Langsung ke konten utama

Menonton Anime: Tentang Kualitas, Bukan Kuantitas

Jumlah anime yang diproduksi setiap season semakin bertambah. Beberapa di antaranya menarik dan direkomendasikan banyak orang untuk ditonton. Penggemar anime yang sedag sekolah ataupun sudah bekerja, biasanya menonton anime dilakukan pada waktu senggang. Dengan kesibukan yang semakin bertamabah membuat waktu untuk menikmati anime menjadi semakin terbatas.

 

Menonton dengan Lebih Cepat

Keterbatasan waktu ini sepertinya memunculkan tren baru di antara para fan (penggemar) anime. Menurut artikel yang ditebitkan oleh Gendai Mangazine, majalah mingguan di Jepang, semakin banyak penonton muda di Jepang yang menonton anime dengan kecepatan 1.5 kali serta menggunakan fitur 10 second skip (lewati 10 detik). Ditambah lagi, beberapa fan hanya menonton beberapa episode dari suatu seri anime kemudian melihat rangkungan ceritanya di YouTube.

Saya pun pernah melakukan hal ini. Banyak seri anime yang memenuhi to watch list saya, tetapi waktu tidak memungkinkan untuk menonton semuanya. Jadi yang saya lakukan adalah menontonnya dengan kecepatan 1.5 atau bahkan 2 kali. Bahkan saya pernah sampai menonton dengan kecepatan 3 kali. Satu episode jadi bisa selesai dalam waktu kurang dari 10 menit. Selain itu lagu opening dan ending yang berulang setiap episode biasanya saya lewati. Satu season anime yang biasanya terdiri dari 12 episode bisa ditamatkan dalam watu sekitar 2 jam.

Hasilnya saya tidak mendapatkan apa-apa dari anime yang ditonton. Animasi yang sudah dibuat animator dengan sedemikian rupa indahnya hanya terlihat sekilas. Musik yang dikomposisikan agar pas dengan adegan tertentu jadi tidak terdengar dengan baik. Saya kehilangan kesempatan belajar bahasa Jepang dari mendengarkan dialog. Subtitle yang ada di bagian bawah pun beberapa kali terlewat. Kalau kecepatan sudah 3 kali, biasanya otomatis suara tidak akan keluar karena hanya terdengar bunyi berisik saja. Kalau ditanya tentang tokoh dan jalan cerita, hampir pasti saya tidak dapat mengingatnya. Saya jadi tidak menikmati pertunjukkan dan tidak dapat mengambil pelajaran dari anime yang diputar dengan cepat.

 

Tontonan yang Lebih Berkualitas

Agar bisa mengambil pelajaran dari anime, saya berpikir bahwa kualitas lebih baik dari kualitas. Menonton beberapa anime dengan kualitas yang tinggi (dari segi cerita, animasi, atau komponen lainnya) lebih memberikan manfaat dibandingkan menonton banyak anime dengan kualitas yang buruk. Seringkali banyak pelajaran, yang akhirnya saya tuangkan menjadi tulisan di blog, yang bisa diperoleh dari anime-anime berkualitas.

Untuk tahu anime tersebut baik atau tidak, biasanya saya mengandalkan penilaian dari para penggemar. Situs yang sering menjadi rujukan saya untuk menentukan apakah saya akan menonton suatu anime atau tidak adalah MyAnimeList. Pada situs ini para fan dapat memberikan rating dari skala 1—10 terhadap anime yang ditontonnya. Penilaian dari ratusan ribu atau bahkan jutaan penonton dari seluruh dunia untuk setiap seri anime membuat angka ratingnya cukup valid. Anime dengan rating tinggi biasanya jalan ceritanya seru, animasinya rapi, plot twist-nya mencengangkan, ada pesan yang dalam yang disampaikan, atau hal-hal lainnya yang membuat anime tersebut menarik. Anime “sampah” seringkali ratingnya rendah dan penontonnya juga sedikit.

myanimelist
Skor Anime yang Diberikan oleh Penggemar

Sebelum mulai menonton sebuah seri anime biasanya saya cek dahulu skor yang diberikan penggemar lain yang sudah lebih dulu menontonnya. Skor minimum untuk saya tonton batasannya adalah 8,00. Menurut pengalaman, anime yang dinilai oleh penggemar di atas angka ini sudah pasti worth it untuk ditonton. Walaupun ada beberapa anime seru yang skornya di bawah itu, biasanya masih di atas angka 7. Kalau sudah di bawah 7, atau bahkan 6, seringkali saya tidak menikmati tayangannya.

