang pukul 00.00, antusiasme dan antisipasi para pengunjung semakin terasa. Semua mata tertuju pada Opera House dan Harbour Bridge. Tepat satu menit sebelumnya, ada hitung mundur dengan angka yang ditampilkan di Harbour Bridge. Para pengunjung ikut berhitung countdown-nya.
DUAR! Pertunjukan kembang api tahun baru
meletus. Ada banyak tempat yang menyemburkan kembang api berbagai warna dan
model, mulai dari Opera House, Harbour Bridge, dan stasiun terapung yang
sengaja diletakkan di area Sydney Harbour. Dengan diiringi musik, pertunjukan
ini semakin mewah. Karena ada beragam koreografi kembang api, menonton
ledakan-ledakan di langit selama 18 menit tidak akan bosan. Sorak sorai dan
tepuk tangan pengunjung juga semakin mewarnai kemeriahan perayaan tahun baru
ini.
![]() |
| Selamat tahun baru 2025 |
Lokasi kami benar-benar yang terbaik karena
dapat menyaksikan seluruh kembang api secara utuh, tetapi tidak terlalu dekat
dengan sumber letupan. Jadi suara dentuman yang terdengar tidak keras. Berbeda
dengan teman-teman yang menonton dari Circular Quay, pemandangan yang didapat
hanya Sebagian—antara hanya mendapatkan view Opera House, atau Harbour
Bridge. Suara dentuman-dentuman kembang api pun terdengar cukup keras.
Ada tips jika ingin berfoto dengan latar belakang kembang api. Ambilah gambar saat family fireworks. Foto yang didapat akan mirip. Ketika pertunjukan kembang api utama kita tinggal menikmatinya saja. Ada beberapa orang yang berdiri dari tempat duduknya untuk berfoto saat kembang api tengah malam, malah diteriaki pengunjung yang duduk di belakangnya karena mengahalangi pemandangan.
Kepulangan dan kembali ke rumah
Setelah kembang api terakhir meletus dan ditutup dengan tepuk tangan pengunjung, terlihat banyak orang serempak berdiri dari tempat duduk dan beranjak pulang. Ada sebagian orang yang masih tinggal, tetapi mayoritas langsung bergegas. Kami langsung berjalan mengikuti arus massa ke arah pintu keluar, menuju transportasi umum untuk pulang. Sepanjang jalan kami membahas kekaguman atas pertunjukan yang baru disaksikan.
Untungnya karena Fleet Steps masih di dekat kota, akses untuk pulang relatif mudah. Kami cukup berjalan 15 menit ke stasiun St. James untuk naik kereta dan Hyde Park untuk menyambung naik bus. Bahkan bus stop di Hyde Park merupakan stop pertama, karena area Martin Place dan Circular Quay yang biasanya menjadi tempat awal keberangkatan bus jalanannya ditutup. Jadi kami langsung naik bus yang datang dan masih mendapatkan tempat duduk. Pukul 1 lewat dini hari mayoritas sudah kembali ke rumah masing-masing.
Saya mendengarkan cerita dari teman yang menonton dari tempat lain sempat kesulitan untuk mendapatkan bus atau kereta pulang. Mereka perlu jalan kali lebih jauh, bus yang datang selalu penuh, dan stasiun kereta penuh sesak dengan penumpang yang sama-sama ingin pulang. Teman saya lainnya yang menonton dari seberang jembatan malah harus menunggu beberapa jam sampai akhirnya bisa mendapatkan kereta atau kapal kembali pulang ke area City of Sydney.
Pengalaman menonton kembang api di Fleet
Steps sangat mengagumkan. Once in a lifetime experience. Perjuangannya untuk
bisa mendapatkannya memang berat. Kita mungkin sudah siap-siap dari jam 3 atau
bahkan 2 pagi, sangat mungkin terjaga lebih dari 24 jam, dijemur di udara musim
panas Sydney berjam-jam, serta akan jalan lebih dari 5 km saat mengantri dan
pulang. Namun tempat ini mempunyai tempat menyaksikan pemandangan yang premium,
ada fasilitas air minum dan toilet, terdapat banyak yang berjualan makan, dan akses
pulangnya mudah. Jadi apakah layak untuk berjuang mengantri dari jam 4 subuh?
Ya! Investasi waktu, tenaga, dan kesabarannya akan sangat worth it
dengan pertunjukan yang didapat. Pengalaman ini akan menjadi salah satu core
memory di Sydney yang bakal diceritakan sampai anak cucu nanti.
















Komentar
Posting Komentar