Langsung ke konten utama

Postingan

Survivorship Bias: Bias Ketika Tidak Mempertimbangkan Hal Yang "Tidak Terlihat"

Dalam mengambil keputusan, seringkali kita hanya mempertimbangkan berdasarkan hal-hal yang kita tahu, tanpa mempertimbangkan informasi yang belum kita ketahui. Hal ini disebut survivorship bias. Istilah ini diambil dari kasus pemasangan armor pelindung pada pesawat yang selamat dari serangan musuh pada perang dunia ke-2. Gambar 1. Plot Lokasi Tembakan pada Kapal yang Selamat Abraham Wald, seorang statistika dari Universitas Colombia melakukan analisis terhadap kerusakan pada pesawat tempur dari serangan musuh. Gambar di bawah merupakan ilustrasi lokasi tempat tembakan-tembakan musuh pada pesawat yang kembali ke pangkalan. Jika ditanya bagian mana yang perlu dipasangkan penguat, sebagian besar orang mungkin akan menjawab di bagian yang paling banyak terkena tembakan. Hal tersebut pun yang disimpulkan oleh US Military, untuk memperkuat pesawat di bagian yang paling banyak menerima serangan. Gambar 2. Saran Tempat Pemasangan  Armor  oleh Tentara Amerika Namun, Wald memberi...

Inspirasi Warisan untuk Anak dari Anime Violet Evergarden & Kakushigoto

Apa warisan terbaik untuk ditinggalkan kepada anak kita? Banyak orang sepakat kalau hal terbaik untuk diwariskan adalah hal-hal tangible seperti ilmu yang bermanfaat, contoh karakter yang baik, dan nilai-nilai keagamaan yang kuat. Sebagian orang mengatakan bahwa warisan berbentuk benda dapat menimbulkan pertengkaran di antara ahli warisnya. Tapi, saya berpikir bahwa meninggalkan warisan tangible juga bisa bermanfaat bagi keturunan yang ditinggalkan. Ide ini muncul ketika menonton episode 10 seri anime Violet Evergarden . Pada anime yang menceritakan mengenai veteran perang yang bekerja menjadi penulis surat ini, sang tokoh utama mendapatkan permintaan dari seorang klien untuk menulis surat selama beberapa hari. Walaupun sang klien sakit parah, namun ia tetap bersikeras untuk mendampingi sang tokoh utama menulis surat. Di akhir episode, diungkapkah bahwa surat yang ditulis oleh klien ternyata ditujukan kepada putrinya, yang bernama Anne. Ia menulis 50 surat dan meminta perusahaan ja...

3 Pelajaran Berharga dari Anime Run with the Wind

Pada tulisan sebelumnya saya telah membahas pengenai anime Run with the Wind (“Kaze ga Tsuyoku Fuiteiru”). Tulisan kali ini akan bercerita mengenai 3 pelajaran berharga yang saya petik dari seri anime ini. 1.  Mulai dari yang Kecil, Perlahan Meningkat Pada Hakone Ekiden, setiap peserta diwajibkan untuk menyelesaikan rute lari sepanjang kurang lebih 20 km. Pada tim pelari di anime tersebut, hanya 2 orang yang sudah terbiasa berlari (Kakeru dan Haiji). Delapan orang lainnya merupakan pemula, bahkan ada karakter Prince yang jarang berolahraga karena lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca manga. Gambar 1. Ajakan Haiji untuk Ikut Hakone Ekiden Di awal, latihan mereka adalah berlari sejauh 5 km terlebih dahulu. Tidak langsung dipaksa mencoba 20 km. Walaupun Prince sampai terengah-engah dan kehabisan tenaga, tapi setidaknya ia telah memulai dulu. Seperti yang Haiji katakan dalma film “rasakan sejauh apa jarak 5 km dengan tubuh sendiri”. Tim lari ini berlatih rutin setiap pa...