Sekarang, saya jadi lebih selektif dalam memilih anime mana yang mau ditonton. Menontonnya pun jarang bisa maraton tamat dalam satu hari. Seringkali hanya satu episode per hari dalam rentang waktu dua atau tiga minggu. Memang jadinya lebih sedikit anime yang ditonton dan ketika mengobrol dengan fan lain saya banyak tidak ngeh dengan obrolannya karena belum menonton anime yang sedang dibicarakan. Namun saya bisa lebih mengapresiasi setiap detil karya yang dihasilkan: mulai dari penggambaran karakter, jalan cerita, animasi, hingga musik. Dan yang paling penting biasanya saya bapat mengambil pelajaran dan inspirasi dari anime yang dinikmati.

 

Menikmati Sumber Asli

Banyak anime yang diadaptasi dari manga dan novel. Namun karena durasi anime terbatas, biasanya anime tidak dapat mengadaptasi sumber asli sepenuhnya. Sama saja seperti film bioskop yang diangkat dari novel, banyak bagian cerita yang dihilangkan. Novel Harry Potter yang setebal 600 halaman tidak akan cukup hanya dijadikan film berdurasi dua jam.

Kebalikannya jika sumber asli sedikit atau anime yang keluar mingguan sudah hampir mencapai chapter manga, biasanya cerita anime akan dipanjang-panjangkan atau diisi dengan filler (pengisi). One Piece, yang awalnya setiap episode dapat mengadaptasi dua hingga tiga chapter manga, lama-lama jadi kurang dari satu chapter per episode. Fan sampai membuat One Pace, proyek yang ingin adaptasi anime tidak bertele-tele dan sesuai dengan manga. Manga Boruto yang terbit bulanan, baru sebanyak 60-an chapter. Namun sudah ada lebih dari 200 episode yang didaptasi. Mayoritas isinya episode filler.

Adaptasi film dari komik atau novel yang dipotong maupun anime yang ceritanya diperpanjang, menurut saya tidak dapat menyajikan cerita berkualitas. Jika ingin mendapatkan kualitas cerita yang lebih baik, saya lebih menyukai membaca sumber aslinya. Apabila anime memiliki sumber asli manga atau novel, saya akan lebih memilih untuk membaca. Dengan membaca sumber aslinya, cerita yang didapatkan bisa utuh dan menyeluruh.

Menamatkannya juga bisa lebih cepat. Satu episode biasanya mengadopsi satu sampai tiga chapter manga. Memperoleh cerita dari tiga chapter ini bisa didapat dari membaca antara 5—7 menit. Sedangkan untuk menonton satu episode setidaknya perlu menghabiskan waktu selama 20 menit.

Membaca langsung dari sumber aslinya juga bisa mengetahui cerita labih jauh. Setiap akhir anime biasanya dibuat menggantung untuk menumbuhkan rasa penasaran penonton. Selama seminggu menunggu episode selanjutnya tayang, ada rasa penasaran tersebut terus mengganjal di hati. Kadangkala ada fan yang tidak suka dengan spoiler karena mengganggu pengalamannya dalam menonton. Kalau membaca langsung ke sumber asli, kita bisa tahu cerita lebih awal dan tidak perlu menunggu anime tayang.

.

