Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Bermimpi tentang Kekuatan Super

  “ If you have a superpower, what would it be ?" Pertanyaan tersebut saya dapatkan pada satu sesi ice breaking di pelatihan tentang tutorial yang saya ikuti di kampus. Pertanyaan senada juga dilontarkan pada pertemuan perkenalan relawan di bidang lingkungan dan kesehatan yang berbasis di Melbourne. Ketiga kalinya saya menemukan poin yang mirip digunakan sebagai pemantik obrolan pada sesi pelatihan relawan di City of Sydney. Beberapa kali diajak berimajinasi tentang hal ini membuat saya berpikir, “Apakah Australia terobsesi dengan kekuatan super?” Haha Berkunjung Kembali dengan Teleportasi Pada kesempatan pertama, fokusnya adalah kekuatan super untuk membantu sesi pengajaran. Ada peserta yang mengutarakan ingin bisa mind reading atau telepati. Tujuannya agar bisa tahu apa yang ada di benak mahasiswa di kelas. Ada juga tutor yang bilang ingin punya kemampuan berbicara dalam berbagai bahasa agak mudah berkomunikasi dengan siswa dari manapun asal negaranya. Kalau ini mungkin ma...

Bunga Apa di Logo NSW Government?

Gambar di atas adalah logo states New South Wales (NSW) di Australia. Logo tersebut terdapat di banyak tempat, mulai dari fasilitas publik, buku panduan, hingga website resmi. Jika melihat polanya, apa yang muncul di pikiran? Saya membayangkan bunga teratai. Dan ternyata banyak orang yang berpendapat yang sama. Padahal maksud dari logo tersebut adalah bunga waratah dari genus Telopea. Tanaman ini merupakan endemik NSW yang banyak tumbuh di daerah Sydney Basin dan NSW South Coast. Ngomong-ngomong ada teman saya, Dian dan Nadhia, yang tinggal di daerah Telopea di Western Sydney. Ternyata nama daerahnya diambil dari nama bunga khas ini. Walaupun saya bukan ahli logo ataupun desain grafis, menurut saya nampaknya pemilihan desain logonya agak kurang efektif. Orang mungkin akan berpikir, “Kenapa bunga khas Asia Selatan ini menjadi logo NSW?” Perbandingan Logo NSW Government dengan Waratahs Rugby Karena menjadi bunga khas, banyak juga organisasi atau instansi yang menggunakan bunga telo...

Mengagumi Perjuangan Sang Pahlawan Badminton di Screening Film Susi Susanti - Love All

Dalam rangka merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-80, Indonesian Chamber of Commerce di Western Australia menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan. Salah satunya ada pemutaran film Susi Susanti Loveall dan diskusi dengan Ibu Susi Susanti. Saya diajak Bu Anggi, guru di Peter Moyes Anglican Community School (PMACS), untuk menonton pada hari Selasa, 19 Agustus 2025.   Setelah pulang sekolah jam 15, kami langsung berangkat ke Kota Perth dengan menumpang Bu Hara, guru high school di PMACS, yang rumahnya ada di daerah Perth CBD ( Central Business District ). Pemutaran film dimulai pukul 19. Jadi kami punya waktu untuk jalan-jalan sedikit di pusat kota. Setelah menyantap ramen yang kata Bu Anggi populer, kami berangkat ke tempat acara di University of Western Australia (UWA). Bu Anggi yang merupakan lulusan dental nurse di kampus UWA dengan nada nostalgia bercerita tentang kampus dan aktivitas ketika masih kuliah. Katanya kalau sore ada lumba-lumba air tawar yang menampakk...

Anime Pilgrimage to Fremantle - Sora Yori to Mooi Basho

Setiap penggemar anime memiliki film kesukaannya masing-masing. Bagi saya, salah satu judul yang masuk top 5 adalah Sora Yori to Mooi Basho ( A Place Further than the Universe). Ceritanya tentang sekelompok anak SMA di Jepang yang ingin bergabung ke tim ekspedisi ilmuan yang berangkat ke kutub selatan. Alasan mengapa anime ini membekas di hati saya pernah diceritakan di postingan ini .   Perjalanan para gadis SMA ini dimulai dari Tokyo, terbang ke Singapura untuk transit sebelum penerbangan ke Fremantle. Perjalanan laut dimulai dari Fremantle. Kota yang terletak di negara bagian Western Australia (WA) ini sering dijadikan Pelabuhan terakhir sebelum kapal melanjutkan perjalanan ke Antarktika. Di film digambarkan bahwa kapal ekspedisi yang membawa mereka ke Kutub Selatan lepas sauh dari Fremantle. Kapal Icebreaker Shirase yang Digunakan untuk Ekspedisi ke Kutub Selatan Kebetulan saya mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke WA dalam rangka menjadi relawan pengajar bahasa Indone...