Anime Run with the Wind: Belajar Kegigihan dari Tim Pelari Hakone Ekiden

Gambar 1. Poster Anime Run with the Wind Sumber Salah satu anime yang memberikan kesan mendalam bagi saya adalah "Run with the Wind" ( Kaze ga Tsuyoku Fuiteiru ). Anime ini menceritakan tentang sekelompok mahasiswa yang ingin mengikuti Hakone Ekiden, sebuah lomba maraton prestisius tingkat universitas di Jepang. Rute maraton ini mulai dari Tokyo ke Hakone, kemudian kembali lagi ke Tokyo. Panjang total lintasan sekitar 200 km, yang dibagi menjadi 10 bagian. Maraton ini dilaksanakan selama 2 hari, tanggal 2 dan 3 Januari setiap tahunnya. Selain jaraknya yang jauh dan pelaksanannya di musim dingin, tantangan pada maraton ini juga adalah terjalnya pengunungan di Hakone. Gambar 2. Rute Hakone Ekiden Sumber   Dalam 23 episode, seri anime ini menceritakan perkembangan tiap karakter mulai dari tim yang amatur, latihan rutin, seleksi untuk mengikuti kompetisi, hingga mengikuti lomba lari yang mereka impikan. Hakone Ekiden diikuti oleh 10 orang pelari. Pada seri ini, masing-masing ...

3 Tips Unik untuk Melakukan Studi Literatur dengan Menyenangkan

Kemampuan menyusun karya ilmiah dibutuhkan di dunia pendidikan. Sebagai mahasiswa S1, menulis skripsi atau Tugas Akhir merupakan salah satu syarat kelulusan. Di Indonesia, mahasiswa S2 pun diharuskan untuk menulis thesis dan mahasiswa doctoral menulis disertasi. Tulisan ini bertujuan untuk membagikan beberapa tips yang terkait dengan studi literatur dalam melakukan penelitian. Studi literatur merupakan salah satu tahap yang penting di awal penelitian untuk dapat merumuskan latar belakang penelitian, pertanyaan yang akan dijawab, serta bagaimana penelitian akan dilakukan.   Berdasarkan pengalaman ketika pertama melakukan studi literatur dalam menulis Tugas Akhir S1, saya merasa cukup kesulitan karena harus membaca cukup banyak publikasi di jurnal-jurnal ilmiah Awalnya saya merasa bosan karena tidak paham isinya dan banyak menemui istilah-istilah yang belum dipahami. Berikut adalah beberapa tips yang dapat menudahkan kita dalam melakukan studi literatur: 1. Cat a t Po...

Panduan Penggunaan Zoom untuk Perkuliahan

Di masa pandemic COVID-19 ini, metode perkuliahan di kelas “dipaksa” berubah menjadi kelas daring ( online). Dari berbagai metode yang dapat memfasilitasi kuliah jarak jauh, aplikasi Zoom merupakan salah satu yang palig popular. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran singkat mengenai bagaimana menggunakan aplikasi Zoom untuk mengadakan meeting online. Silakan ikuti tutorial pada video berikut untuk melakukan step-by­-step mulai dari registrasi, menjadwalkan pertemuan, hingga memulai meeting. Tutorial dalam versi PDF dapat diunduh pada tautan berikut. PDF PAnduan Penggunaan Aplikasi Zoom untuk Perkuliahan

Notulen POPTALK: Keluarga sebagai Sarana Mengatasi Kecanduan Pornografi saat #DiRumahAja

Hari, Tanggal : Kamis, 7 Mei 2020 Waktu: 16.00 – 17.30 WIB Tempat: WhatsApp Group Diadakan oleh: POPCORN (Protect Our Peers from Consuming Pornography) X Family Hour POPCORN (singkatan dari Protect Our Peers from Consuming Pornography) adalah komunitas yang didirikan oleh anak-anak muda yang concern dengan isu adiksi pornografi maupun gangguan perilaku seksual. POPCORN fokus pada usaha preventif (berupa edukasi akan bahaya pornografi dan perilaku menyimpang seksual lainnya) maupun kuratif (berupa peer counseling). Mimpi POPCORN di masa depan adalah kita dan orang-orang di lingkungan sekitar kita bisa imun dari pornografi, meskipun konten-konten porn tidak terbendung, individu tidak akan terjerumus, bahkan sedikit pun tidak tertarik dengan pornografi. Family hour bermula dari kegiatan pra pelatihan wilayah @fimnews angkatan 20. Karena family hour diinisasi anak-anak muda, besar harapan kami bisa belajar banyak dan belajar bareng juga bersama akang teteh semua. Besar ju...