Semakin lama jumlah anime yang ingin ditonton semakin banyak. Setelah merasakan menonton cepat ternyata tidak mendatangkan manfaat, saya lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas. Dengan mendapatkan rekomendasi anime berkualitas dari rating penggemar lainnya, kita bisa mendapatkan pilihan anime yang menarik dan mengandung value (nilai) yang bisa dipelajari. Apabila ingin penasaran dengan ceritanya dan ingin menamatkan dengan lebih cepat, bisa juga merujuk kepada manga dan novel, sumber asli dari anime yang mengadaptasinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Tebak-Tebakan Seru Beserta Jawabannya

Ketika berkumpul dengan teman-teman, obrolan bisa lebih asyik apabila ditambahkan tebak-tebakan seru. Beberapa orang menyebutnya tebak-tebakan kegoblogan karena seringkali jawabannya tidak logis. Di beberapa perguruan tinggi, seperti ITB, permainan ini popular untuk diajarkan taplok (tata tertib kelompok) atau mentor kelompok kepada mahasiswa baru ketika sesi orientasi kampus. Berikut adalah beberapa tebak-tebakan yang popular beserta jawabannya. 1. Black Magic Sebenarnya tidak hanya Black Magic, namun dapat berupa Blue Magic, Polkadot Magic , dll. Intinya, warna yang ditentukan oleh Game Master (GM). Istilah Game Master maksudnya orang yang memberi tebak-tebakan pada permainan. Biasanya GM akan dibantu oleh seorang asisten. GM akan disuruh menutup mata, kemudian orang lain memilih sebuah barang. Dengan dibantu asisten, GM akan berhasil menebak barang yang dipilih. Lalu GM akan bertanya bagaimana caranya. Jawabannya adalah asisten membantu GM menebak dengan menyeb

Tips Membuat Cue Card MC yang Keren dengan Mudah, Murah, dan Tahan Lama

Bagi seorang pembaca acara (MC) cue card merupakan salah satu barang yang wajib di bawa untuk melancarkan penampilan. Biasanya sang pembaca acara menuliskan susunan acara, nama dan gelar pembicara, serta hal penting lain mengenai acara yang sedang dipandu. Cue card   (sebagian orang menyebutnya que card ) ini tidak hanya berguna bagi MC, tetapi juga bagi moderator atau public speaker untuk mencatat poin-poin penting yang akan disampaikan ketika berbicara. Ketika tes IELTS, bahkan kita akan diminta membuat cue card sebelum melakukan long speech selama 1 s/d 2 menit di tes speaking part 2. Cue card yang tidak disiapkan dengan baik seringkali akan mengganggu penampilan ketika di atas panggung, bisa karena ukurannya yang terlalu besar atau terlalu kecil, desainnya yang kurang menarik atau alasan lainnya. Pengalaman saya memandu sebuah acara sharing session di sebuah kompetisi keilmuan jurusan Teknik Industri beskala internasional, panitia membuatkan cue card yang seukuran ¾ kali kert

Contoh Teks MC & Naskah Acara Pelepasan Jenazah

Acara pelepasan jenazah merupakan acara penghormatan terakhir bagi seseorang yang berperan penting dalam sebuah organisasi. Acara ini umum ditemui di institusi pendidikan sebagai bentuk apresiasi dan tanda hormat bagi guru besar (profesor). Acara ini merupakan acara formal dengan suasana yang khidmat dan duka. Urutan acaranya biasanya terdiri dari: Kedatangan jenazah Sholat jenazah Pembacaan riwayat hidup Sambutan keluarga almarhum Sambutan dan pelepasan dari pemimpin Ucapan belasungkawa dari tamu Untuk memudahkan MC dalam memandu jalannya upacara pelepasan jenazah ini, berikut adalah script untuk MC. Bagian yang dicetak tebal dan miring tinggal diganti sesuai dengan konteks siapa yang wafat. Silakan disesuaikan dengan kebutuhan acara kawan-kawan. SCRIPT MC ACARA PELEPASAN JENAZAH (Nama lengkap dan gelar) Hari, tanggal 1.        Announcement Jenazah memasuki ruangan acara, hadirin dipersilakan untuk berdiri. Hadirin dipersilakan untuk duduk kembali