Kehilangan Jaket di Fremantle

 Jaket saya hilang Ada sebuah jaket yang menjadi favorit saya. Pakaian hangat itu adalah jaket berwarna biru tua. Luarnya anti air, dalamnya ada lapisan flannel yang hangat. Ada hoodie yang bisa dilepas pasang juga. Saya mendapatkannya dari NET, salah satu perusahaan ritel fesyen di Taiwan. Jaket ini cocok untuk musim dingin Taiwan dan Australia yang tidak sampai turun salju. Saya sudah punya jaket ini sejak tahun 2021. Ketika berangkat ke Sydney, pakaian ini menjadi salah satu yang tidak saya lupa untuk masuk ke koper. Dan saat musim dingin saya sering mengenakannya. Sampai ibu saya mengatakan, “ Kok jaketnya itu itu aja ?” Kalau memang sudah suka, wajar jika sering dipakai. Sayangnya, jaket tersebut akhirnya hilang. Saya mengenakannya saat jalan-jalan ke Fremantle, kota wisata di bagian Selatan Perth. Sempat saya lepas saat berjalan-jalan kota di siang hari karena merasa agak gerah. Saya mengunjungi beberapa tempat wisata di kota yang biasa disebut ‘Freo’ ini sampai siang...

Bermain Bersama Angin di Festival Layangan Bondi

Setiap tahun Waverley Council di Eastern Sydney mengadakan acara menerbangkan layangan yang bertempat di Bondi Junction. Acara ini bertajuk Festival of the Winds. Biasanya diselenggarakan di awal musim semi, sekitar byulan November, dari jam 11 siang sampai jam 4 sore. Mereka bekerja sama dengan The Australian Kite Flying Society (AKFS) untuk menampilkan layangan-layangan spektakuler. Pengunjung juga bisa menerbangkan layangan yang dibeli dari festival tersebut, atau layangan karya sendiri dari workshop yang diselenggarakan. Selain penerbangan layangan, ada juga beragam penampilan budaya dan stall makanan dari beragam penjuru dunia. Misalnya ada penampilan gamelan dari sanggar Suwitra Jaya Gamelan. Ada juga beragam aktivitias untuk anak-anak, kelas kerajinan tangan serta pameran karya seni. Cocok untuk dikunjungi bersama keluarga. Beberapa Wahana Bermain Anak Tahun ini saya berkesempatan datang ke festival ini lagi. Acaranya diselenggarakan pada tanggal 14 September 2025. Untungny...

Puisi tentang Peduli

Biasanya saya tidak peduli Apapun yang terjadi di tanah air Saya tak ambil hati Fokus saya belajar Saya kerja, juga kuliah Payah sudah raga and jiwa Habis sudah energi Tembok apatis dalam diri berdiri tegak   Tapi, lama-kelamaan berita dari tanah air terus mengusik Kawan di luar pun ikut peduli Hati saya mulai gusar WhatsApp grup sibuk mencuit-cuitkan notifikasi Dengung obrolan juga ikut berlari di Sydney Marathon Masak saya tidak peduli?   Setelah peduli Kontribusi akan mengikuti Nyala api bisa dimulai dari diri sendiri Dan bagi saya, dengan menulis puisi   Sydney, Australia, 6 September 2025

Menyampaikan ke-GUSAR-an tentang Kondisi di Tanah Air dari Sydney

Demontrasi yang berlangsung dari bulan Agustus di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh warga Indonesia di dalam negeri saja. Kemarahan dan semangatnya juga sampai kepada para diaspora di berbagai negara. Sudah banyak aksi, diskusi, juga orasi yang dilakukan di berbagai kota. Sydney juga termasuk di antaranya. Kegiatan menyuarakan pendapat ini digagas oleh Aliansi GUSAR (Gerakan Untuk Sydney Bersuara). Bertempat di Victoria Park, Sydney, aktivitas ini dimulai dari pukul 2 – 3.30 siang. Aksi damai pada hari Sabtu, 6 September 2025, ini bertujuan duntuk memfasilitasi warga Indonesia, juga orang yang peduli dengan NKRI, untuk menyampaikan aspirasinya. Ada fasilitas untuk menyampaikan kegusaran mellaui lagu, puisi, orasi, stand-up comedy, atau sarana lainnya. Saya mendaftar untuk membacakan puisi. Acara dimulai tepat waktu dengan panitia menyampaikan kondisi terkini di Indonesia, tuntutan 17+8 serta maksud dan tujuan diselenggarakannya acara ini. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama...

Tren yang Terlambat Menyebar

Di Australia, saya mengamati beberapa tren makanan sepertinya agak terlambat menyebar. Misalnya tentang teh hijau. Matcha rasanya cukup populer dan disukai oleh banyak orang. Baik dijadikan minuman seperti matcha latte atau dijadikan makanan seperti mochi matcha , konsumen menikmatinya. Di Indonesia, tren olahan teh dari Jepang ini sudah cukup lama populer. Sejak sebelum pandemi sudah banyak inovasi panganan dan minuman yang menggunakan matcha . Kreativitas penggunaan matcha ini beragam, mulai dari menjadi rasa cemilan manis seperti bolu dan roti bakar, yang agak aneh seperti keripik tempe, sampai yang rasanya dipertanyakan seperti ayam goreng matcha . Terbawa Tren dan Mencoba Membuat  Matcha Latte  Sendiri Di Negeri Kangguru ini, matcha baru populer sekitar tahun 2024. Banyak cemilan seperti roti matcha , es krim matcha , hingga mochi matcha yang dijual. Jika ingin mencoba warabi mochi yang baru buka di Haymarket sampai perlu mengantri lebih dari setengah jam. Harganya...

Frekuensi Munculnya Pelangi yang Cukup Tinggi

“ There’s always a rainbow after the rain ” Mungkin tidak selalu, tetapi biasanya kalau ada matahari, air hujan akan releksikan cahayanya menjadi beragam warna. Ketika tinggal di Bandung atau Balikpapan, saya beberapa kali melihat pelangi. Namun sepertinya agak jarang. Di sisi lain, saya rasa di Australia frekuensi pelangi muncul cukup sering. Kalau dihitung sudah lebih dari lima kali saya melihatnya, baik ketika sedang dalam perjalanan atau saat sedang di dalam ruangan. Biasanya saya akan menghentikan aktivitas sejenak untuk keluar dan mengambil gambar. Pelanginya membentuk setengah lingkaran. Terkadang pelanginya berlapis ( double rainbow ). Mungkin salah satu alasannya karena udaranya lebih bersih dan polusi udara lebih sedikit. Beberapa keindahan pelangi yang sempat saya dokumentasikan Sydney di antaranya: 23 Mei 2025 – Darlington Double Rainbow menjelang  Sunset Saya sedang kerja kelompok Machine Learning di Regiment Building, salah satu asrama mahasiswa USYD (The U...

Menikmati Konser Jazz Gratis di Rumah Gubernur New South Wales

Penampilan live music jazz ternyata tidak hanya dapat dinikmati di café atau tempat konser. Di Sydney, Government House juga menyediakan pertunjukan gratis pada hari Minggu pertama setiap bulannya. Waktu penampilannya dari jam 12 sampai jam 15. Jika cuaca cerah, pertunjukan berlangsung di pelataran utara. Namun jika hujan, penampilan digelar di dalam rumah pemerintah ini. Pemain musiknya digilir dari beragam grup band dari beberapa instansi, mulai dari army (angkatan darat), navy (angkatan laut), air force (angkatan udara), police , hingga warden (sipir penjara). Saya ikut datang ke penampilan jazz pada hari Minggu, 6 September 2025. Giliran pemain musiknya ada di army . Jadi seragamaya berwarna coklat. Grup Band Angkatan Darat Penampilan selama 3 jam dibagi menjadi 3 sesi. Setiap sesi durasinya antara 40-45 menit. Setelah diiringi istirahat kurang lebih 15 menit, permainan musik akan dilanjutkan kembali. Di waktu jeda, pengunjung bisa melihat-lihat interior Government Hou...